Maaf ya slow author sedang dirawat soalnya
Kau tidak sedang ngidam kan?
-----
Pertanyaan Joenathan kemarin benar benar mengganggu pikiran Gisella. Meskipun ia tak menjawab, tapi hatinya seakan mengiyakan hal itu, apakah dia benar benar ngidam? Haruskah Joenathan tahu tentang keadaannya? Atau...
" Kau sedang memikirkan bayimu?" Tanya seseorang tiba tiba duduk di sisi Gisella yang langsung berdiri menatapnya tajam dan hendak beranjak
" Gi, jangan lakukan apa yang ada di pikiranmu, dia berhak hidup!" Senyum Rachel.
" Kau tidak berhak mengatakan apapun!" Tekan Gisella kemudian berlari pergi begitu saja, meninggalkan Rachel yang hanya mengulas senyum penuh maksud.
" Karna bayi itu adalah jalan takdir terjadi." Gumannya tersenyum miring
Gisella menangis di sana. Ia duduk di bangkunya seraya memegang perut datarnya sedih
Aku tidak menginginkan anak ini. Tidak pernah ~ Batinnya
Sebelum...
" Gi, ada yang mencarimu!" Seseorang berlari ke sisinya
Gisella segera menyeka air matanya dan berdiri saat melihat siapa yang diantar teman sebangkunya itu melangkah anggun di ambang pintu." Halo sayang." Sapa orang itu melangkah ke arah Gisella lalu langsung memeluknya hangat
" Tan..te." Ucap gadis itu pucat. Sama sekali tidak menyangka, Estel akan menemuinya.
" Tante sangat merindukanmu? Kau baik baik saja kan? Tidak mau pulang bersama tante nak? Tante sangat cemas Jihan, kau tinggal di mana selama ini?" Tanyanya penuh berhatian. Ia bahkan membelai wajah Gisella lembut, menatapnya dengan sorot keibuan yang dalam
Like Mother Like Son, dasar sama sama pandai bersandiwara! ~ Batin Gisella mengutuk
" Sayang? Kau mau pulang bersama tante kan? Om Stevan benar benar mencemaskanmu." Bujuknya lagi
" Maaf tante, tapi Gisella ingin hidup mandiri. Jangan cemaskan Gigi ya. Gigi tenang kok. Gigi juga tinggal di tempat yang aman!" Tekan gadis itu mengulas senyum fake.
" Emmm." Estel menatap Gisella dari ujung rambut sampai ujung kaki
" Ada apa tante?" Tanya Gisella mengangkat sebelah alisnya. Tentu saja Gisella tahu apa yang diinginkan Estel, Joenathan sudah menceritakan semuanya bukan. Dia pasti ingin tahu, Gisella hamil atau tidak.
" Kau baik baik saja kan nak? Tidak sakit?" Tanyanya lagi lagi membelai wajah Gisella
" Tidak tante aku baik baik saja." Senyum Gisella dibuat semanis mungkin
" O..h begitu, kau tidak pernah... emmm maksud tante kau tidak pernah pusing atau... merasa aneh.. atau...
" Tante mau ngomong apa?" Sindir Gisella mengangkat dagunya.
" Ah tidak, kau melihat Joe? Tante sangat mencemaskannya. Sejak kemarin dia belum pulang. Tante takut terjadi apa apa dengannya." Tanya Estel mengalihkan percakapan.
Gisella menggeleng pelan
" Tidak tante, ada apa dengannya? Apa dia baik baik saja?" Tanya gadis itu memancing. Estel menarik napas panjang
" Ya sudah kalau begitu. Tante pergi dulu ya, jaga dirimu baik baik. Kalau bertemu Joe kabari tante." Ujarnya terlihat kecewa lalu kembali memeluk Gisella sekilas sebelum akhirnya beranjak pergi.
Dasar ular ~ Batin Gisella
" Itu mamanya kak Nathan ya?" Tanya Rini yang sejak tadi menyaksikan percakapan mereka berdua
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL horror 3 ( Stay ALONE )
ÜbernatürlichesBau amis itu, mengikuti sejak cahaya menghantam kornea mataku dan menggelapkan pandangan, tubuhku terasa remuk beberapa detik setelah terhantam sesuatu yang tak bisa kupastikan karna terjadi begitu cepat. Seluruh hidupku berubah Dan aku benar benar...