Gisella menarik napas panjang. Kakinya sudah terasa linu. Matahari bahkan sudah tenggelam dan kabut pekat mulai membawa malam semakin dekat.
" Di sini?" Tanyanya seakan tak percaya. Andra mengangguk mengiayakan.
" Waw!" Serunya takjub
Gisella sudah menyangka kalau sosok di sisinya saat ini memang orang kaya sejak awal. Tapi melihat langsung kekayaan yang seperti ini benar benar di luar dugaan.
Mereka baru saling mengenal selama beberapa hari dan dia sudah mengizinkan Gisella menempati apartement yang menjulang mewah di hadapannya." Ini kan Davinci apartement, apa salah satunya benar benar rumahmu?" Tanya Gisella seolah tak percaya. Andra tersenyum mengangguk.
" Di sana!" Tunjuknya pada lantai paling atas yang semakin membuat Gisella tercengang
" Penthouse? Ya tuhan Andra kau tidak bercanda kan?" Tanyanya benar benar kagum
" Jangan banyak bicara dan masuklah! Kode kunci rumahku 911303. Dan kalau kau membutuhkan sesuatu, aku meletakkan kartu ATMku di laci paling bawah, nomer pinnya hanya 131211." Ujar Andra kemudian hendak beranjak
" Tunggu! Kau mau ke mana?" Tanya Gisella saat pemuda itu berpaling. Andra menghentikan langkahnya lalu menoleh pelan
" Tenang saja, Penthouse itu aku beli sendiri dengan uang tabungan dan jajanku selama ini. Begitu pula kartu kredit itu. Pakailah sesukamu!" Ujarnya
" Lalu bagaimana denganmu?"
Andra menarik napas panjang
" Aku memiliki rumah tetap tak jauh dari sini. Kau tidak mungkin mau tinggal serumah denganku kan?" Ujarnya mengangkat sebelah alisnya sexi
Gisellapun terdiam sejenak
" Terimakasih Andra." Ujarnya kemudian.
Andra melangkah menjauh, tubuhnya perlahan menghilang bersama gelap malam.
Sementara Gisella?
Gadis itu memasuki apartement Davinci dengan jantung berdegup. Apartement itu adalah salah satu apartement paling populer di kota jakarta saat ini. Dengan tabungannya saja, ia tidak mungkin bisa menyewa satu apartement di sana. Tapi Andra? Dia malah memiliki Penthouse pribadi.
" Ada yang bisa saya bantu Nona?" Tanya seorang resepsionis menyambutnya.
" Ya, aku ingin pergi ke apartemen nomor 514. Ke Penthouse milik Andra." Jawab Gisella sumringah.
" Oh baiklah, saya akan mengantarkan anda." Ramah sang penyambut kemudian mengantarkan Gisella dengan lift pada Penthouse milik Andra. Meninggalkan beberapa suara yang berbisik di belakang Gisella setelah resepsionis itu mengantarnya pergi
" Di sini!" Tunjuknya. Gisella segera membuka kode kunci rumah itu. Dan seketika, dia kembali dibuat takjub dengan ruangan yang bagaikan istana eropa di depannya.
" Kami senang phenthouse ini ada yang menempati setelah puluhan tahun dibiarkan kosong, semoga anda betah ya." Ujar Resepsionis itu sebelum beranjak
" Tunggu!" Gisella menahan lengannya.
" Iya nona?"
" Kau bilang puluhan tahun? Maksudnya?" Tanyanya penasaran
" Oh iya, dulu apartement ini dimiliki seorang pemuda yang seumuran dengan anda. Dia masih belajar di bangku SMA, saya dengar dia pewaris sebuah perusahaan besar dan juga beberapa jajaran kantor ternama. Tapi sayang pemuda itu meninggal di usia muda dan sampai detik ini tidak ada yang menempati Penthouse miliknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL horror 3 ( Stay ALONE )
ParanormalBau amis itu, mengikuti sejak cahaya menghantam kornea mataku dan menggelapkan pandangan, tubuhku terasa remuk beberapa detik setelah terhantam sesuatu yang tak bisa kupastikan karna terjadi begitu cepat. Seluruh hidupku berubah Dan aku benar benar...