d u a e n a m

1.1K 197 53
                                    

Permintaan aku yang pertama; aku ingin hubungan kita berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Permintaan aku yang pertama; aku ingin hubungan kita berakhir.
-Cindy Alexandra Xavier

***

Seolah tidak ada hari esok, Cindy terus mengajak main Miri di dalam kamarnya meski jarum jam telah menunjukkan pukul 10. Usai perang dingin yang terjadi dengan Kevin, akhirnya Kevin membujuk Cindy supaya tidak mendiamkannya lagi dengan memberikan Miri sebagai hadiah.

Serta merta Cindy berlonjak kegirangan lantaran anjing kecil itu telah menjadi miliknya. Apalagi yang memberikannya adalah Kevin yang notabene kekasihnya sendiri. Alhasil sesampainya di rumah Cindy langsung membawa Miri ke dalam kamarnya diam-diam sebab Christine tidak terlalu menyukai binatang.

Cindy juga telah mencatat beberapa perlengkapan Miri yang akan dia beli besok. Dan tak lupa Cindy meminta Kevin agar bersedia menemaninya pergi ke pet shop. Sebetulnya sejak dari dulu Cindy ingin memelihara anjing, namun ketidaksukaan Christine terhadap binatang membuat Mama melarangnya.

Yang Cindy harapkan adalah semoga Mama dan Christine kali ini mau mengizinkannya memelihara Miri.

Tak lama setelah Cindy menyalakan ponselnya, benda pipih layar sentuh itu berdering. Satu nama tertera di layarnya sebagai pemilik nomor. Baru saja Cindy ingin mengirimkan pesan pada lelaki itu, ternyata Kevin sudah lebih dulu menghubunginya.

"Halo, Vin. Baru aja aku pengen nge-chat kamu." sapa Cindy hangat usai menempelkan ponsel ke telinga seraya membelai Miri yang mulai terlelap di sisinya.

"Aku di depan rumah kamu. Bisa keluar sebentar?"

Lantas dahi Cindy mengerut samar. "Bercanda ya kamu. Aku nggak bisa dikibulin!" kekehnya.

"Tengok ke jendela sekarang kalo nggak percaya."

Sepersekian detik kemudian Cindy beringsut dari kasurnya. Ia nyaris terjatuh karena tersandung kakinya sendiri akibat terlalu buru-buru bergerak. Usai menyibak gorden jendela kamar, Cindy tersentak.

"Kamu ngapain di situ?"

Sementara di bawah sana Kevin mendongak ke arah lantai dua rumah Cindy. Memandang lurus-lurus jendela kamar Cindy yang masih terang di mana terlihat kepala gadisnya menyembul dari jendela.

"I need you right now." gumam Kevin pelan.

Selang lima menit selanjutnya Cindy sudah membuka gerbang rumah. Gadis itu sedikit terkejut karena Kevin yang tahu-tahu langsung mendekapnya erat. Sontak Cindy meraih belakang kemeja Kevin--melingkarkan lengannya di tubuh tegap lelaki itu.

Desiran angin menjadi saksi bisu betapa frustasinya Kevin saat ini. Bagaimana pun dia sendiri tak ingin menjadi anak durhaka. Tapi di sisi lain Kevin tak ingin kehilangan gadisnya. Dengan cara apapun dia akan tetap mempertahankan Cindy.

SIDE ( jjk x heb ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang