Bagian 40
"the magical three words"— • ° 🍂 ° • —
Ujian akhirku benar-benar dimulai. Sudah berjalan beberapa hari, dan sekarang adalah hari terakhir. Aku tidak yakin kalau sudah menjawab soal-soalnya dengan benar. Kepercayaan diriku selalu menghilang tiap kali menghadapi soal ujian. Aku rasa bukan aku sendiri yang merasakannya, karena beberapa kali aku melihat teman-temanku bertingkah aneh. Ada yang menggerutu, ada yang memijat kepala, ada yang memainkan rambut, bahkan ada yang memainkan pensil untuk mendapatkan jawaban secara random.
Waktu tinggal lima menit lagi. Aku memeriksa lembar jawabanku sekali lagi, memastikan aku sudah mengisi semua bagian yang harus diisi. Helaan napas lega keluar dari mulutku setelah yakin kalau aku sudah menjawab semuanya. Tapi kemudian rasa tidak percaya diri itu kembali lagi. Aku ragu untuk mengumpulkan jawabanku dan keluar ruangan. Bagaimana kalau ternyata jawabanku banyak yang salah? Ah, bagaimana kalau semuanya salah?!
"yakin saja dan kumpulkan" aku terlonjak saat seseorang berbisik di belakangku. Aku melihat Taehyung berjalan menuju meja guru dan mengumpulkan lembar jawabannya. Dia mengedipkan sebelah matanya padaku setelah itu berjalan keluar ruangan.
Aku menghela napas lalu memberanikan diriku untuk berdiri. Dengan langkah ragu aku menuju ke meja guru dan meletakkan lembar jawabanku di sana. Setelah itu aku berlari keluar untuk menyusul Taehyung. Di luar sana, Jungkook dan Eunbi sudah bersama Taehyung. Kami berbeda kelas dengan mereka, jadi baru bisa bertemu setelah ujian selesai.
"bagaimana soalnya?" Eunbi langsung menggandeng tanganku saat aku keluar.
"kacau! Aku ragu dengan jawabanku sendiri" gerutuku.
"kau yang pintar Bahasa Inggris saja berpikir begitu, bagaimana denganku?" Jungkook balas menggerutu.
"kau dengar itu? Orang-orang mengakui kalau kau pintar dalam Bahasa Inggris, jadi kenapa masih ragu dengan jawabanmu sendiri?" Taehyung ikut menghujaniku dengan gerutuan.
"iya, iya, jangan menggerutu padaku!" geramku.
Eunbi tertawa pelan melihatku, "karena ujian sudah selesai, mau menjernihkan otak?" ajaknya.
"kemana?" tanya Taehyung.
"karena sedang musim dingin, aku tidak bisa merekomendasikan untuk jalan-jalan ke luar. Bagaimana kalau kita berkumpul di rumah salah satu dari kita?"
"rumah Taehyung!" sahutku dan Jungkook bersamaan.
"rumahku?!" balas si pemilik rumah.
"Taehyung tinggal sendiri, jadi kita bisa ribut tanpa khawatir mengganggu orang tuanya. Aku pernah ke sana sekali saat membuat tuga sejarah bersama mereka" timpal Jungkook.
Eunbi menoleh pada Taehyung lalu menaik-turunkan alisnya, "kalau begitu, rumahmu mendapat kehormatan untuk menjadi tempat berkumpul kita, tuan Kim"
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPIRED
FanfictionAku tidak tahu sejak kapan, tapi aku benci melihat angka. Ah, mungkin kau akan berpikir kalau aku hanya benci matematika seperti kebanyakan siswa. Tapi, tidak. Angka yang ku lihat, jauh lebih mengerikan dari persamaan matematika. Kau mungkin mengang...