Bagian 16
"is it the answer that I want?"— • ° 🍂 ° • —
Aku masih mematung di tempatku. Kami tidak ada yang melontarkan kata-kata lagi, tapi masih saling melempar tatap. Dia menatapku dengan datar, sedangkan aku menatapnya dengan tajam. Aku tahu dia ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tetap diam. Akhirnya aku berusaha melunakkan tatapanku.
"apa maksud dari garis hitam di lehermu?" tanyaku.
"aku tidak tahu" dia menggidikkan bahu, "lagipula hanya kau dan aku yang bisa melihatnya, jadi tidak masalah"
"kau.. siapa kau sebenarnya?"
"aku? Kim Taehyung"
Aku menghela napas, "aku tidak sedang bercanda. Siapa kau? Dan kenapa kau muncul dalam hidupku?"
"hm pertanyaan yang sulit" dia mengayunkan ayunannya, "kalau kau bertanya tentang alasan kenapa aku muncul dalam hidupmu, aku tidak bisa menjawabnya"
"kenapa?"
"karena kau bisa mencari tahu sendiri jawabannya"
"bagaimana caraku untuk mencari tahu jawabannya kalau—"
Dia menyelaku, "hantu perempuan di rumahmu. Kau sudah melihat banyak hal tentangnya. Kau akan tahu jawabannya kalau terus menggali"
"a-apa? Kau juga tahu tentang dia?"
"hidupmu rumit tanpa kau sadari. Kalau kau tidak berusaha memahaminya, kau akan terjebak dalam kehidupanmu sendiri"
Aku hanya menatapnya karena tidak mengerti dengan ucapannya. Apakah ini efek karena kami baru saja pulang dari sekolah? Mungkin aku akan sedikit lebih mudah mencernanya besok pagi. Sayangnya, semua ini terjadi saat ini. Aku tidak bisa menundanya sampai besok pagi.
"aku hanya akan meminta satu hal padamu" dia beranjak berdiri dari duduknya, "kalau kau sudah mendapat jawabannya nanti, tetaplah percaya padaku"
"aku.. tidak tahu tentang itu, Taehyung"
Aku terus berusaha menghindari kontak mata dengannya, "sekarang saja rasanya sudah sulit untuk percaya padamu. Aku jadi meragukan janjiku untuk terus percaya padamu"
"Hyera, aku—"
"maaf, tapi aku sedang tidak ingin berdebat denganmu sekarang. Aku harap kau memang meminta kepercayaanku dengan niat yang baik. Tapi untuk sekarang, lebih baik kita tidak usah terlalu dekat"
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPIRED
FanfictionAku tidak tahu sejak kapan, tapi aku benci melihat angka. Ah, mungkin kau akan berpikir kalau aku hanya benci matematika seperti kebanyakan siswa. Tapi, tidak. Angka yang ku lihat, jauh lebih mengerikan dari persamaan matematika. Kau mungkin mengang...