23 ~ Idol

379 55 0
                                    

Menjadi seorang idol sangat melelahkan, kau tahu? Dibalik senyum juga tawa lebarku, terkadang aku ingin panggungku cepat selesai, dan tidur.

- SM

"Jadi kita berpacaran, tidakkah?" tanyaku dengan cicitan diakhir. Jujur saja, aku malu.

"Terserahmu mau menganggap apa. Yang jelas kau milikku," sahutnya, terlihat enggan mengalihkan matanya dari handphone yang dipegangnya.

Aku seketika merona, lantas terdiam dengan kalimatnya yang terdengar mutlak dan tanpa basa-basi itu.

AKU MENJADI KEKASIH SEORANG IDOL!!

"Kau punya dua kekasih kalau begitu," ujarku yang membuatnya lantas mengalihkan atensinya padaku.

Matanya menyipit. "Kau milikku, Taeyeon noona itu bukan siapa-siapa. Dia hanya sunbae."

"Tapi setidaknya publik menganggap kalian berpacaran," kejarku.

"Kau cemburu," tandasnya enteng dengan senyuman mengejek.

Aku spontan mendelik, dan melemparkan bantal dipangkuanku tepat mengenai kepalanya. Ia mendelik, membuatku seketika menyesalinya. Berani sekali aku melempari idol tampan sepertinya.

Ck! Tapi tak apa kurasa, dia terlihat menyebalkan sekarang.

"Aku tidak! Lagipula aku belum mengatakan kalau aku membalas cintamu. Kau saja yang kepedean kalau aku juga mencintaimu."

Dan kali ini, Baekhyun benar-benar melepaskan atensinya dari handphone di tangannya. Dia menatapku dengan kening berkerut juga alis yang hampir menyatu.

"Apa? Apa?" tantangku.

Sepersekian detik, tiba-tiba ia tersenyum sangat lebar menunjukkan eyesmilenya yang sialnya sangat cantik itu.

Ia tiba-tiba memelukku dan menenggelamkan kepalaku didadanya. Sial, kalau seperti ini, mana mungkin aku mengelak kalau dari debaran jantungku saja sudah tidak bisa berbohong kalau aku benar-benar mencintai Byun Mengesalkan Baekhyun ini.

"Aigoo... Inikah sifat terpendam seorang Jung Adara yang selalu menunduk dan bersikap tak percaya diri jika didepanku, huh? Baekhyun tertawa dan kurasakan ia mengecup puncak kepalaku berkali-kali.

Sial! Aku lagi-lagi merasa pipiku memanas, pasti pipiku ikut memerah sekarang, lantas aku memilih menenggelamkan saja kepalaku pada pelukannya.

Mimpiku benar terjadi, aku terkadang masih tak percaya jika sekarang berada dipelukan seorang Byun Baekhyun, salah satu bintangku. Tidakkah ini terasa mustahil, hingga sekarang saja aku masih berusaha mencubit pipiku agar aku terbangun. Tapi tetap saja, ini terasa sakit yang berarti aku benar berada dipelukannya. Ini nyata.

"Kau benar akan menginap? Apakah tak apa? Chanyeol sudah menghubungiku untuk menyuruhmu pulang," ujarku, setelah keterdiaman kami beberapa menit, dengan aku yang masih berada di pelukannya dan Baekhyun yang tadi kembali memainkan handphonenya.

"Kau mengusriku?" tanyanya tanpa menatapku sama sekali.

Aku lantas mendelik. "Bukan. Bukan begitu," sahutku cepat, lantas menegakkan tubuhku keluar dari pelukannya. "Kau akan ada siaran di Vlive besok, tidakkah?"

"Besok sore. Jadi aku masih sempat bersiap," sahut Baekhyun acuh.

"Tapi—"

"Aku mau tidur," potongnya, seolah enggan membahas itu lagi. "Aku tidur di mana?"

Aku menghela napas. Baekhyun itu enggan dibantah, dan aku takut sifatnya yang ini terkadang mungkin saja membuat member lain kesal, tidakkah?

Ah entahlah. Jangan sok tahu. Aku bahkan baru mengenal dekat Baekhyun hampir satu bulan ini.

Saranghae Masternim!❌Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang