[4] Bertemu Sabiya

26.6K 2.2K 28
                                    

"Jangan takut bicara cinta, jangan takut jatuh cinta, karena cinta adalah anugerah. Allah yang menciptakannya tentu sudah menyiapkan seperangkat cara untuk menyikapinya."
-short film Bicara Cinta-

🌷🌷🌷


MENGAJAR di SMPIT As-Salam merupakan salah satu kegiatan Haidar yang menyita waktu. Itu sebabnya ia berpikir banyak ketika ingin masuk kepengurusan aktivis Rohis di tingkat kampus. Sepertinya, anak-anak di SMPIT As-Salam lebih membutuhkannya. Ia berpikir, bahwa masih banyak aktivis lain yang lebih baik. Meski ia sebenarnya juga ingin bergabung.

Atas rekomendasi dari Bang Rois, Haidar ditugaskan sebagai guru Matematika tambahan. SMPIT As-Salam sendiri termasuk salah satu donatur tetap di kos binaan mahasiswa, oleh sebab itu Haidar punya cukup koneksi untuk bisa jadi guru tambahan. Meski begitu, kemampuan Haidar sendiri lah yang menjadi prioritas utama.

SMPIT As-Salam merupakan sekolah berbasis boarding school. Jadi siswa di sini kebanyakan tinggal di asrama yang disediakan oleh sekolah.

Selain program sekolah umum, ada juga program sekolah santri yang telah dijadwalkan sesuai porsi yang dibutuhkan. Luar biasanya, sekolah seperti SMPIT sudah banyak mencetak generasi qur'ani, yaitu siswa yang menyandang status hafidz dan hafidzah.

Haidar bersyukur, setiap kali mengingat nikmat Allah berupa dikelilingi orang-orang yang dapat mendekatkannya kepada Allah membuat hatinya berdesir. Tidak ada nikmat yang paling nikmat kecuali diistiqomahkan di jalan yang benar dan dibersamai dengan orang-orang shalih. Setidaknya begitulah kebahagian yang didefinisikan oleh Haidar.

Haidar menoleh ketika seorang bocah berseragam memanggilnya.

"Ada apa, Dimas?" tanya Haidar ramah.

"Ustadz, nanti Dimas ajarin lagi ya sama materi tadi. Dimas nggak paham sama penerapan rumus Himpunan."

Wajah polos Dimas memohon, sedang Haidar yang memposisikan tubuhnya hingga sejajar dengan tubuh mungil Dimas tersenyum. Ia paham kalau anak didiknya ini pemalu, maka dia selalu meminta anak didiknya untuk tidak segan meminta penjesan di luar kelas.

Kebisaan di SMPIT lain yang unik adalah para guru dipanggil dengan panggilan Ustadz dan Ustadzah bukan Pak atau pun Buk.

"Oke, Dimas. Nanti Ustadz kasih penjelasan tambahan sehabis sholat dzuhur."

Dimas tersenyum senang. Ia sampai menyorakan lalala saat masuk ke kelasnya.

🌷🌷🌷


Seorang gadis berkerudung cokelat tengah serius dengan alat panahnya. Ia sedang mengumpulkan seluruh konsentrasinya untuk melepas busur ke titik sasaran. Sudah lebih dari empat tahun ia tidak memegang alat panah sejak memutuskan untuk kuliah di Mesir.

Dia adalah Sabiya.

Dulu, ia suka sekali bermain panahan. Bisa dibilang bahwa memanah adalah hobinya. Ia memang dididik dalam keluarga yang akrab dengan olahraga-olahraga sunnah. Sebab Ayahnya memang salah satu pelatih memanah yang handal.

"Bermain panah merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah, Sabiya."

Memanah dan berkudalah, dan kalian memanah lebih aku sukai dari pada berkuda.(HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Hadits ini Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Teman ke SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang