Dia itu raja sedangkan aku hanya selirnya
Dia itu ratu sedangkan aku hanya pembantunya
Dia dosen dan
aku cuman mahasiswanya
Mungkin pepatah di atas adalah hal yang sangat cocok mengambarkan betapa mengenaskan nasib gue, yang sepertinya si gak akan berakhir dengan indah.sudah tertibang pohon mangga sekarang harus masuk ke mulut buaya. sepertinya kata-kata itu sangat cocok mengambarkan hal yang sedang terjadi dengan gue sekarang.Gue mahasiwa tingkat akhir yang hobinya gak jauh jauh dari yang namanya berkeluh-kesah, gak di mana-mana keanya nasib gue udah di takdirkan untuk selalu saja mengumpat. dari pada di pendam yang dapat menimbulkan penyakit lebih baik di keluarkan saja.
Ngomongin masalah mahasiswa?
Dulu sebelum ada bimbingan yang seperti kerja rodi itu. Gue pikir bimbingan itu seru, apalagi bimbingan sama dosen yang memiliki wajah tampan seperti revan, namun ternyata impian memang tidak sesuai ekspetasi.dan mungkin keinginan gue untuk lulus dari sini hanya akan menjadi angan-angan dan fikti belaka seperti sinetron yang sering gue tonton bersama dengan mama.
" Ahh!?" sepertinya gue mau minta mama untuk menjodohkan gue dengan orang kaya biar gue bisa santai-santai serta angkat-angkat kaki menunggu suami gue pulang tanpa harus memikirkan skripsi yang pelik ini. Namun itu semua harus gue kubur dalam-dalam. mana sempat mencari tambatan hati skripsi selesai saja mungkin gue sudah sujud syukur kali.
Boro-boro memikirkan tambatan hati atau berpacaran seperti orang lain. selangkah aja gue gak ngerjain skripsi,bisa di serang gue sama siluman naga yang saat ini sedang menatap gue dengan sadis. sepertinya alasan untuk meminta mama untuk menjodohkan gue adalah alasan yang tepat.
Kenapa?
Agar gue gak musti ikut bimbingan sama pak revan lagi yang super duper pengen gue terkam dan pengen gue mutasi ke akhirat. Kenapa sepertinya tuhan itu jahat sekali sama gue dan kenapa sepertinya segala apaapun usaha yang gue lakukan untuk membuat hati pak revan luluh selalu saja bisa di baca di balik kornea si pria ganteng ini?
"nyebelin bukan ikut bimbingan sama dia? mungkin pengecualian untuk para orang-orang berani!?"
kenapa gue bilang seperti itu? karena untuk bimbingan sama dia itu kaya lo naik halilintar cuman gak tau mau di bawa kemana? dia itu orangnya super duper aneh.
Dan gue saranin, kalo lo mau bimbingan sama dia persiapin mental dan juga hati lo untuk menerima kata-kata sadis atau lebih tepatnya si makian-makian gak berfaedah dia.lo harus sabar, tahan dan tekan-tekan hati lo, biar lo gak keikut-ikutan sinis kaya si bapak dosen terhormat ini.
"kalo gue udah lempar tuh dosen ke habitanya abisnya marah-marah mulu sie!"
Jika kalian liat wajah pak revan, mungkin kalian akan berpikir bahwa bimbingan sama dia itu seperti makan malam romatis bersama song joong ki, namun sangat di sayangkan itu semua hanya rekayasa semata dan indah nya hanya ekspetasi belaka.karena bimbingan sama dia itu seperti kerja rodi yang ada di indonesia iya seperti zaman penjajahan belanda.
"Gw tegasin sekali lagi kerja rodi! bukan makan malam romatis bersama song joong ki artis korea yang setiap malem gw ciumin posternya, you know?! "
Walapun pak revan tidak sekeras tentara belanda, namun ia mampu membuat mahasiswa yang sedang mengikuti bimbingan ini, ampun-ampun karena harus merevisi bagian-bagian yang menurut dia salah. mengapa sepertinya, tuhan itu jahat benar sama gue. gue udah revisi berkali-kali dan hasilnya pun tetap sama, minus 4,5 di mata bapak revan yang ogah gue bilang tampan ini.
ya walapun memang gue akui bahwa dosen menyebalkan ini memang tampan.
"teramat tampan malah!"
Tapi itu hanya menurut orang lain yang melihat pak revan sekilas.bagi gue pak revan hanyalah seorang predofil , penyiksa, kekerasan dalam mengajar, dan telah meremukan hati seorang mahasiswa fisabililah macam gue ini.kayanya dari pada di bimbing sama dia, gue lebih milih di nikahin sama mang-mang tukang sayur yang suka lewat di kos-kosan gue deh.
Skrpisi ?
"Ahhh!"
Skripsi itu kaya hidup sama matinya mahasiswa. tapi, kalo misalnya di bimbingannya sama bapak? saya lebih baik di nikahin sama mang-mang tukang sayur deh.walapun mang-mang tukang sayur di kostsan saya tidak memiliki rupa setampan pak revan, tapi setidaknya ia masih memiliki hati nurani untuk tidak menyiksa serta tidak memiliki ucapan sadis yang dapat meremukan hati sang mahasiswa fisabillah ini dengan kata-kata kejam jelmaan iblis di neraka.
"pak mau gak saya paketin ke nereka? kota kelahiran bapak. dari pada bapak maki-maki saya terus, emang gak berdarah pak cuman di hati, jleb gitu lohh pak!?"
Saya bener-bener tobat sama cara bimbingan bapak. yang nyatanya tidak seindah muka bapak yang tampan.dan saya sudah bertekad bahwa menikah adalah segalanya.daripada harus mengerjakan skripsi yang dan bimbingan sama bapak saya lebih baik nikah muda, deh pak.
" siapa juga yang mau bimbingan sama dia, lebih baik memilih nikah muda di bandingkan harus kerja rodi atas paksaan dia dulu "
Jadi teman-teman apakah kalian mau bimbingan sama orang kaya dia atau lebih milih menikah seperti saya?
Nantikan saja!?
****
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
skripsi resign
ChickLit⚠ di sarankan untuk membaca 5 part terakhir Rank : #1wattys 2018 # 8 on novel wanita #120 on teenlit # 3 in skripsi # 73 in getaran # 78 in mahasiswa # 288 chicklit gw tuh gak pernah mengerti sama pikiran pak dosen yang ngaku muda tapi masih aja...