bab 22. ekspetasi

1.5K 157 21
                                    

Part yang membuat emak selalu mewek wkwkwk 😅

Happy reading semua👑

****

Lebih baik menjadi cungpet di bandingkan menjadi dosen yang tidak tau diri seperti bapak

Jerina

****

Jerina keluar dari ruangan revan dengan perasaan gondok. sudah beberapa kali dosen ini memerahinya dengan kembali menyindir peristiwa perselingkuhan nya dengan bu mira.

Perasaan baru kemarin si kutu kupret ini berbaik hati dengannya namun lihat? sekarang ia kembali menampakan taringnya. memang benar sekalinya kampret tetep aja kampret.

Lagi pula jerina tidak akan selingkuh seperti itu kalo misalnya revan bisa bersikap baik dengannya. sudah tau kisah perselingkuhan itu sudah lewat tapi mengapa ketika bimbingan tadi revan kembali mengusiknya kepermukaan.

" tuh orang gak bisa liat gue bebas dikit apa tha! " curhat jerina kepada martha yang sendari tadi hanya menahan tawanya akibat cerita jerina tentang revan yang kembali mengungkit masalah bimbingan diam-diamnya dengan bu mira.

"Kenapa mau protes? atau gak terima? yasudah gak apa-apa kamu mau bimbingan diem-diem sama bu mira lagi juga saya gak ada masalah!"

menyebalkan memang, mendengar revan berbicara seperti itu. mengapa ia selalu salah di mata revan? kalo seperti ini jerina tidak yakin akan bisa lulus bersama martha dan vino kedua temannya itu.

Ucapakan selamat tinggal kepada baju wisuda yang sudah jerina siapkan bersama sang mama.

Berbeda dengan jerina yang tengah memikirkan nasib peliknya. martha justru tak henti-hentinya tertawa, anak itu benar-benar tak habis pikir sekaligus binggung dari mana revan tau tentang bimbingan diam-diam jerina dengan bu mira.

Memang bener kalo dosen satu itu gak bisa di remehin lagi.

" kok bisa ya jer si ayang revan tau lo mau bimbingan diem-diem sama bu mira ?" tanya martha di jawab gelengan oleh jerina.

" mana gue tau kalo tuh dosen tua gak kawin-kawin tau gue bimbingan diem-diem sama bu mira. kalo kea gini gue mau kawin aja dah tha, pusing gue! skripsi gak maju-maju yang ada malah amal dan ibadah gue yang mengalami kemunduran!? " kata jerina.

Bisa-bisa semua amal dan ibadahnya yang sudah ia lakukan seumur hidup habis tak bersisa akibat mengadapi satu dakjal yang gak kawin-kawin itu.

Jerina jadi heran dengan revan, di umur yang tua seperti itu dia bukannya fokus cari istri tapi malah makin-makin menyusahkan jerina. apa dia gak takut tuhan melaknatnya agar ia semakin jomblo dan makin gak merasakan yang namanya kawin.

" makanya jer gue kan udah bilang supaya lo baik-baikin ayang beb revan!?" saran martha.

Sampai bumi pindah ke mars sekalipun, jerina juga ogah baikin tuh dosen tua gak kawin-kawin.

" ogah! lo aja sono gue mah ogah!?" kata jerina,martha yang mendengar makian dengki jerina hanya tertawa terbahak-bahak membuat semua orang yang berlalu-lalang melihat ke arah mereka dengan penasaran.

" dosa loh kalo kaya gitu, buktinya aja si bunga adem-adem aja di bimbing sama ayang evan, lo nya aja jer yang benci banget sama dia! " kata martha.

ia jadi teringat dengan perilaku revan terhadap bunga yang kayanya baik-baik aja. berbicara dengan pelan, membimbing bunga layaknya sang dosen pembimbing. membuat jerina rasanya ingin mencakar wajah revan dengan kesal.

skripsi resignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang