Selama kita memperjuangkan satu sama lain, maka semesta tak akan tega memisahkan aku dan kamu.
***
Sudah hampir setengah jam berlalu Cindy berkutat bersama diktat dan sebuah kamus bahasa inggris tebal di depannya. Tangannya terus mencatat paragraf demi paragraf dari kalimat yang harus dia terjemahkan. Sebenarnya deadline pengumpulan tugas masih 2 minggu lagi, namun Cindy mengerjakannya seakan tugas itu dikumpulkan dalam waktu 1 jam.
Aurel yang semula hanya ingin menemani Cindy justru ikut-ikutan mengerjakan tugas sama seperti Cindy. Daripada terlalu lama melamun menunggui sahabatnya itu, lebih baik Aurel menyicil mengerjakannya mengingat Mr. James sangat disiplin dalam urusan pengerjaan tugas.
Baru setengah menerjemahkan setengah paragraf, Aurel menoleh pada Cindy. "Tumben lo nggak ke kantin. Emang nggak laper?"
Cindy mengedikkan bahu sebagai jawaban. Kontan Aurel memutar kedua bola matanya malas. Aurel sudah sangat hafal akan kebiasaan Cindy--yang apabila sedang malas bicara, Cindy akan mengedikkan bahu malas sebagai balasan.
Tangan Cindy yang sedari tadi tak henti menggoreskan tinta-tinta pena di kertas folio kini menghentakkan bolpoinnya dengan sekali sentakan. Lalu gadis itu mengulurkan kedua tangannya ke atas. Meregangkan otot-ototnya yang mulai terasa kaku.
Tatkala Cindy membereskan diktat dan kamus serta peralatan tulisnya, refleks Aurel menghentikan aktivitas menulisnya.
"Lo udah selesai?" tanya Aurel heran.
Masih fokus merapikan alat tulisnya, Cindy menyahut. "Belum. Nanti aja gue lanjut di rumah."
"Terus lo sekarang mau kemana?" Aurel turut ikut memasukkan buku catatan dan kamusnya ke dalam tas.
"Jalan sama kekasih tercinta." jawab Cindy asal sembari mengeluarkan cengiran khasnya.
***
"Kak Kevin, tunggu!" Nuri berseru heboh kala Kevin melintas di koridor FK.
Sontak langkah Kevin berhenti saat ada orang yang memanggilnya. Melihat Nuri berjalan tergesa ke arahnya membuat Kevin merutuki dirinya yang menghentikan langkah. Seharusnya dia pura-pura tuli saja tadi sehingga dia tidak perlu berurusan dengan gadis perusuh ini.
"Kak Kevin, makan siang bareng aku yuk!" Nuri menggelayut manja di lengan Kevin tanpa tahu malu.
Rahang Kevin mengeras saat Nuri berusaha mencari perhatian mahasiswa lain dengan melakukan tindakan menjijikan ini di koridor.
"Hm... Gimana kalo kita nonton juga? Kan sekalian makan siang tuh." Nuri tidak memedulikan banyak pasang mata yang kini terarah kepadanya. Gadis ini ingin menunjukkan bahwa dia dan Kevin memang benar mempunyai hubungan.
Sorot dingin nan apatis yang terpancar dari mata elang Kevin tak menciutkan Nuri untuk melancarkan aksinya.
"Minggir." ketus Kevin kemudian.
"Ih... Aku nggak mau sebelum kamu nemenin aku makan siang! Kita kan sebentar lagi tunangan!" Nuri mulai merengek manja.
Urat-urat di leher Kevin mulai menonjol lantaran terlalu kesal. "Lo budek? Gue bilang minggir!"
"Kamu tuh ya makin lucu kalo lagi marah." Nuri justru mencubit pipi Kevin.
Kevin memelototkan mata sempurna karena tak menduga akan reaksi Nuri yang seperti ini. Sontak Kevin mencengkram kedua lengan Nuri kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDE ( jjk x heb )
Fanfiction[Completed] Cindy Alexandra Xavier--cewek jurusan sastra inggris Universitas Nusantara udah lama suka sama Kevin--si ketua SEMA Universitas Nusantara. Cindy yang supel dan gayanya yang serampangan berbanding terbalik dengan Kevin yang dingin serta s...