Sialan, gue bener-bener gak nyangka Gilang bisa jatoh ke tangan mereka, pikir Robi yang akhirnya menemukan jawaban, mengapa Gilang tak kunjung datang ke Cafe. Rupanya Gilang sudah di cuci otaknya oleh salah satu dari mereka.
Sandi bilang gue mesti ati-ati ama yang botak. Berarti kemungkinan dia yang menghipnotis Gilang, pikir Robi lebih lanjut.
Namun, Robi tidak bisa kelamaan berpikir, karena salah satu dari 3 orang yang baru turun itu, mulai mendekatinya, dan dengan cepat orang tersebut melancarkan sebuah tendangan ke arah Robi, yang dengan mudah Robi hindari ke samping. Dan Robi langsung mengirimkan pukulan kanannya kepada orang tersebut.
BUKKK! Tanpa Robi sangka justru tendangan berputar orang tersebut lebih dulu menghantam samping kepalanya, membuatnya tersungkur.
Anjrittt! puyeng n budeg kuping gue, keluh Robi.
"Wahahahaha...one down...anjing kampung tuh emang gampang kalo dibasmi." ujar Gunawan yang juga turun sambil menarik-narik Livia.
Bangsat...nih orang gak nyangka cepet juga tendangannya, pikir Robi.
Robi segera berdiri kembali, dan bersiap melancarkan kembali serangannya. Sementara 1 orang lainnya tampak menghampiri Pandji. Dan si kepala botak tetap diam di tempat sambil memperhatikan mereka semua.
Hmmm...jadi 1 lawan 1 nih...sippp...fair juga nih, pikir Robi yang melihat peluang.
Robi pun kemudian mulai memainkan jurus-jurus kombinasinya untuk menyerang orang tersebut dari berbagai arah dan dari berbagai sudut. Namun orang itu ternyata cukup tangguh juga. Dan setelah berbagi jurus dan pukulan akhirnya...BUKKK! Anjritttt...kali ini perut gue kena hantem...asli mules. BANGSATTT.
Sialan...siapa sih mereka ini? pikir Robi bingung dengan lawan bertarungnya itu, yang ia duga hanyalah seorang pereman bayaran.
"Hahahaha...jangan salah...mereka berdua itu atlet profesional yang sudah meraih banyak medali emas di pentas dunia...bukan lawan curut kayak lu orang." seru Gunawan yang sepertinya mampu menjawab kebingungan Robi.
"Heh...atlet nasional yang uda meraih medali emas?...hehehe...lawan yang bagus buat reputasi gue. Thanks Gun." seru Robi sambil tersenyum.
Kalo sampe bikin KO Juara Nasional, kan artinya gue paling jago se Indonesia. Hahaha. Semangat Robi pun menjadi berkobar.
Robi segera mengambil nafas untuk mengalirkan semua tenaganya ke seluruh tubuhnya. Baiklah, gue mesti serius ama pertarungan gue kalo gitu, pikir Robi.
"Yossshhhh...I'm getting all fired up." kalo kata Natsu dari Fairy Tail.
Kali ini Robi merubah gaya bertarungnya. Robi pun sudah memasang kuda-kudanya untuk menyambut serangan lawannya. Sang atlet kemudian maju merangsek untuk menyerang Robi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Sang Diva (Tamat)
RomanceA Story By Nijyuuichi WARNING!!! 22++ CERITA INI TERLALU VULGAR, DAN TERDAPAT KATA-KATA KOTOR! JADI BUAT YANG DIBAWAH UMUR DIHARAP JANGAN MAMPIR!!!