~Amour & Amoura~ 24

154 15 0
                                    

Bi Ima menunggu Amoura dibawah sembari menyiram bunga ditaman--ia menangkap sosok Amoura berjalan dengan terburu-buru lengkap dengan wajah kusutnya.

"Non, gimana nak Amour mau?" tanya bi Ima

Amoura menoleh, "Maaf ya bi, aku gak berhasil" sahut Amoura tanpa gairah

Amoura kembali melangkahkan kakinya keluar dari halaman rumah Amour.

"Gue pulang atau balik lagi ke sekolah?" monolog Amoura pada dirinya

Tak lama sebuah mobil mewah itu menepi didekat Amoura berdiri dengan wajah bingung Amoura mundur dengan perlahan.

Tak lama pintu mobil itu terbuka dengan otomatis, telihat seorang laki-laki yang berpenampilan modis, ditambah kacamata hitam bertengger manis didepan matanya, dengan cepat ia keluar dari mobil itu dan membuka kacamata itu ia perhatikan gadis yang berada di hadapannya ini dengan detail.

"Loe pacarnya Amour?" tanya laki-laki itu.

"Hah pacar? Pala loe goyang" batin Amoura

"Hey, ditanya jangan bengong" ucapnya sembari menepuk-nepukan tangannya tepat didepan wajah Amoura.

Amoura berkedik ia menatap tajam laki-laki di hadapannya, namun mulutnya masih saja diam. "Gila nih cowok, sok kayak belagu pula" cercanya dalam hati.

"Woy, loe gak ngerti bahasa manusia ya?" bentak laki-laki itu, lalu ia  bergerak layaknya berbicara kata isyarat.

"Waah, ngajak berantem nih cowok! Loe kira gue tuli apa?" murka Amoura dengan mulut yang masih bungkam, namun tatapannya sangat tajam, ia malas berbincang pada seorang yang tak punya sopan santun.

"Oke, maaf kamu ngapain dirumah Amour?" tanya laki-laki itu lelah bersikap seperti orang sombong

"Harus ya gue jawab?" tanya Amoura malas.

"Ya nggak sih" geleng laki-laki itu.

"Kayaknya gue pernah liat loe" pikir Amoura memicingkan kedua matanya.

"Gue kenal loe kok, loe ketua PMR kan?,  kita satu sekolah kok" jawabnya.

"Kenalin Raka, kawan Amour yang dua tahun ini jadi musuhnya gara-gara dia egois sama papanya dan Alina" ucap Raka mengulurkan tangannya ingin berjabat tangan.

Amoura membalas uluran tangan itu, "Amoura kawannya Amour, gue udah tau semua ceritanya" jawab Amoura

"Mau ngapain loe kesini?" tanya Amour baru saja keluar tuk mengejar Amoura.

Amour dan Raka menoleh kearah sumber suara, terlihat Amour berdiri dihalaman rumahnya dengan senyum evilnya.

"Oh loe Mor, gue datang kesini cuma mau kasih tau sama loe tentang papa loe" ucapnya agak berbau panas, seraya berjalan mendekat kearah Amour.

"Mau apa lagi, loe mau jadi pahlawan kesiangan?" tanya Amour makin egois.

"Mor, ayolah gue mohon jangan egois dengerin cerita gue" pinta Raka

"Cerita apa? Cerita loe itu gak ada gunanya! Ini hidup gue dan loe gak usah ikut campur" ujar Amour meremeh.

Amoura mendekat ia berdiri dibelakang Raka, "Mor semua yang kata Raka itu bener, please jangan egois" timbal Amoura.

"Amoura...? Gue gak mau loe jadi memilah sama cowok ini" seru Amour menarik lengan Amoura, namun tatapannya tajam mengarah kearah Raka.

"Mor, gue bukan memilah sama siapa siapa, tapi gue mau yang terbaik buat loe" sembur Amoura

AMOUR (Sedang Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang