Estel meremas roknya, sementara air matanya terus menetes dan pecah di punggung tangan. Ia menatap sekolah itu dari balik jendela mobilnya yang dibiarkan sedikit terbuka
40 years ago
" Aku tidak bisa membantumu!" Tekan pemuda itu memalingkan wajah
" Please... cuma kamu yang bisa mengerti perasaanku. Aku benar benar suka sama Andra dan aku tidak bisa lagi menyembunyikan perasaanku." Estel berusaha menarik lengan kemeja sosok di depannya
" Pleasee!" Ucapnya lagi
" Estel dengar, aku sudah cukup membantumu selama ini. Menjauhkan Andra dari Dana, membantumu menjadi wakil OSISnya! Sekarang aku tidak mau lagi. Kamu berusahalah sendiri!" Tekan sosok itu menolak lalu meraih tasnya dan hendak beranjak sebelum...
" Cleo... kamu masih menyukaiku kan? Please! Bantu aku, oke."
Langkah pemuda itu terhenti. Ia menarik napas panjang lalu berbalik
" Aku menyayangi Andra lebih dari siapapun."
" Lebih dariku juga?"
" Estel tolong berhenti memanfaatkan hatiku. Aku bisa melakukan apapun untukmu bahkan meskipun hatiku harus terluka. Tapi aku tidak akan pernah mampu menyakiti Andra. Aku membantumu karna aku yakin suatu saat kamu pasti akan melihat ke arahku!" Tatap Cleo sendu
" Aku tidak peduli! Aku hanya mau Andra! Hanya Andra! Kamu harus membantuku Cleo!" Paksa Estel. Cleo menggeleng pelan
" Kenapa kamu tidak mencoba melihat ke arahku sekali saja, seperti dulu." Cleo mencoba menggenggam tangan Estel
" Gak!" Estel menarik tangannya kasar
" Kalau kamu bisa menjadi nomer satu di sekolah seperti Andra, aku pasti akan kembali padamu! Tapi sekarang Andra, hanya Andra! Kamu bukan siapa siapa." Tolak Estel menatap Cleo tajam. Pemuda itu menarik napas panjang
" Kalau begitu selamat tinggal!" Ujarnya lalu melangkah menjauh
" Cleeooo ah dasar pengecut! Lihat saja nanti aku pasti bisa mendapatkan Andraaa! Lihat saja!" Teriak Estel memerah
-----------
Dan malam itu...
Estel menghentikan laju mobilnya di sisi sebuah jalan, di dekat rumah Andra. Ia memicing melihat sesuatu yang membuat bola matanya membulat, beberapa jam sebelum kecelakaan. Estel langsung turun dari mobil dan memapahnya" Andra?" Estel melihat sekelilingnya. Tak ada orang di sana. Arlojinya pun menunjukkan angka 19:01 malam. Pemuda di depannya tampak pucat dan berantakan. Ia melangkah terhuyung di jalanan.
" Tolong." Gumamnya pucat. Bahkan Estel yakin Andra tidak melihatnya dengan jelas. Dia benar benar kacau, beberapa kancing kemejanya lepas, rambutnya basah dengan keringat dan lengan kokohnya terlihat memar. Memancing mata lapar untuk melihat sisi lemahnya yang memikat.
Maka dengan cepat, Estel merangkul lengannya. Menghirup aroma mint yang menguar lekat dari tubuh pujaannya itu" Ikut aku ayo!" Senyumnya
" Aku mau..pu..lang." Tolak Andra pelan. Estel melihat ada darah segar mengalir dari belakang tengkuknya.
Dan...
" Kamu mengenaliku?" Tanya Estel membelai wajah Andra penuh maksud
Pemuda itu menggeleng pelan, membuat Estel tersenyum.
" Oke, ayo aku akan mengantarmu pulang. Masuk ke mobilku!" Ajak Estel memapah Andra
" Rumahku su..dah dekat." Andra benar benar sangat lemah

KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL horror 3 ( Stay ALONE )
ParanormalBau amis itu, mengikuti sejak cahaya menghantam kornea mataku dan menggelapkan pandangan, tubuhku terasa remuk beberapa detik setelah terhantam sesuatu yang tak bisa kupastikan karna terjadi begitu cepat. Seluruh hidupku berubah Dan aku benar benar...