❝Tidak ada yang abadi tentang sedihmu, sakitmu dan sulitmu. Jadi tenang, berani dan hadapi.❞
. . .
"Zelin Fauziyah, kan?"
Cowok itu. Dulu ketika aku di-bully, Daffa selalu membela dan membantuku. Tetapi karena dia tidak bisa selalu berada di sampingku, aku masih saja mendapatkan serangan bertubi-tubi dari Monic dan kroni-kroninya.
Lama aku merenung, anggukan kepala kuberikan. Kemudian Daffa megang pundakku erat.
"Aku rindu banget sama kamu!"
Dahiku mengerut dalam. Dibilang dekat juga tidak, hanya sebatas teman sebangku sewaktu SD. Bisa-bisanya dia dengan gamblangnya mengatakan bahwa dirinya rindu?
Aku cengengesan, tidak membalas perkataannya.
"Kapan sampai ke Jogja?"
"Tadi pagi."
Suasana menjadi tenang. Hanya suara jangkrik yang terdengar. Aku benar-benar tidak nyaman dengan suasana canggung seperti ini.
"Aku harus pulang," ucapku memecah keheningan.
"Kita pasti ketemu lagi, kan?"
Kepalaku terangguk. Bukan karena aku ingin bertemu dengannya lagi, hanya saja aku tidak mau berlama-lama berbincang dengannya.
"Fau?"
Helaan napas lolos dari bibirku. Aku menoleh sekilas ke belakang.
"Sampai ketemu lagi!"
Tidak ada jawaban. Aku terus melangkahkan kaki menuju rumah.
Sambil berjalan sambil otakku berpikir. Kenapa Daffa bisa berada di sekitar rumahku?
Sebuah telepon berdering menyentakku dari lamunan. Tertera dilayar nama Sienna menghiasi.
"Pao!"
"Halo, Na."
"Apa kabar kamu?"
"Aku baik, kamu gimana?"
"Baik juga dong. Coba tebak, aku lagi di mana?"
Aku berpikir sesaat. "Pasti lagi liburan, kan? Liburan di mana?"
"Ih, kok tau? Aku lagi liburan di kota kelahiranmu!"
Aku terkaget. "Hah, demi apa? Aku juga lagi di sini."
"Demi apa? Kamu di Jogja?"
"Iya."
"Yaampun! Yuk ketemuan!!!" sahutnya antusias.
"Yuk." Aku juga jadi tidak kalah antusias.
"Di SUA Coffe yaa."
"Oke." Aku menyetujuinya.
"See you, Pao!"
"See you too."
Telepon terputus. Hatiku senang sekali karena besok akan berjumpa lagi dengan sahabatku, Sienna. Aku tak menyangka Sienna sedang berlibur di Jogjakarta. Mood-ku langsung menaik. Segera aku berlarian lalu mengetuk pintu rumah.
"Assalamualaikum."Pintu kuketok hingga tak berapa lama terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Of an Introvert (REPOST)✔
Novela JuvenilFollow @ranikastory on Instagram. Diary Series [1]: Ini aku dan kisahku yang selalu dianggap berbeda hanya karena diriku seorang introvert yang hidup dalam dunia ekstrovert. Aku membenci diri dan hidupku hingga satu per satu kejadian menyadarkanku a...