Hal yang aku sukai adalah kamu, senyummu, dan kameraku yang sedang membidikmu. Sedangkan hal yang tidak aku suka adalah segala sesuatu yang menjauhkan aku dari segala hal yang aku sukai.
- SM
"Kamsahaeyo Chanyeol-ah. Aku pulang dulu," ujarku, meletakkan seatbelt pada tempatnya semula.
"Ah Noona," ujar Chanyeol, menahan pergerakanku.
"Wae?"
"Noona. Ermm, itu, tentang pertanyaanku tadi. Aku memang benar-benar bertanya saja, apakah itu ada atau tidak," jelasnya.
"Ya-ya. Aku tahu. Kenapa kau memperjelasnya lagi? Haha... Dan yah, aku tidak tahu tentang itu, karena aku belum merasakannya, Chanyeollie. Waeyo? Kau pernah merasakannya?"
"A-ah aniya. Kupikir aku tidak menyukai seseorang tersebut. Mungkin aku hanya berlebihan karena merasa nyaman. Bukankah menurutmu juga begitu, Noona?"
Aku lantas berpangku tangan, memiringkan tubuhku menghadap lurus ke arah Chanyeol yang juga sedang menatapku.
"Hmm... Bolehkah aku tahu siapa perempuan beruntung yang di sukai idol setampan dan sekeren Park ChanLoey ini?" tanyaku menggodanya, karena dia lucu omong-omong.
Chanyeol terlihat mendengus sebal. "Noona. Berhentilah menggodaku," rutuk Chanyeol dengan wajah di tekuk.
"Hey, menggodamu bagaimana? Kau kan memang benar-benar tampan."
Chanyeol mendengus kasar. "Ya-ya! Terserah noona saja," ujarnya yang lantas membuatku tertawa dan tanganku refleks terjulur untuk mengusap kepalanya. Namun pergerakanku terhenti tatkala sebuah nada dering handphoneku berbunyi.
"Jamkkanman," ujarku sambil merogoh sakuku. Chanyeol hanya memperhatikan.
"Ne, annye—"
"Dara-ya, keluarlah dari mobil. Aku sudah menunggu lama di teras rumahmu," ujar suara di seberang sana yang lantas membuatku mendelik, melongokkan kepalaku ke tempat yang di maksud, dan benar aku mendapatkan sosok seseorang di sana ~ Baekhyun.
"A-ah ne. Baekhyun-ah."
"Tiga puluh detik dari sekarang."
Tut... Panggilan terputus oleh Baekhyun.
Aku langsung menghadap Chanyeol. "Ne Noona. Terima kasih banyak untuk hari ini. Aku titip pesan untuk Baekhyun agar langsung pulang sehabis ini. Karena dia biasanya mengalami kesulitan tidur," ujarnya, tanpa aku sempat untuk mengatakan kalimatku yang sudah menggantung di ujung lidah.
"Baekhyun, kesulitan tidur?"
"Katakan saja seperti pesanku sebelumnya Noona. Ne?" ujar Chanyeol, terlihat enggan menjawab pertanyaanku.
"Ah, Ne."
Chanyeol tersenyum. "Cepatlah, Baekhyun menunggumu," ujarnya lagi yang kubalas dengan anggukan pelan.
Setelah keluar, aku menyempatkan diri memberikan lambaian tangan pada Chanyeol, lalu melangkah ke arah Baekhyun yang kini benar berdiri di teras rumah menghadap ke arahku.
"Kau terlambat lima belas detik," ujarnya pertama kali.
Aku lantas mengernyitkan dahi. "Kenapa oppa datang malam-malam seperti ini?" tanyaku.
"Kau dari mana saja?" Baekhyun menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan pula.
"Kita mengobrol di dalam saja bagaimana?" tanyaku yang langsung menggenggam pergelangan tangannya, bermaksud untuk menariknya, namun tertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Masternim!❌Byun Baekhyun
FanfictionJika mencintaimu adalah kesalahan, maka selamanya aku enggan menjadi benar. - Byun Baekhyun. ... Ini adalah peristiwa yang terjadi padaku beberapa tahun lalu. Tepatnya saat aku memutuskan untuk membuat fansite dari seorang idol Korea Selatan yang be...