Dia tidak pernah ada

2.5K 411 69
                                    

Selanjutnya : Ritual yaak 100 votes for Next Chapther biar semangat sama semedi inspirasinya lancar hehee

Ingatannya seakan menembus ruang, membuat wajahnya memerah. Sekali lagi bayangan senyum Rachel seakan menari di ingatannya.

Siapa dia sebenarnya?

" Katakan padanya, ceritakan tentang penderitaanmu. Kalau dia orang baik, dia pasti akan mengerti." Saat itu di meja makan, Rachel memeluk Andra dari belakang, mengarahkan tangannya ke dada pemuda itu itu. Tapi kenapa? Nyonya Sarah sama sekali tidak masalah atau bahkan menggoda kedekatan mereka, seolah... Rachel tidak pernah ada.

Saat mereka pertama bertemu...

" Aku sudah terbiasa dengan aroma ini, aromamu tidak memiliki kehidupan."

------

" Jadi dia orangnya?"

" Orang apa?"

" Orang yang membuatmu berada di tubuh ini?"

-------

" Itu ibumu!" Tunjuknya saat mengajak Andra pertama kali bertemu nyonya Sarah. Dan saat itu... nyonya Sarah juga sama sekali tidak menyapanya.

" Andra... kau pulang nak? Kau benar benar pulang kan? Kenapa begitu lama. Kau mau membuat ibumu mati menunggumu sendiri? Sayang, ayo.. kita makan. Ibu akan memasakkan makanan untukmu. Ayo sayang, kamu pasti lapar kan?"

Kenapa? Kenapa tidak ada kata ajakan untuk Rachel.
Seolah mereka, memang hanya berdua saja.

Kenapa?

------

" Hai, aku datang ke sini karna aku khawatir."

Saat dia tadi bersama Andra, tak ada satupun teman Andra yang menanyakan tentangnya.

Kenapa?

Seakan dia... Tidak Pernah Ada

" Kamu? Siapa kamu? Kau bukan dari duniaku kan?"

Andra menyeka air matanya yang menetes jatuh ke telapak tangan

" Siapa kamu Rachel?" Ujarnya sedih. Kejadian tadi benar benar seperti mimpi buruk. Sayangnya, tidak ada jawaban untuk pertanyaan Gisella, tidak pernah ada.

Flash back

" Rachel?" Andra memucat. Rachel menarik tangannya, menatap Andra dan Gisella bergantian. Saat itu, terlihat jelas jutaan kesedihan di wajahnya.

" Siapa kamu? Aku tidak merasakan raga di dirimu, baumu seperti bau kematian. Siapa kamu?" Tanya Gisella lagi, menatap sosok di depannya lekat

" Aku Rachel, aku ada. Dan aku tidak perduli apapun perkataanmu, jangan menuduhku! Buktinya kau bisa melihatku kan?" Elak Rachel dengan suara parau

" Gak, aku bisa melihat mereka yang tidak terlihat. Siapa kamu?" Tekan Gisella

" Aku Rachel, aku manusia. Sama sepertimu! Andra, kau percaya padaku kan? Bukankah aku berjanji kalau aku akan membantumu menemukan fakta tentang kematianmu." Rachel berkaca kaca menatap ke arah Andra yang mematung menatapnya

Entah apa yang dia rasakan. Kecewa, tidak percaya atau mungkin.. Andra merasa sedih

" Kalau begitu izinkan aku memegang tanganmu sekali lagi." Pinta Gisella melangkah ke arah Rachel. Sebelum...

Deg

Langkahnya terhenti, saat seseorang menahan pergelangan tagannya.

" Cukup!" Ujarnya membuat Gisella menatapnya hampa.

SOUL horror 3 ( Stay ALONE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang