Harga sebuah ketulusan

1.9K 330 29
                                    

Adakah yang tidak bisa ditipu di dunia ini?
Yang sering menipu tapi tak bisa dikuasai?
Yang sering bersembunyi tapi selalu terlihat?

Ada, itulah " perasaan "

" Kau terluka?"
Buku itu seketika tertutup rapat. Entah ia membaca sampai di mana, masih dengan kaca mata minusnya ia menoleh ke arah pintu yang terlihat dibuka pelan. Sosok berkemeja hitam melangkah terseok ke arahnya lalu menyalakan lampu.

Agak canggung, itulah suasana yang terjadi.

" Dari awal kau selalu membuatku emosi, aku tidak tahu kalau sifatku dulu juga begitu. Brengsek, menyebalkan, bermuka dua, aneh dan egois. Aku sama sekali tidak menyangka kalau dulu aku juga begitu, kau..."

" Cukup!" Joe melepaskan kaca matanya lalu berdiri menjajari Andra/ Arkea dengan tatapan yang sulit diartikan

" Hanya karna aku memiliki darah yang sama denganmu bukan berarti aku akan menganggapmu ayahku. Aku mengizinkanmu di sini karna Gisella menginginkanmu. Bukan karna alasan lain." Tekannya lalu melempar buku yang ia pegang ke meja dan menatap Andra yang tersenyum simpul menatap putra biologisnya itu. 

" Apa kau sangat mencintai Gisella?" Tanya Andra. Joe memalingkan wajah

" Aku hanya membayar satu dosa yang harus aku tebus untuknya. Jangan sok tahu."

" Joenathan."

" Sebaiknya kau ke luar dari kamarku!" Tatap pemuda 17 tahun itu angkuh. Mendengar itu, Andra kembali mengulas senyum

" Kau pikir harta siapa yang kau nikmati ini hmmm? Semua kemewahan dan segala yang Steve dan Estel miliki ini berawal dari keluargaku, Narendra Agustin." Balasnya, Joe menatapnya tajam

" Apa kau ingin aku berterima kasih pada orang mati?" Tanya pemuda itu mengangkat sebelah alisnya

Suasana yang seharusnya haru memanas seketika saat aura aura emosional menyelimuti kebersamaan mereka.

" Dengarkan aku baik baik Joe, yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada. Aku memang sudah lama mati tapi bukan berarti aku tidak ada!"

" Aku tidak bertanya tentang filsafat pada Siswa yang menghilang selama 40 tahun." Senyum Joe dingin

" Oh kau pikir kau lebih pintar dariku hmm? Lihat! Kau benar benar tidak mirip denganku, Steve mendidikmu menjadi sangat menyebalkan!" Tekan Andra dengan wajah yang mulai merah.

Gisella yang hendak menemui Joenathan menghentikan langkah di depan kamar mereka berdua, melihat betapa miripnya sifat dan emosi mereka, mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan

" Kau ingat ini! Aku juga tidak pernah mengakuimu!" Balas Andra kesal

" Baguslah! Sekarang untuk apalagi masih di sini? Gisella mungkin membutuhkanmu di sana, bukan aku!" Tekan Joe

" Kau!" Andra mengepalkan jari jarinya

" Jangan buang buang tenagamu dengan mencoba melawanku. Aku jauh lebih kuat darimu baik sebagai Andra atau sebagai Arkea."

" Kau mau mencobanya?" Senyum Joe tak kalah kesal.

Sebelum....

" Cukup!" Gisella memasuki ruangan itu dengan wajah cantiknya yang sudah memerah menahan emosi

" Gi, kau di sini?" Tanya Andra menautkan alisnya. Sementara, Joenathan memalingkan wajahnya angkuh

" Kau pikir kau siapa hah berani mengatakan hal seperti itu di depan Andra!" Tekan Gisella mendorong bahu Joe yang seketika menatapnya

SOUL horror 3 ( Stay ALONE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang