Bagian 15
"will you tell me?"— • ° 🍂 ° • —
Eunbi sudah kembali ke sekolah. Dia menghabiskan waktu selama seminggu untuk kembali pulih. Dia kehilangan orang yang paling berharga dalam hidupnya, jadi tentu saja dia butuh waktu yang lama untuk kembali. Tapi aku senang karena dia bisa kembali. Dia membuktikan padaku kalau dia memang perempuan yang kuat. Sekarang kami sedang duduk di bawah pohon, di halaman belakang sekolah. Jam makan siang kali ini kami sama-sama tidak ingin makan di kafetaria. Kami membeli sandwich dan minuman kemasan untuk disantap bersama.
"sepertinya aku tidak masuk terlalu lama. Aku ketinggalan banyak pelajaran" gerutu Eunbi sambil memakan makanannya.
"ei, tidak usah terlalu dipikirkan. Kau bisa mengejar materinya"
"bisa sih, tapi tidak semuanya. Aku pasti kesulitan dengan matematika. Apa kau mau mengajariku?"
"hm mau-mau saja sih, tapi aku tidak sepintar itu dalam matematika. Ah, bagaimana kalau minta bantuan Taehyung? Dia.. pintar dalam matematika" nada bicaraku memelan di akhir kalimat. Kenapa aku jadi membicarakan laki-laki itu?
"Taehyung? Apa kau yakin dia mau mengajariku?"
Aku tersenyum tipis, "tentu saja"
"baiklah, akan kucoba bertanya padanya nanti. Makanlah makananmu, kenapa hanya dilihat?"
"oh? Haha, baiklah"
Aku dan Taehyung jadi jarang bicara sejak hari itu. Aku yang menghindarinya. Alasannya? Karena aku takut. Dia terlalu mencurigakan untukku sekarang. Dia tahu banyak hal tentangku, dia tidak punya tanggal kematian di lehernya, bahkan dia bisa membaca pikiranku. Tidakkah itu menyeramkan?
"Eunbi"
"ya?"
"kalau misalnya kau sudah sangat mempercayai seseorang, apa kau masih akan mempercayainya saat dia terlihat mencurigakan?"
"mencurigakan?"
"ya, seperti dia ternyata mengawasimu atau dia bisa saja menyerangmu"
"aku bukan tipe orang yang mudah percaya dengan orang lain" Eunbi menggidikkan bahunya, "aku akan mencari tahu sampai titik dimana aku merasa yakin untuk mempercayai orang itu. Kalau aku merasa aku tidak bisa mempercayainya, maka aku tidak akan mempercayainya"
"begitukah? Apakah percaya pada seseorang begitu saja bisa berbahaya?"
"tentu saja! Kau tidak tahu apakah dia benar-benar baik atau tidak. Kenapa bertanya seperti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPIRED
FanfictionAku tidak tahu sejak kapan, tapi aku benci melihat angka. Ah, mungkin kau akan berpikir kalau aku hanya benci matematika seperti kebanyakan siswa. Tapi, tidak. Angka yang ku lihat, jauh lebih mengerikan dari persamaan matematika. Kau mungkin mengang...