Hayoo siapa yang kira ini iklan lagi wkwkwk 🐢
ini wattpad keanya kebanyakan gajenya ye hehehehe dari pada isinya hahaha 😁
Btw sebelum emak mulai dengan part ini, ada baiknya di tengok dulu itu adeknya SR .kesian itu toh kalo di angguri, kamu aja gak suka di anguri apalagi aku cia cia. 🌝
Yang udah negok dosen ku julid absen yuk. gimana nih sama cerita emak kali ini pada suka gak? Kalo suka jangan lupa jempolnya di arahin ke tombol bintang ya.
Karena sudah 100 vote jadi emak lanjutkan nih ceritanya, monggo yo mas mbak di baca silahkeun 😂
*****
Aku dan kamu yang tak pernah bisa menjadi dua
-k-
****
Revan baru saja ingin keluar dari ruangannya setelah dia menyelesaikan pekerjaanya yang menumpuk. ia merasa bahwa tugasnya akhir-akhir ini bertambah banyak padahal revan sudah menyewa asisten dosen untuk membantunya, bahkan ia juga sudah mengajinya dengan mahal tapi mengapa ia merasa kecewa dengan kinerja asisten dosenya itu.
Apa lebih baik revan meminta jerina saja? kerja anak itu bagus walapun revan harus terlibat adu mulut dengan jerina dulu, anak itu walapun ogah-ogahan mengejarkan tugas dari revan tapi ia masih mau mengerjakan tugas darinya dan hasilnya pun benar.
revan bahkan terpesona melihat laporan yang jerina koreksi. sangat detail dan tak ada kesalahan sama sekali.Apa revan harus menawari jerina untuk menjadi asisten dosenya untuk mengantikan kinerja asisten dosenya itu?
Setelah di pikir-pikir rasanya tak mungkin, revan bukan tak tau bahwa jerina membencinya. tatapan anak itu ketika melihat revan selalu mengibarkan bendera perang, kadang revan senang membuat jerina kesal karena pasti muka anak itu akan memerah dan hidung anak itu akan kembang kempis.
Membuat revan teringat salah satu toko komik masa kecilnya. terkadang anak itu lucu tapi menyebalkan, revan penasaran bagimana jerina bisa begitu benci denganya di saat semua wanita di kampus ini memujanya.
"mas" pangil seseorang membuat revan yang sedang mengunci pintu ruanganya terkejut untung saja ia tidak mempunyai riwayat penyakit jantung.
" ada apa? " tanya revan,raut wajahnya berubah saat ia melihat orang yang memangilnya adalah orang yang malas ia temui.
" saya mau bicara sama mas!?"sahut orang tersebut membuat revan menghela napas malas melangkah pergi dari ruanganya menghampiri orang itu yang sedang menunggu revan mengunci pintu.
" kamu mau kita bicara di mana? " tanya revan kepadanya yang menatapnya dengan pandangan yang tidak enak di liat.
" di sini saja saya tidak lama kok mas! " katanya lagi dan revan hanya menganguki, untuk apa ia meminta berbicara dengan revan melihat mukanya saja revan malas apalagi untuk sekedar bicara basa-basi seperti ini, lebih baik dia pulang dan tidur di kasur yang empuk dari pada harus terlibat pembicaraan dengan orang ini.
" langsung bicara saja saya gak punya waktu buat bicara banyak sama kamu, saya cape! " kata revan sambil sesekali melihat arlojinya, sudah waktunya makan malam dan dia belum makan sendari tadi.
" saya juga tidak akan berbicara banyak dengan mas. saya cuman minta supaya mas lebih bersikap baik dengan anak murid saya! " kata orang tersebut to the point membuat revan menaikan alisnya binggung.
Anak murid?
" maksud kamu bagaimana saya gak paham, coba langsung ke pointnya saja tidak usah basa-basi! " ujar revan yang di angguki oleh orang tersebut sambil menatap revan dengan sorot mata tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
skripsi resign
Genç Kız Edebiyatı⚠ di sarankan untuk membaca 5 part terakhir Rank : #1wattys 2018 # 8 on novel wanita #120 on teenlit # 3 in skripsi # 73 in getaran # 78 in mahasiswa # 288 chicklit gw tuh gak pernah mengerti sama pikiran pak dosen yang ngaku muda tapi masih aja...