🍁~ Ranya pergi

259 32 0
                                    

Mobil merah itu memasuki halaman rumah Amour.

Amour dengan cepat memasuki rumahnya tanpa berterima kasih dahulu pada si pemilik mobil.

Kanaya penasaran, kenapa Amour begitu tergesa-gesa? Ia pun memutuskan untuk masuk kedalam rumah Amour dengan cara mengendap-endap.

"Siapa kamu?" tanya Annisa terkejut.

Kanaya berhenti, lalu membalikkan tubuhnya ke arah sumber suara, Kanaya tersenyum kikuk. "Eh tante. Apa kabar?" sapa Kanaya belaga akrab.

"Baik. Kamu siapa?" sahut Annisa lembut.

Kanaya bingung akan menjawab apa. Jika teman? Dia belum kenal begitu dekat. "Emh Aku, kawannya Amour. Tante!" jawab Kanaya lalu menggigit bibir bawahnya, ia tidak boleh menangis di hadapan orang. "Heh nyebelin, kenapa gue tadi harus masu?" umpat Kanaya

Kanaya mempunyai pobia jika ia merasa malu, ia akan menangis namun sampai saat ini tidak ada yang mengetahuinya.

"Emh, Aku Gak boleh masuk ya?" tanya Kanaya gugup

"Oh, nggak kok! Tante cuma pangling aja. Kirain Sanaya" jawab Annisa ramah.

"Hah. Sanaya?" Kanaya terkejut sebab nama itu tidak asing di telinganya.

"Iya, Sanaya pacar Amour, waktu dia masih SMP" jelas Annisa sembari menyiapkan beberapa cemilan dan minuman.

"Sini, duduk sama tante!" ajak Annisa melambaikan tangan.

Kanaya mendekat, lalu duduk di samping Annisa. "Emm, Tan Aku mau nanya dong!" izin Kanaya hati-hati

"Nanya apa? Eh santai aja Tante gak galak kok" sahut Annisa sembari memakan sedikit cemilan itu.

"Kalo boleh tau, Sanaya itu. Siapa ya Tante?" tanya Kanaya sedikit terjeda-jeda.

"Sanaya. dulu banget, pacarnya Abang, tapi entah sekarang dia jarang datang!" jawab Annisa bercerita sedikit.

"Ooo, namanya Sanaya Alvariana bukan?" tanya Kanaya sekedar menebak.

"Iya, kok kamu tau?" seru Annisa heboh, Kanaya tersenyum lebar kemudian senyum itu pudar seketika.

"Loh kok kamu sedih? Kamu bener pacarnya Abang?" tanya Annisa merasa bersalah.

Kanaya menggeleng. "Bukan"

"Terus? Kenapa sedih?" tanya Annisa bingung

"Dia sekarang, udah di surga Tante!" ucap Kanaya lirih.

"Maksud kamu? Meninggalkan?" tanya Annisa keliru.

"Iya. Setelah kejadian yang membuatnya gila dan lalu meninggalkan" jelas Kanaya terisak.

"Hey kamu jangan sedih, ini takdir sayang!" Annisa menarik tubuh Kanaya ke dalam pelukannya.

Kanaya terus terisak, Sanaya Alvariana. Adalah sepupu yang sangat dekat dengannya, mereka sering di sebut anak kembar jika berkumpul bersama keluarga besar Azura.

Setelah kejadian yang menimpanya lima tahun silam membuatnya harus menutup usia yang sangat belia. Entah Kanaya tak terlalu tahu sebab Sanaya gila, namun itu membuatnya terpukul. Karena setiap harinya mereka selalu bersama. Mereka mempunyai pobia yang sama, sama-sama menangis  jika merasa malu.

AMOUR (Sedang Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang