Bagian 28
"I'm sorry 'cause I feel the
same way as you"— • ° 🍂 ° • —
Menentukan pilihan dalam hidup memang tidak pernah mudah. Kalau harus memilih, bisa hidup tapi kesepian seumur hidupmu, atau mati tapi bisa menyelamatkan banyak orang, kau akan memilih yang mana?
"kenapa kau disini?"
Gawon berdiri di ambang pintu, seakan menghalangi orang yang berdiri di depan rumahnya itu untuk masuk. Orang itu tersenyum tipis tanpa menjawab pertanyaannya. Gawon lalu menghela napas, "kau tidak benar-benar melalukan apa yang kau ucapkan kemarin, kan?"
"belum" jawab orang itu, "tapi sebentar lagi aku akan melakukannya"
"berhenti saja, dan lupakan apa yang ingin kau lakukan. Lanjutkan saja hidupmu, dan pimpin negeri ini dengan baik, tuan"
"bukannya untuk menjadi pemimpin yang baik aku harus memastikan semua rakyatku aman?" tanya nya sambil menaikkan sebelah alisnya.
"aku aman, jadi anda bisa pergi"
Sebelum perempuan itu sempat menutup pintunya, Taehyung sudah lebih dulu maju dan menahan pintu itu dengan kakinya. "hey, mau menemaniku di tempat biasa?"
Gawon tidak pernah berpikir untuk kembali duduk di batu besar yang ada di tepi sungai bersama laki-laki ini lagi. Dia bingung. Dia tidak ingin melakukan ini, tapi disatu sisi dia ingin. Dia merindukan saat-saat seperti ini. Kepalanya tertunduk, matanya menatap kosong ke aliran air yang membasahi kakinya. Dia merasa hampa, tapi jauh didalam hatinya ada sedikit rasa senang.
"Gawon-ah"
"ya, tuan?"
"tentang ucapanmu kemarin, apa kau benar-benar mengatakannya?" pertanyaan itu membuat Gawon menoleh, "kau.. membenciku?"
Perempuan itu mengulum senyumnya lalu menghela napas. Dia merasa aneh untuk menatap mata laki-laki itu, jadi dia mengalihkan pandangannya. "entahlah, aku tidak tahu apakah aku membencimu atau tidak. Menurutmu, apakah aku bisa membencimu, tuan?"
Taehyung tidak menjawab. Dia lebih memilih untuk menunggu jawaban perempuan itu. Gawon tersenyum, sambil tetap menghindari kontak mata. "mungkin tidak. Aku sudah berusaha untuk membencimu, tapi aku selalu gagal. Hah, kenapa kira-kira hal itu bisa terjadi?"
"maafkan aku, tuan muda"
"ei, hal seperti itu bisa saja terjadi. Kau bisa saja membenci orang lain karena—"
"bukan karena aku membencimu"
Taehyung menoleh, "lalu?"
"maafkan aku, karena aku merasakan hal yang sama dengan yang kau rasakan"
Laki-laki itu tidak bisa menyembunyikan senyumannya. Dia meraih tubuh perempuan itu dan mendekapnya dengan sangat erat. "kenapa kau meminta maaf? Apakah merasakan hal yang sama sepertiku adalah sebuah kesalahan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPIRED
FanfictionAku tidak tahu sejak kapan, tapi aku benci melihat angka. Ah, mungkin kau akan berpikir kalau aku hanya benci matematika seperti kebanyakan siswa. Tapi, tidak. Angka yang ku lihat, jauh lebih mengerikan dari persamaan matematika. Kau mungkin mengang...