[28] Mencintaimu

17.5K 1.4K 72
                                    

Hm, sepertinya, sy perlu memperpanjang cerita TkS ini sampai benar-benar tuntas. Padahal sih, tdnya mau bikin sekuel. Tapi... enakan dilibas langsung deh. Anggap saja ini ekstra part :)

---

Mencintaimu adalah bentuk taatku pada Allah.

🌷🌷🌷

MENIKAH bagi Haidar adalah cara ia mewujudkan tujuan hidupnya yang sesungguhnya. Baginya, menikah adalah wasilah (perantara) membangun peradaban Islam. Sebab pondasi sebuah peradaban adalah keluarga. Dan keluarga yang baik akan membentuk peradaban yang baik pula. Tak heran jika visi terbesar setan adalah membuat keluarga-keluarga muslim hancur melalui perceraian. Sebab ketika sepasang suami istri bercerai, dampaknya bukan hanya pada keduanya. Namun anak, keluarga, serta masyarakat pada umumnya.

Oleh sebab itulah, Haidar sejak awal sudah merancang bagaimana ia akan melangkah. Mencari sebanyak-banyaknya ilmu sebelum menikah. Sebab yang ia ingin bangun bukan hanya keluarga biasa, namun keluarga Islami yang bisa menjadi contoh bagi orang lain.

Maka, dua minggu setelah pesta pernikahan mereka dilangsungkan, Haidar tak menunggu lama untuk melakukan syuro dengan istrinya. Mencoba merancang segalanya sebagai sepasang keluarga yang mengharap surga-Nya.

Siang itu cuaca di luar cukup cerah. Baru tadi pagi mereka pindah ke sebuah rumah kecil yang ada di daerah Dramaga. Sengaja, Haidar membeli rumah itu jauh-jauh hari sebelum ia memutuskan untuk menikah. Dulu, Ayahnya sering menasehati agar menyisihkan uang untuk membeli rumah. Karena bagi Ayah, rumah itu investasi masa depan. Meski belum lunas, Haidar tetap senang. Setidaknya ia bisa memberikan nafkah pokok berupa tempat tinggal kepada istrinya.

Setelah membenahi segala perabotan rumah dan membersihkan ruangan utama yang belum memiliki banyak perabot itu, Haidar segera berinisiatif untuk berdiskusi dengan istrinya. Merentangkan sebuah kertas penuh coretan tangannya di meja untuk ditinjau kembali. Karena sekarang hidupnya bukan hanya untuk kepentingannya sendiri. Melainkan kepentingan berdua. Dan akan menjadi kepentingan banyak orang setelah nanti lahir anak-anak dari buah cinta mereka.

"Sayang, sini deh. Duduk bareng Abi," pinta Haidar.

Sabiya merapikan kerudungnya. Segera menghampiri Haidar yang duduk di sofa panjang tak jauh dari dapur. Ia meletakkan sebuah gelas jus jambu dingin yang ia buat karena melihat Haidar sangat kelelahan. Sejak pagi tadi dia lah yang paling berat kerjanya. Mengangkat ini, mengangkat itu. Memindahkan ini, memindahkan itu. Sabiya jadi tidak tega.

"Terimakasih, istriku yang cantik."

Kedua sudut bibir Sabiya terangkat. Ia menepuk pundak Haidar karena malu.

"Lihat apa yang Abi bawa deh, Mi." Telunjuk Haidar mengarah ke arah kertas. Tidak terpengaruh pada perubahan pipi Sabiya karena pujiannya.

"Kertas life plan ya, Bi?"

Haidar mengangguk. Ia membenahi letak duduknya hingga menghadap Sabiya secara sempurna. Kertas besar yang ada di hadapan mereka sebenarnya adalah kertas life plan Haidar yang ia buat beberapa tahun lalu. Secara garis besar, life plan itu berisi tentang rencana hidup Haidar 50 tahun ke depan.

Mata Sabiya meneliti setiap coretan yang dibuat Haidar. Tulisannya rapi. Terdapat beberapa poin yang ditulis Haidar. Tahun, target dan juga capaian.

"Abi buat sampai begini detailnya?"

Haidar mengangguk kembali.

"Yang ini masih garis besar, Mi. Kalau yang 10 tahun insya Allah lebih spesifik. Nanti Abi kasih lihat, ya. Untuk sementara ini dulu."

Teman ke SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang