17 ~ Pembuat Onar

427 58 5
                                    

Di tengah kesibukanku, bukan berarti aku jadi tidak bisa memperhatikanmu.

- SM

"Dara-ya, kaukah itu?" tanya Hanbin yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya, sembari mengerjap dan mengucek matanya. Entahlah, mungkin ia terganggu saat aku membuka pintu kamar setelah bertemu Baekhyun di bawah tadi yang sudah pulang sekarang.

"Kau tidak pulang?" tanyaku heran.

Lantas Han Bin langsung saja berdecak dengan muka acak-acakannya. Menjengkelkan sekali.

"Kan aku sudah bilang kalau aku ingin tinggal di sini saja," jawabnya yang kini sudah berdiri sambil menggaruk-garuk lehernya.

Kini berganti aku yang berdecak kesal. "Apa kata orang-orang kalau kau tinggal di sini bahkan sekamar denganku." Aku lantas berpangku tangan, menatapnya dengan tatapan tajam juga alis yang menukik.

Tapi, alih-alih merasa terintimidasi ia malah tersenyum lebar dengan mata berbinar. "Kalau begitu kita menikah saja Adara-ya!"

"YAK! KAU INI!" Aku spontan memekik. Apa-apaan. "Keluar sana! Bersihkan belekmu itu dan cari kamar lain untuk tidur! Ini kamarku!"

Kalian lihat kan? Aku yang lebih tua sekarang terlihat kekanakan, bertengkar karena hanya memperebutkan kamar tidur dengan Han Bin.

"Aku tidak mau." Han Bin dengan cepat kembali meniduri sofa yang ada di kamarku.

Aku menggeram, lalu melangkah mendekatinya yang kini telah membungkus tubuhnya lagi sampai berbentuk kepompong hingga menutup kepalanya.

"YAK! BANGUN TIDAK?!" Aku langsung memukul-mukuli dan menarik-narik selimutnya.

"AKU TIDAK MAU DARAA!" pekiknya.

"HAISH!" Aku kembali memukul-mukul lebih kuat tepat di selimut yang membungkus bagian kepalanya.

"ARGH! DARA!" Han Bin tiba-tiba menghempaskan badannya dan terduduk, menatapku dengan kesal. Teramat kesal sampai alisnya hampir menyatu.

"Pergi bodoh!" sentakku.

Han Bin berdecak. "Aku akan pergi kalau noona tidak lupa memintakan tanda tangan pada Chanyeol hyung! Mana?!" Ia mengulurkan tangannya.

Aku langsung memutar bola mata jengah. Mana aku ingat untuk memintakan tanda tangannya saat wajah tampan Chanyeol telah memenuhi otakku selama aku bersamanya.

Eh! Maksudku bukan berarti aku mulai suka pada Chanyeol. Hanya saja, jika kalian di posisiku kalian pasti akan lupa segalanya, benar?

"Ei! Aku mana ingat."

"Yasudah. Aku tidur di sini."

"HAN BIN! Aku ingin tidur. Astaga! Kalau kau mau, kau bisa ambil album atau photocard yang bertanda tangan Chanyeol di ruanganku. Aku punya banyak."

"Tidak mau. Aku mau yang baru."

Astaga. Anak ini benar-benar membuatku ingin membawanya ke ruang bawah tanah, menebas kepalanya, mencongkel matanya, dan mengeluarkan isi perutnya.

Namun, sepersekian detik kemudian, tiba-tiba alarm handphoneku berbunyi, dan di layar tertera sebaris kalimat yang cukup membuatku untuk memijat dahiku. Pening.

'Packing PO ketiga.'

Han Bin yang memang tahu kalau alarm handphoneku kali ini mengingatkan untuk packing merchandise pesanan para penggemar langsung mendesah pelan.

Saranghae Masternim!❌Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang