Kan aku udah pernah bilang, jangan ada kata putus yang keluar dari mulut kamu sampai kapanpun.
-Kevin***
Cindy menghela napas dalam sebelum berujar gamang. "Permintaan aku yang pertama; aku ingin hubungan kita berakhir."
Usai Cindy menyelesaikan ucapannya, Kevin termenung cukup lama dengan pikiran kosong. Mata elang cowok itu masih terus menatap gadisnya--yang seakan tidak sanggup menatapnya balik.
"Maksud kamu apa?" Kevin baru bisa mengeluarkan suara setelah menetralisir rasa terkejutnya. "Aku nggak salah denger, kan?"
"Kita nggak mungkin bisa sama-sama, Vin. Kamu--" Cindy tercekat seolah tak kuasa melanjutkan kata-katanya. Mengusap kasar titik-titik kristal bening yang siap terjatuh, Cindy meneruskan cepat. "Kamu bakalan tunangan sama Nuri." detik berikutnya Cindy membuka pintu dengan tergesa dan bergegas keluar dari mobil.
Tak pelak Kevin juga segera keluar melalui pintu kemudi. Kevin meneriaki nama Cindy yang justru mempercepat Cindy melangkah pergi. Atau lebih tepatnya Cindy mulai berlari begitu terdengar Kevin menyerukan namanya.
Seperti orang bodoh, Kevin turut berlari meninggalkan mobil yang masih terpasang kuncinya. Masa bodoh jika mobil itu dicuri. Yang dipikiran Kevin hanya Cindy--gadisnya.
Beberapa saat kemudian terlihat Cindy naik ke sebuah angkutan umum yang kebetulan berhenti persis di sampingnya. Kevin semakin mempercepat larinya begitu angkutan umum itu mulai bergerak meninggalkan halte.
Kevin terus berlari mengejar angkot itu--tidak peduli dengan terik matahari yang sangat menyengat sehingga peluhnya mampu membanjiri kaosnya. Namun sekuat apapun Kevin berlari, tak dapat menandingi laju angkot yang membelah jalan raya.
Dengan tubuh menunduk dan kedua tangan bertumpu di kedua lutut, Kevin mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Lalu ia menyeka kasar keringat yang mengalir dari dahinya.
Kevin berjalan lemas kembali ke kafe tempat di mana ia meninggalkan mobilnya. Kakinya seolah lemas tak berdaya lantaran terlalu tercengang dengan semua ini. Cindy yang awalnya masih bisa diajak bercanda di dalam mobil tiba-tiba minta putus usai keluar dari kafe.
"Kevin? Ngapain lo di sini?" tanya Alvin dengan keterkejutan kentara di wajahnya tatkala tak sengaja berpapasan dengan Kevin begitu dia keluar kafe.
Detik selanjutnya anak-anak Bangfriend menyusul keluar bersama dengan Irene. Melihat Kevin yang basah kuyup dengan keringat, Jimmy menyeletuk. "Lo abis ngapain? Keringetan gitu."
Tak menanggapi sahutan Alvin maupun Jimmy, Kevin meninju habis-habisan kaca mobil. Alvin dan Jimmy segera menahan tubuh Kevin yang mulai histeris seolah ingin terus memukul kaca mobilnya hingga pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDE ( jjk x heb )
Fanfiction[Completed] Cindy Alexandra Xavier--cewek jurusan sastra inggris Universitas Nusantara udah lama suka sama Kevin--si ketua SEMA Universitas Nusantara. Cindy yang supel dan gayanya yang serampangan berbanding terbalik dengan Kevin yang dingin serta s...