Cinta

2.4K 210 69
                                        

Sambil dengerin videonya yaa atau MP3 Dalam Kenangan "KD"

Mungkin sudah kebiasaan takdir
Menulis derita sebelum tawa
Mungkin, sudah kebiasaan takdir
Mempertemukan lalu memisahkan
Mungkin, memang takdirlah yang membuatku banyak menangis hanya demi kata mungkin kelak aku akan tersenyum
Takdir...
Jangan terlalu kejam padaku
Aku tak meminta banyak kebahagiaan sehingga kau membuatku menangis sebanyak ini
Aku hanya ingin bersamanya

" Maafkan aku, aku tidak bisa menyelamatkannya."

Kelopak mata Cleo seketika terpejam, meneteskan air mata duka yang begitu mendalam. Semua kenangan mereka seakan menyeruak kembali, segar seakan baru kemarin. Tubuh tuanya terduduk lemas, penuh penyesalan. Hanya beberapa detik sebelum...

" Dokter! Mayatnya bergerak! Dia bernapas!!" Teriak suster yang berusaha melepaskan alat bantu dari tubuh sosok itu.
Cleo langsung berdiri gemetar, menatap sosok yang kembali bernapas setelah dinyatakan meninggal itu dengan tatapan sedih. Kenapa dia sedih?

***

Kenapa kau merasa takut pada senja?
Setiap matahari terbenam pasti akan membawa matahari yang baru
Bukankah setiap ada senja akan selalu ada fajar?

1 minggu kemudian

Panas, panas matahari itu seakan menghantam kelopak mataku yang terbuka pelan.
Sekujur tubuhku terasa kaku, bekas operasi yang mungkin menggurat di perutku begitu nyeri, seakan tak mampu duduk lagi.
Apa yang terjadi padaku?
Aku hanya berusaha membuka mata setelah mendapatkan mimpi panjang

Ya, mimpi yang begitu aneh

Seakan akan aku berada pada sebuah lorong panjang tak berujung, merasakan sakit yang luar biasa, aku bahkan merasa panas saat bernapas. Sendirian, aku melihat seseorang berdiri di ujung cahaya sana. Seorang pria yang tampak begitu elegant, aku mengenalnya.

" Narendra?" Tanyaku ingin berlari. Tapi kakiku serasa kaku.
Dia melangkah santai ke arahku, dengan raganya, raga yang dulu aku kenal sebagai hantu penjaga perpustakaan, hantu malang yang rupawan.
Langkahnya berhenti di hadapanku, ia tersenyum dengan mata berair haru.

" Apa aku sudah mati?" Tanyaku padanya. Ia hanya menjawabnya dengan gelengan pelan.

" Terimakasih Gisella." Ucapnya semakin membuatku tak mengerti

" Dulu aku berpikir, aku akan hidup sampai tua, membuktikan bahwa diriku bisa mencapai segala mimpi. Aku sama sekali tidak menyangka akan selalu terbangun dengan memakai seragam SMU yang sama selamanya, tidak pernah menua lagi dan harus mengakhiri mimpiku tanpa sebab yang pasti. Terimakasih, sudah mengakhiri kesepianku selama 40 tahun, terimakasih sudah membuatku belajar arti kata ikhlas, terimakasih telah membersihkan noda dari namaku dan terimakasih sudah menjadi salah satu orang terpenting dalam hidupku. Karnamu, tugas yang tidak bisa aku selesaikan saat aku hidup bisa aku lakukan. Terimakasih." Ucapnya dengan air mata menetes di pipi pucatnya itu.
Ia lalu memelukku ke dadanya, pelukan dingin yang terasa hangat, sangat nyaman

" Jangan berhenti hidup, jangan pernah menyerah untuk hidup. Simpanlah aku dalam kenanganmu." Bisiknya lalu mengecup keningku pelan.

" Narendraaaa!!!!" Teriakku memekik saat perlahan dia berbalik lalu melangkah pergi
Jauh, jauh dan semakin jauh

SOUL horror 3 ( Stay ALONE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang