bab 19. kampretos

1.7K 192 5
                                    

Terkadang mengapa harus dengan cara ini tuhan menyampaikan kebenarannya

Jerina

*****

Jerina memaki kesal ketika pagi-pagi ia mendapatkan telpon dari revan yang menyuruhnya untuk bimbingan di jam 6 pagi. benar-benar tidak mempunyai rasa manusiawi menyuruhkan bimbingan di jam sepagi ini.

apa revan tidak mempunyai hati nurani sama sekali?

" terlambat 5 menit? " dengus revan saat jerina sampai di depan pintu ruangnnya.

Rasanya tingkat ingin memaki jerina benar-benar tingggi sekarang, apalagi melihat muka datar revan membuat jerina jadi kesal sendiri.

" maaf pak tadi saya macet di jalan !" jawab jerina sambil menutup pintu ruangan revan yang telihat sepi.

bahkan seluruh kampus benar-benar sepi saat ini, hanya ada satpam dan tukang bersih-bersih yang menyapa jerina tadi.

Dosen gila mana yang menyuruh jerina bimbingan di hari libur dan di saat kampus sedang sepi.

" alasan, kamu ini kapan sie gak pernah alasan, jerina? " tanya revan yang duduk di kursi kebangaanya menatap jerina dengan sebal.

mana jerina tau, lagi pula siapa mahasiswa yang mau datang pagi-pagi di saat kampus benar-benar sepi seperti goa hantu. apa dia gak bisa menyuruh jerina datang di waktu dan hari sewajarnya?

" maaf pak, lagi pula sekarang kan hari libur, saya juga gak tau kalo bapak menyuruh saya datang di hari libur! " semprot jerina membuat revan berdecih.

" kamu ini bisanya ngeluh aja, masih bersyukur kamu tidak saya suruh datang jam 8 malam masih saja mengeluh, sekarang cepat buka laptop kamu dan lanjutkan skripsi kamu! " titah revan,jerina hanya mendengus duduk di sofa ruangan revan dan mulai mengerjakan skripsinya.

*******

" jerina" pangil revan, jerina yang merasa di pangil menoleh menghadap ke arahnya dan bertanya dengan sorot wajah binggung.

"kenapa pak? " tanya jerina binggung baru beberapa menit ia melajutkan skripsinya. tiba-tiba dosen tua gak kawin-kawin ini malah mengangunya
kenapa perasaan gue jadi gak enak ya? jerina merasa ada udang di balik bakwan dengan pangilan revan yang tiba-tiba ini.

" saya bisa minta bantuan kamu?" tanya revan membuat perasaan jerina tiba-tiba menjadi tidak enak, kan benar firasatnyaa.

" bantuan apa pak? " tanya jerina kepada revan yang saat ini sedang tersenyum kecil menatapnya, jerina yang di tatap seperti itu dengan revan menjadi seram sendiri.

ya allah ini orang, manusia apa setan si serem banget?

" bantu saya mengkoreksi jawaban post test anak kelas 1 ya, jerina!" sahut revan menghampiri jerina dan memberikan tumpukan kertas yang harus jerina koreksi, jerina hanya bisa melonggo melihat banyaknnya tumpukan kertas yang di berikn oleh revan.

" h-ah"

Jerina tertegun melihat tumpukan dokumen yang menumpuk di mejanya, astagafiruallah berapa hari dosen dakjal ini tidak mengkoreksi hasil kerja anak kelas 1, mengapa jadi sebanyak ini?

" kerjakan, saya mau istirahat dulu! " seru revan menyadarkan badannya ke kursi dan memejamkan matanya yang membuat jerina melonggo sendiri.

Apa? Mengkoreksi post test sebanyak ini, apa revan sudah gila?

rasanya jerina ingin memaki revan yang saat ini tengah tertidur pulas dan meninggalkan ia dengan setumpuk pekerjaan yang harusnya di kerjakan oleh revan, sedangkan sang empu hanya tidur tanpa ada rasa berdosa sama sekali.

skripsi resignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang