"Aaahhh...aahhhh...terus yang." desah seorang gadis, yang sedang dalam posisi menungging sambil berpegangan di meja rias, sementara pasangannya sang pria, sedang memompanya dari belakang dengan irama yang teratur, sementara tangan sang pria tanpa henti terus meremasi payudara sang gadis, yang menggantung bergerak liar seiring goyangan yang diberikan sang pria.
"Ooohhh...gilaa kammhuuhh yaanngg...aahhh." si gadis terus merintih menerima rangsangan sang pria.
Batang kemaluan sang pria tampak sudah penuh dilumuri lendir, yang keluar dari liang senggama sang gadis, yang merekah terus menerus di aduk-aduk batang sang pria.
Kemudian sang pria melepaskan batangnya yang tengah memacu birahi, dan langsung menarik tubuh sang gadis dan dibaringkannya di atas tempat tidur.
Dengan sigap batang sang pria kembali menerobos lubang kemaluan sang gadis, yang membuat sang gadis menjerit kenikmatan.
Dengan menindih tubuh sang gadis, mulutnya pun dengan leluasa mulai mengenyoti payudara sang gadis, yang semakin membusungkan dadanya.
Tubuh sang gadis tampak mulai bergetar, saat orgasme sang gadis sudah hampir mencapai puncaknya.
"Ohhh...Langgg...akhuuu ddaappeeettt Laaaanngg...aaaaaahhhhhh..ngghhh...ngghhh." pekik sang gadis yang ternyata Merry dan Gilang.
Kaki Merry langsung menjepit keras pantat Gilang, dan pantatnya yang kemudian berkejat-kejat, mengeluarkan cairan kenikmatan yang memancar deras membasahi batang kemaluan Gilang, sementara untuk meredam gelora birahi, Merry langsung menggigit pundak Gilang.
Namun Gilang tidak menghentikan pompaannya dengan terus memompa dengan kecepatan tinggi, mengaduk-ngaduk tiap mili dinding kemaluan Merry yang berkedut-kedut, seiring gelombang birahi Merry.
"Ohhh...oohhhh...Lannggg...brenntiiii duluuuuhhhh...aaaahhh."
"Aaaaahhhh...Laaangg...aaakkhhuuu gaakkk taahaaannn...aaaahhh." Merry pun mulai menjerit histeris, sementara Gilang pun terus memompa dengan konstan, mengejar puncak orgasme miliknya yang akan datang.
"Giilaannng...giilllaaaannngg...aaahhhhh...aakkhhuuuu..."
Pantat Merry kembali berkedut-kedut lagi, menandakan Merry sedang mengalami multi-orgasmenya.
"Aaahhhh...Meeerrr...gue dapeettt." Gilang mulai melolong seiring pompaannya yang semakin menggila, membuat Merry histeris bagaikan orang kesurupan.
Sesaat sebelum cairan sperma miliknya memancar deras, Gilang segera mencabut batangnya dan langsung memuncratkan segala isinya di atas perut Merry, yang masih berkedut-kedut dilanda gelombang dasyatnya multi-orgasme.
"Haaahhh...gilaaaa...memek lu emang peret banget...enak banget yank." ujar Gilang yang langsung ambruk di atas tubuh Merry, sambil berusaha mengambil nafas kembali
Merry pun yang seperti kehabisan tenaga, hanya bisa diam berusaha mengumpulkan sisa-sisa tenaganya yang terkuras habis, melayani sang pejantan.
Selama beberapa saat mereka masih dalam keadaan seperti itu, memulihkan kondisi mereka setelah bertempur selama lebih dari 1 jam.
Kali ini mereka saling berpandangan mesra, sementara jemari sang gadis terus membelai lembut rambut panjang sang pria.
"Lu emang cantik banget Mer...empotan memek lu mang gak ada duanya." puji Gilang yang dsambut gelak tawa sang gadis.
"Hahaha...dasar pejantanku mesum...otak kamu isinya cuma empotan memek mulu apa." ujarnya sambil mengucek-ngucek rambut Gilang.
Gilang pun cuma cengar-cengir melihat sang gadis.
![](https://img.wattpad.com/cover/138278606-288-k254005.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Sang Diva (Tamat)
RomansaA Story By Nijyuuichi WARNING!!! 22++ CERITA INI TERLALU VULGAR, DAN TERDAPAT KATA-KATA KOTOR! JADI BUAT YANG DIBAWAH UMUR DIHARAP JANGAN MAMPIR!!!