Ps: sebegitu susahnya kah untuk menghargai karya orang lain hanya dengan mengetik vote?
***
Aku bahagia menjadi milik kamu.Harapanku adalah; semoga kebahagiaan yang aku rasakan tidak berlangsung singkat.
-Cindy
***
Kejutan yang diberikan Kevin berupa boneka Shiba besar dan sebuket mawar merah benar-benar membuat Cindy tak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaannya.
Pasalnya Cindy tidak pernah cerita pada Kevin mengenai Shiba--ras anjing yang sangat Cindy sukai. Ketika ditanya dari mana Kevin mengetahui hal ini, Kevin mengibaskan kerah bajunya dan dengan santai ia menjawab.
"Kamu itu gadis aku. Tunangan aku. Ya emang sih kita belum tunangan secara formal. Tapi aku yakin kalau kamu yang nantinya bakalan jadi ibu dari anak-anak aku kelak. Masa sih aku nggak tahu kesukaan calon istri aku sendiri?"
Jantung Cindy seolah berhenti berdetak setelah mendengarnya. Perempuan mana yang tidak meleleh jika laki-laki yang dia cintai berkata sedemikian dalamnya?
Anggap saja Cindy menjilat ludahnya sendiri sebab pasca berpisah dari Jackson, Cindy pernah berkata bahwa dia tidak akan lagi menyukai tipe cowok romantis. Dulunya Jackson sering melakukan hal-hal romantis seperti ini. Membuat Cindy bagaikan gadis satu-satunya yang dia cintai namun ujung-ujungnya Jackson mengkhianatinya.
Kini boneka Shiba pemberian Kevin diletakkan di atas kasur Cindy. Berikut dengan buket bunga yang berada di sisinya. Selepas mengambil dua hadiah dari Kevin, Cindy langsung melarikan diri begitu saja menuju kamarnya. Meninggalkan Kevin kebingungan sendiri.
Cindy tak kuat berlama-lama berhadapan dengan cowok itu. Suhu udara mendadak berubah panas. Jika terus melihat wajah Kevin, bisa dipastikan pipi Cindy semerah kepiting rebus.
Terdengar pintu diketuk tiga kali. Cindy menjerit tertahan lantaran masih terlalu malu untuk bertemu laki-laki yang sukses merenggut seluruh ruang hatinya. Masih memeluk erat boneka Shiba, Cindy merutuk dalam hati ketika Kevin masih saja terus mengetuk pintu kamar.
"Buka pintunya, Cin." ujar Kevin tenang namun tangannya tak berhenti mengetuk. Dengan geram Cindy beringsut dari kasur menuju pintu. Jantungnya masih belum bisa berdetak normal. Apa lagi yang akan dilakukan cowok itu sekarang?
Selang semenit kemudian pintu terbuka. Menampakkan Cindy yang memandangnya dengan ekspresi tak dapat dijelaskan. Antara menahan malu dan kesal. Malu lantaran Kevin terus saja melakukan sesuatu yang semakin membuat Cindy jatuh cinta terhadap cowok itu. Kesal lantaran Kevin tak memberinya waktu untuk menenangkan diri sebentar saja.
"Apa sih? Gue mau tidur!" sentak Cindy dengan raut pura-pura kesalnya. Berharap aksinya kali ini dapat segera mengusir Kevin.
"Ini masih sore loh, sayang. Jangan kayak kebo deh." tangan Kevin bergerak mengacak gemas surai kehitaman gadisnya.
Tindakan Kevin berhasil membekukan Cindy. Selama beberapa saat Cindy menahan deru napasnya sendiri. Seakan ia siap pingsan di tempat sekarang juga.
"Ya, biarin! Abisnya gue ngantuk!"
Kevin terkekeh lalu mencubit gemas kedua pipi Cindy. "Kamu tuh ya, tetap aja juteknya nggak ilang. Jadi tambah sayang kan akunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDE ( jjk x heb )
Fanfiction[Completed] Cindy Alexandra Xavier--cewek jurusan sastra inggris Universitas Nusantara udah lama suka sama Kevin--si ketua SEMA Universitas Nusantara. Cindy yang supel dan gayanya yang serampangan berbanding terbalik dengan Kevin yang dingin serta s...