Bagian 38
"precious thing always come
with a special way"— • ° 🍂 ° • —
Aku dan Eunbi duduk di sebuah halte, menunggu seseorang yang akan menjemput kami. Kata Eunbi, dia akan mengantarkanku ke rumah. Awalnya aku menolak, tapi dia tidak membiarkanku pulang sendiri. Saat kami sedang seru-serunya mengobrol, Eunbi menanyakan sesuatu padaku, "gelangmu cantik sekali. Beli dimana?"
Aku melirik kedua gelang yang melingkar di pergelangan tanganku lalu tersenyum, "aku tidak membelinya. Seseorang membuatkannya untukku"
"woah, benarkah?" mata Eunbi berbinar, "siapa yang membuatnya? Apa aku bisa mendapatkan yang seperti itu juga"
"aku rasa tidak" kekehku, "pembuatnya sudah pensiun aku rasa" tawaku pecah membayangkan kalau Taehyung memang seorang pengrajin gelang yang pensiun. Astaga, maafkan aku Kim Taehyung!
"desain gelangnya unik sekali. Apa yang membuatnya suka dengan barang-barang antik?"
"hm entahlah" gumamku.
Seseorang dengan motor hitam tiba-tiba berhenti di depan kami. Kami saling melihat, takut kalau orang ini adalah orang jahat. Saat orang itu membuka helmnya, kami sama-sama terkekeh.
"kau terlihat seperti seorang perampok, Kim Taehyung" kekeh Eunbi.
"enak saja" bantah laki-laki itu. Dia menoleh padaku, "aku kemari untuk menjemput perempuan ceroboh ini"
"perempuan ceroboh?!" sungutku.
Eunbi tertawa lagi, "ya sudah, pulang sana, pangeranmu sudah menjemput"
"hah, pangeran apanya?!" aku membenarkan poniku, "kalau aku pulang dengannya, bagaimana denganmu?"
"ei, kau lupa? Butik ini milik ayahku, aku bisa tinggal disini dan pulang bersama ayahku nanti. Masalah jemputannya, biar aku hubungi dia supaya tidak usah menjemput"
"tidak apa-apa?"
"sudah, pulang saja sana" Eunbi menarikku berdiri dan mendorongku pelan pada Taehyung.
Aku terkekeh lalu tersenyum, "terimakasih banyak untuk hari ini, Eunbi-ya"
"hm, sama-sama. Taehyung, jangan membawanya untuk balapan!" perempuan itu memukul lengan Taehyung pelan.
"aku tahu" sewot Taehyung. Laki-laki itu terkekeh melihat ekspresi kesal Eunbi, "kau masuk sana, terimakasih sudah menculik Hyera dariku"
"kau yang penculik" sarkas Eunbi. Dia lalu melambai pada kami, "hati-hati di jalan!" dan beranjak masuk ke butik ayahnya.
Taehyung menyodoriku sebuah helm yang pernah aku gunakan. Aku menerima helm itu dan memakainya. Saat tanganku ingin mengeratkan bagian pengaitnya, laki-laki Kim ini menahan tanganku dan mengeratkan pengait itu menggunakan tangannya. Setelah itu dia tersenyum melihatku, "aigo lucunya" gumamnya dengan cara yang menurutku menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPIRED
FanfictionAku tidak tahu sejak kapan, tapi aku benci melihat angka. Ah, mungkin kau akan berpikir kalau aku hanya benci matematika seperti kebanyakan siswa. Tapi, tidak. Angka yang ku lihat, jauh lebih mengerikan dari persamaan matematika. Kau mungkin mengang...