5 ~ Maafkan Aku

624 88 3
                                    

Aku berusaha kuat karena aku tahu, aku sedang mencintai seseorang yang hanya sekedar untuk melihatnya pun, aku harus terjatuh terlebih dahulu.

- SM

Sial! Air mataku malah semakin meluruh. Aku terus berusaha untuk tidak bergetar dalam keadaan seperti ini, karena aku sedang sangat-sangat lelah.

Berhentilah... - batinku berkali-kali, berusaha mensugesti agar air mataku berhenti keluar. Aku merutuki diriku sendiri. Bukannya dalam keadaan seperti ini aku seharusnya berbahagia kan? Lalu kenapa aku malah menangis? Bodoh!

"Nona? Kau benar-benar baik-baik saja, kan?" tanya supir taksi di depanku untuk yang kedua kalinya.

Ya, sejak acara terakhir di venue tadi, aku memang berusaha keras menahan air mataku. Aku bahkan keluar dengan secepat mungkin dari sana, hanya sekedar untuk menenangkan diriku, dan tak sabar untuk membuka kameraku, untuk melihatnya lagi. Dan sialnya, air mata yang aku tahan dari tadi malah menderas ketika aku sudah memasuki taksi dan melihat cuplikan video saat Byun Baekhyun yang dengan bangsatnya, menatapku tersenyum sambil melambaikan tangannya padaku.

Peganganku pada kamera dan sebuah kain bermotif garis di tanganku satunya langsung menguat. Aku tersenyum, "Ah ya. Tidak apa-apa. Jangan pedulikan aku. Fokuslah menyetir," jawabku yang langsung di jawab anggukan mengerti olehnya. Karena setelah itu, dia tak lagi melirik khawatir padaku melalui kaca dashboardnya seperti sebelum-sebelumnya.

Aku menurunkan kameraku yang menampilkan videonya, yang bahkan aku tak bisa menghitung, berapa kali aku telah memutarnya, selanjutnya meletakkannya di kursi kosong di sebelahku.

Kini fokusku benar-benar hanya tertuju pada sesuatu yang lembut di tanganku, sapu tangan yang kuyakini adalah milik Baekhyun. Aku melipatnya menjadi persegi yang lebih kecil lalu mengusapkannya ke mataku pelan.

Aku berusaha tersenyum kecil. Anggap saja itu adalah tangan Baekhyun yang sedang menghapus air mataku. Walau aku sadar, hal itu tidak mungkin akan pernah terjadi.

Tapi, biarkan aku bertanya pada kalian.

'Tunggulah...'

Dengan sebuah kertas kecil dan tulisan acak-acakannya yang terselip di sapu tangan yang ia berikan tadi, apakah aku boleh berharap agar suatu hari aku bisa menjadi seseorang yang di hapus air matanya secara langsung oleh tangannya?

"Pak, carilah jalan memutar, kemana saja terserah padamu. Aku ingin beristirahat," pintamu yang langsung di jawab anggukan kepala kedua kalinya.

Aku memejamkan mataku, berharap jangan terbangun jika ini adalah mimpi.

"Eumm... Nona, aku ingin bertanya sebentar," ujarnya, yang membuatku membuka mataku lagi. "Nona, apakah nona tahu orang yang bernama, Be-Bwo- Apa ya? Sebentar. Beey-- AH! Maksudku, Byon Bakyun! Kau mengenalnya?" tanyanya semangat.

Siapa yang tidak terkejut, tentu aku langsung menegakkan kepalaku yang tadi kusenderkan di pintu mobil. Pasti maksudnya Byun Baekhyun kan? Hah dasar!

Sebentar? Apakah bapak ini seorang fanboy? - Aku menduga.

"Kenapa?"

"Anakku setiap hari selalu menontonnya di handphone. Dan kemarin ia merengek padaku untuk di belikan tiket konser ini." Bapak itu menghela pelan sebelum melanjutkan kalimatnya dan tiba-tiba ia langsung terkekeh. "Tapi kau tahu? Harganya sangat mahal. Bahkan dulu, saat ia memintaku membelikannya album saja, aku tak mampu memberinya uang."

Aku terdiam. Masih sibuk mendengarkan, tak sadar kalau dia tidak lagi melanjutkan ceritanya.

"Ah! Kenapa aku malah bercerita hal tak penting ini padamu nona? Haha! Kau bahkan sampai terdiam seperti itu." Dia terkekeh lagi, kemudian tersenyum. "Silahkan beristirahat nona, kau pasti lelah. Maaf sudah mengganggumu," ucapnya pelan, penuh rasa bersalah.

Saranghae Masternim!❌Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang