Hantu 4 masa

3.2K 476 30
                                    

" Gisel?" Joe menyentakkan lamunan Gisella yang sejak tadi menatap ke luar jendela mobilnya. Tampak sosok anak kecil dengan kepala berdarah menatapnya dengan diam.

" Ah ya?" Gisel berusaha senormal mungkin. Dia tidak mau di masukkan ke rumah sakit jiwa untuk ke dua kalinya.

" Kenapa kau melamun? Apa ada sesuatu di sana?" Tanya pemuda itu memegang tangannya hangat. Gisella menggeleng pelan

" Oke ayo kita turun!" Ajak Joe kemudian melangkah ke luar dari mobil sport warna merah yang membawa mereka memasuki pekarangan sebuah sekolah bertuliskan " SAMANTHA HIGH SCHOOL "

" Tunggu!" Gisella memegang tangan Joe

" Aku nervous." Ucapnya membuat pemuda itu tersenyum mendekatinya lalu berbisik

" Kau cukup bersikap tenang dan normal saja." Ujarnya. Gisella mengangguk pelan.

SAMANTHA HIGH SCHOOL adalah sekolah yang dikenal dengan prestasinya dan termasuk sekolah di jajaran elit selain SMA 53 dan DAMITRI HIGH SCHOOL. Entah bagaimana caranya, Steve berhasil memasukkan Gisella ke sana.

Gadis itu melangkah asing di antara semua siswa yang tampak berasal dari golongan kalangan atas. Hari itu, adalah hari pertama dia berkumpul dengan orang orang yang benar benar waras. Dia memilih tempat di bangku kelas 1 IPA. Memperkenalkan diri di depan teman teman barunya lalu duduk pada salah satu kursi belakang yang kosong di sisi seorang gadis cantik berambut ikal panjang.

" Hai namaku Fina." Ujarnya mengulurkan tangannya ke hadapan Gisella. Gisella tersenyum menjabatnya

" Gisella." Ujarnya senang.

Ia menarik napas panjang, sejauh ini.. semuanya berjalan normal. Hingga...

Saat itu, untuk pertama kalinya aku bertemu dengannya

Pandangannya terarah pada jendela kaca di sisinya. Seorang pemuda tampak melangkah santai melewati koridor dengan ransel di bahunya dan kemeja yang bagian atas kancingnya dibiarkan terbuka.

Entah kenapa, pandanganku tertahan saat itu. Dan diapun menghentikan langkah

Dia menghentikan langkah tepat di jendela paling akhir. Seolah merasa ada orang yang menatapnya, pemuda itupun menoleh ke arah kelas 1 IPA. Menatap setiap bangkunya

Mengapa siswa itu bisa melangkah begitu santai tanpa mengikuti pelajaran? Aku segera mengalihkan pandangan pada papan tulis di depan.

" Aneh, aku merasa seseorang menatapku tadi." Ujar pemuda itu kemudian kembali melangkah. Setelah pemuda itu pergi, Gisella kembali menatap Fina

" Ada apa?" Tanya gadis itu

" Tidak apa apa. Tadi aku melihat cowok keren lewat di jendela." Bisiknya membuat Fina tersenyum

" Di sini banyak cowok keren yang pastinya bikin kamu betah kok." Gumamnya. Merekapun tersenyum bersama

***


Kediaman Steve

" Aku tidak yakin dengan rencanamu ini Estel, Gisella adalah keponakanku dan aku hanya ingin dia bahagia." Tekan Steve seraya merapikan dasinya di depan cermin. Wanita di sisinya tersenyum kemudian mengambilkan jas Steve dari badan kursi lalu membantu suaminya memakai Jas itu dengan rapi.

" Steve, dia bukan keponakan kandungmu, ingat itu. Kau hanya teman baik ibunya. Dan kita di sini hanya numpang. Kalau dia berkeluarga dengan pria lain bagaimana nasib kita? Nasib Jonathan? Lagipula sepertinya mereka memang ditakdirkan bersama kok." Ujar Estel kemudian tersenyum
Steve menarik napas panjang

SOUL horror 3 ( Stay ALONE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang