7 ~ Aku Merindukanmu

594 99 1
                                    

Tanpa alasan, aku hanya ingin selalu ada disisimu.
Bisakah kau tetap mempercayaiku dengan itu?

- SM

Aku sedikit merapatkan coat yang kukenakan, karena malam semakin dingin saja. 

Kurasakan debaran di dadaku sedari tadi tak berhenti. Namun bersamaan dengan itu, bibirku juga tak henti-hentinya menyunggingkan senyum.

Sekali lagi aku menyeruput kopi hangatku, setelahnya melanjutkan aktifitasku mengetuk-ngetukkan jari di atas meja, berusaha menghilangkan rasa canggung.

Hah! Bahkan untuk memegang handphone saja rasanya aku sangat malas. Pokoknya, aku harus melihatnya dari awal saat dia menginjakkan kakinya ke dalam restoran ini.

Aku melihat ke arah jam tanganku, lima menit lagi.

Haish! Kurasakan jantungku semakin berdebar tak karuan. Lagi-lagi aku mengeluarkan photocard yang siapa lagi kalau bukan wajah Baekhyun yang tercetak di sana, dan membaca berulang kali tulisan di baliknya.

Ah ya, fansign kemarin. Tentu saja aku terkejut bukan main saat ia mencium puncak kepalaku. Bahkan sudah kukatakan, rasanya aku mau pingsan saja di tempat. Tapi tentu aku harus bersikap profesional bukan? Akhirnya aku hanya tersenyum dan langsung membungkuk mengucapkan terima kasih padanya.

Untungnya, fangirl yang ada di sana hanya berasumsi bahwa aku adalah seorang lucky fans. Tentu saja, hal itu pasti selalu terjadi, walaupun jarang-jarang. Itulah kenapa mereka hanya menyebutku fans yang beruntung. Lain cerita kalau Baekhyun mencium bibirku. Tentu itu akan jadi masalah besar.

Tapi tak apa sih jika Baekhyun mau menciumku di tengah keramaian seperti itu. Haha!

"Ck!" Lagi-lagi aku mengetuk kepalaku yang rasanya sekarang semakin mesum saja.

...

"Agasii, bangunlah."

Aku beringsut, merasakan tepukan pelan di bahuku.

"Agasii." Sekali lagi tepukan itu pelan itu terasa. Aku yang masih mengumpulkan kesadaranku, langsung mengerjap pelan. Setelahnya aku mendapati seorang perempuan paruh baya yang kuketahui adalah pemilik restoran bernama Vivapolo ini.

"Ah ne. Maaf aku tertidur," ucapku sedikit mengucek mataku pelan, dan—

"Astaga?!" Aku tiba-tiba langsung terpekik, mengingat tujuan utamaku berada di sini.

"Mianhe. Tapi apakah ada seseorang yang datang ke sini tadi?! Mencariku?!" Aku bertanya dengan panik pada ibu-ibu tadi.

Namun, ibu itu tampak mengeluarkan senyum prihatin. "Maaf agasii. Dia hanya menitipkan ini tadi padaku, tanpa menghampirimu," ucapnya sambil mengulurkan sebuah kertas kecil yang terlipat.

Sudah dari awal tertohok dengan kalimat yang ibu itu lontarkan, dengan cepat aku mengambil kertas kecil itu dan membacanya.

Demi apapun! Ini terasa begitu menyesakkan, membaca isi tulisan yang tertulis di sana. Entah tiba-tiba, kurasakan pelupuk mataku mulai terasa akan penuh. 

Tahan Adara, tahan! 

Percuma! Air mataku sudah sukses terjatuh. Argh! Kenapa akhir-akhir ini aku jadi manusia tercengeng di dunia?! 

Aku kini beralih mengambil photocardku, dan menatapnya nanar.

Nelangsa, lagi dan lagi aku membaca tulisan di belakang photocard yang baru aku tahu maksudnya ia berkata 'jaga baik-baik photocard itu', karena memang di belakangnya adalah sesuatu yang teramat sangat berharga untuk seorang fans sepertiku.

Saranghae Masternim!❌Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang