Satu bulan lamanya, setelah pengumuman itu, Akupun berangkat.
Bermodalkan beberapa helai baju, serta uang untuk bekal hidupku dalam menghadapi awal yang baru.
Disinilah Aku sekarang, PT Green Go Pinaaple, didepan mes yang hanya berukuran 4x5 meterpersegi. Tidak luas namun cukup.
Derit pintu ketika Aku membuka pintu, menandakan bahwa kamar ini cukup lama tidak berpenghuni. Didalam ruangan terlihat beberapa dipan susun saling berhadapan, sedang kamar mandi terletak didepan mes.
"Dapurnya mana?"
Ketika Aku tak mendapati ruangan kecil untuk memasak. Fix ternyata mes ini memang khusus diberikan kepada karyawan tanpa diijinkan atau dipergunakan untuk memasak. Mungkin ini antisipasi, menghindari kemungkinan insiden kebakaran.
Cukup lama Aku berkutat dengan debu dan sarang laba-laba yang menempel didinding kamar mes ini, tiba-tiba derit kamar kembali terdengar,
"cekrekkk"
"Assalamu'alaikum."
Ucap seseorang dibalik pintu, spontan membuatku menengok kearah pintu, dimana seorang wanita berhijab masuk kedalam mes ini.
"Wa'alaikumussalam" Jawabku masih dengan memegang sapu ditangan.
"Mbak Ratna ya?" Tanya wanita itu yang berhasil membuatku terkejut, dari mana dia bisa tahu namaku, sedang Aku tidaklah menggunakan tanda pengenal.
"Iya, kok tau?" Tanyaku bingung.Wanita itu menaruh barang-barangnya dilantai yang masih terlihat kotor penuh debu, secara nih ruangankan masih Aku beresin.
"Kenalin Mbak Aku Nilam." Sebutnya sambil mengulurkan tangannya tanda untuk bersalaman. Tanpa lama, Aku menyambut uluran tangan gadis yang bernama Nilam tersebut.
"Kamuuu!"
"Iya, Aku tadi kan kekantor, buat cek nomor kamar, sambil menyodorkan beberapa persyaratan yang harus dilengkapi kemarin.
Pas nanya kunci kamar, katanya sudah diambil sama mbak Ratna, makanya tau.. hehe." Jelasnya sambil terkekeh pelan,
"Hmmm... Mbaknya malu-malu," dalam hati berucap gitu.
"Jadi kamu teman satu mes nih?" Tanyaku mengintrogasi,
"Hehe... Iya Mbak, cuma bedanya mbak Ratna sip siang, Aku sip malam.
Jadi kayaknya kita bakal jarang bertemu deh." Imbuhnya menjelaskan.
"Ya udah, kita kan satu mes nih, gimana kalau Kamu bantuin Aku beres-beres?" Tanyaku aji mumpung hahay.
"Iya kak boleh."
Wanita itu lalu menaruh barang-barangnya diluar, menggulung lengan baju yang dikenakannya. Lalu ikut berkutat dengan debu.
Kurang lebih 1 jam, Kamipun selesai membereskan rumah kedua kami, ya Kami anggap mes ini sebagai rumah kedua kami, karena secara pasti, kami pulang dan istirahat disini.
-
--
Rasa pegal dan kantuk mulai menghinggap, padahal waktu masih menunjukkan pukul 7 malam.
Setengah mata ini mulai terpejam, namun sayup-sayup terdengar lantunan ayat suci Al-Qur'an. Aku menoleh, kesumber suara berasal. Ternyata Gadis itu, Nilam yang tengah melantunkannya dengan pelan, meski pelan namun terdengar merdu. Selanjutnya Aku tak ingat apa-apa lagi, sepertinya tengah tenggelam dilautan mimpi.
"Mbak! Mbak! Bangun, udah subuh, sholat dulu."
Gadis itu membangunkanku, sedang Aku hanya menggeliatkan tubuhku sejenak setelah itu tidur kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
8 Tahun...
RomansaMengejar mimpi, angan-angan yang tertunda, gejolak kehidupan, hijrahku... Keputusan yang mendadak. Pacar Halal. Dimana dimanika kehidupanku terlihat biasa, namun begitu rumit untuk dijalani. 8 Tahun, bukanlah waktu yang singkat maupun sebentar. Nam...