Seperti biasa Amour dan kawan-kawannya selalu mendapat sorakan kagum dari murid TRIHASTA penampilannya yang keren membuat mereka tergila-gila melihatnya, kini mereka berjalan santai menyusuri koridor.
"Gak enak!" celetuk Ifan, membuat semua menoleh ke arahnya
"Gak enak apa, tai?" tanya Arya
"Ganteng, tapi. Gak ada pacar!" jelas Ifan sembari berjalan mengikuti Amour dan memanjakan semua para fansnya.
"Itu sih. DERITA LO" seru Reyhan menggetok kepala Ifan, Ifan mengaduh bukan main.
Tiba-tiba jalan mereka terhenti ketika Amour sedang di hadang oleh ketiga wanita yang sangat minim sekali rasa malu, yeah dia Angel. "Pagi, Amour?" sapanya centil, membuat Amour memutar bola matanya malas
"Emh sarapan bareng yuk!" ajak Angel sudah bergelayut di lengan Amour.
"Eh, nenek lampir. Gatau malu banget sih" sambar Arya sinis
"Eh lo diem ya" sambar Lisa sewot
"Kek monyet aja lo gelantungan di tangan orang!" Sandi bersuara dengan ketus.
Angel tak menghiraukan itu, ia menarik paksa lengan Amour, Amour yang tangannya di tarik paksa oleh Angelpun menurut saja
"Tumben Amour mau? Biasanya anti dia ama ulet bulu itu?" heran Vito
"Masih mabuk kali dia" sahut Ifan
"Mungkin dia lelah" sambar Sandi
Mereka kini berjalan berenam menuju kelasnya, mereka masih menjadi pusat perhatian walau tidak ada Amour sekalipun.
"Cikal?" panggil Liska di depan pintu
Cikal menoleh lalu menghampiri Liska dengan senyum yang manis, ia tertinggal dari barisan MAPEL. "Btw, makasih ya untuk kadonya!" ucap Liska gerogi
Cikal menyungging senyum. "Ah biasa, kamu seneng gak?" tanya Cikal menatap binar mata Liska
"Hm seneng" jawab Liska
"Ehem-ehem!" Niken berdeham, ia sukses membuat Cikal berpamitan pergi.
"Aah, Niken lo, eeeh lo gangu aja sih" Liska mendesah kesal
"Hehe maaf!" Niken tertawa kikuk
"Dasar, gak bisa liat orang seneng apa?" tanya Liska mencak-mencak menuju kursinya.
Niken tertawa lepas. "Apaan sih? Orang gue cek suara, masih ada atau nggak!" jelas Niken membuntuti Liska yang kini mengerucutkan bibirnya kesal.
Kanaya dan lainnya hanya tertawa. "Naya, ada yang mau ketemu sama lo!" koar Rendra teman kelas Kanaya dan ketua Osis TRIHASTA.
Kanaya menoleh ia hanya diam mengerutkan keningnya, siapa yang mencarinya sepagi ini?
"Siapa yang nyari, Dra?" tanya Alea, Rendra memalingkan wajahnya membuat Alea muak melihatnya sebab mereka tidak berhubungan baik seperti yang lainnya.
"Apaan? Buang muka. Awas tuh muka jelek lo jatoh!" gerutu Alea terkekeh
Rendra melotot sempurna setelah Alea membicarakannya jelek, memangnya wajahnya secantik apa? Berani sekali membicarakan Rendra jelek? "Emang muka lo secantik apa? Muka kek wewek gombel aja bangga!" balas Rendra dengan ketus
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUR (Sedang Direvisi)
Fiksi RemajaSEDANG DI REVISI!! Tambahkan ke perpustakaan dan reading list anda. Jangan lupa baca, voment dan share... Salam Fictionwriter.