bab 6. skripsi ku yang malang

5K 452 21
                                    

Percayalah jer hidup udah ada yang ngatur

Vino

****

Jerina hanya bisa menghela napas 3 kali. saat ini ia sedang duduk bersama kedua temennya yang cekikikan mendengar ceritanya apalagi jika bukan bimbingannya di tambah menjadi 2 bulan.

Mimpi apa jerina semalam?

Sampai ia harus menerima nasib seperti ini, melihat betapa miris hidupnya jerina jadi binggung sendiri mengapa nasibnya gak ada bagus-bagusnya si.

" udahlah jer terima aja kan ada bagusnya kali di tambah 2 bulan jadinya lu bisa deket sama si bapak terus kan! " vino cekikan sambil memakan bakwan gorengnya.

" iya jer, gue aja iri kalo jadi lu, gue sie mau-mau aja apalagi sama my honey revan, aww!? " martha tertawa renyah membuat jerina rasanya ingin memukul kedua orang ini agar otak kedua manusia ini bergeser.

" kalian pikir enak apa bimbingan sama tuh dosen? gak ada enak- enaknya yang ada tekanan batin iya kenapa sie nasib gue gini amat " jerina frustasi

" yang namanya nasib juga gak ada yang tau kan jer?!"celutuk vino kembali.

" iya udah lah jer anggep aja dua bulan itu sebagai paket pendekatan lu sama ayang baby evan "

Sontak perkataan martha membuat jerina dan vino mendesis jijik ayang baby kaya revan donald bebek yang ada kali dia.

" orang kaya revan lu samain sama donald bebek kelucuan tha! mendingan lu samain sama iblis di neraka baru cocok noh dia!? " celutuk vino tidak terima.

" ayang beb no bukan donald bebek!" tegas martha.

" ya mau ayang beb lah donald bebek lah bagi gw si revan itu lebih pantes di bilang iblis sirotol mustakin!" ucap vino lagi membuat kedua orang ini berdebat meninggalkan jerina yang sedang pusing sendiri.

Niatnya mau cerita bukanya di kasih jalan keluar malah di buat pusing sama mereka berdua.

" ihh apaan sie no masa ayang gw di katain iblis lu kali yang pantes di bilang iblis "

Melihat kedua temannya yang sedang beradu mulut akibat dosennya itu. membuat jerina menghela napas gusar rasanya ia ingin sekali merasakan ketenangan malah semakin terbeban dengan kedua temannya ini

nasib gw kayanya gini amat

Drtt

Suara ponsel jerina berbunyi buru- buru ia membuka ponselnya dan melihat siapa pengirimnya

Dosen tua gak kawin kawin😈

Saya tunggu di ruangan saya jam 2 bawa skripsi kamu dan bimbingan bersama saya, saya gk mau kamu telat lagi ya jerina

Melihat wa dari revan membuat jerina membatin keras. ya sepertinya masa kelamnya akan di mulai saat ini juga.

*****

Jerina sudah tepat berada di ruangan revan. sempat tidak berani masuk, dan ingin sekali kabur. eh malah
kepergok dengan dosen iblisnya itu katakan bahwa nasib jerina apes dan terbukti sudah saat ini.

" tadi kenapa mencoba untuk kabur?" tanya revan tajam sambil duduk di kursi yang penuh dengan berkas.

" nganu pak, pulpen saya ketinggalan hehehe!? " jerina terkekeh berusaha mengusir rasa groginya saat berhadapan dengan revan yang dapat menguras kewarasan jerina. untung jerina mempunya self control yang bagus coba kalo tidak sudah pasti ia akan memaki revan yang berada di depanya saat ini.

skripsi resignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang