~Amour & Amoura~ 8

234 23 0
                                    

"Astagfirullah, Mora bukan salam malah banting pintu" cecar Bunda

"Assalamualaikum, Bun" salam Amoura, tak menunjukkan senyum sedikitpun di bibirnya.

"Wa'alaikumsallam" jawab Bunda

Amoura mencium punggung tangan Rana--"Kenapa kamu habis nangis?" tanya Bunda melihat mata anaknya merah

"Nggak" sahut Amoura berbohong

"Anak Bunda udah pinter bohong ya" goda Bunda

"Maafin aku Bun" kata Amoura memeluk Bundanya

"Kenapa sayang?" tanya Bunda membelai rambut anaknya

Amoura menangis, sejadi jadinya.

"Cerita sama Bunda" titah Rana

"Gak Bunda" tolak Amoura

Tok...tok...tok...

Amour mengetuk pintu rumah Amoura

Bunda segera membukanya namun sempat di larang oleh Amoura

Amoura berlari kekamarnya dan mengunci kamarnya, ia tak ingin menemui Amour--suara yang Amour keluarkan sangatlah membuat Amoura takut dan marah.

A•&•A

"Amour?"

"Iya tan, bisa ketemu sama Amoura?" sahut Amour sopan

"Sebentar ya"

Amour menunggu di ruang tamu dengan penuh harap

"Mora, ada kawan kamu" bilang Bunda di balik pintu

"Bilang sama dia aku gak mau ketemu dia" koar Amoura di dalam kamar

"Loh kenapa?" tanya Bunda bingung

"Udah Bun aku gak mau ketemu dia" keukeuh Amoura

Rana berjalan mendekat ke arah Amour yang sedang menunggu

"Gimana tan?" tanya Amour cepat walau ia sudah tau jawaban.

"Emh dia gak mau ketemu kamu, sebaiknya kamu pulang saja besok mungkin dia mau" usul Rana.

"Tapi tan"

"Sudah sana besok baru kembali lagi"

A•&•A

02:30
Amour kembali lagi kerumah Amoura namun tak ada kata maaf untuknya Amoura masih saja diam tak menatap atau menggubris nya.

Kejadian hari ini sama seperti kejadian kemarin

Kali ini Amour takkan pergi jika belum di beri maaf oleh Amoura ia masih saja duduk di kursi halaman rumah Amoura sendiri sembari berkoar

"Amoura gue minta maaf, kalo loe gak maafin gue, gue gak akan pulang dari sini"

Itulah teriakan Amour di luar terdengar oleh Amoura yang sedang serius mengerjakan pr.

Suara itu membuat Amoura tak bisa konsentrasi--sesekali Amoura mengintipnya di jendela kamarnya ia melihat Amour sedang duduk mengarah kekamar Amoura.

Kebetulan Bunda Amoura sedang sibuk dan akan lembur di toko Rotinya

Amour melihat Amoura sedang melihatnya di jendela kamarnya ia pun mendekat ke jendela itu

"Mor, gue mohon maafin gue" ucap Amour di balik jendela

"Mor gue gak mau di ganggu" sahut Amoura menutup tirai jendela tersebut

AMOUR (Sedang Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang