21 ~ Alasan (1)

375 52 7
                                    

Aku harus menunggu apa? Menunggumu, atau menunggu siapa? Kau tak pernah menjelaskan padaku. Aku tak terbiasa menebak, Baekhyun-ah.

- SM

"Bisa kau jelaskan ada apa ini Chanyeol-ah?" tanya Baekhyun. Aku menunduk, tapi kurasakan tatapan tajam Baekhyun yang bisa saja menguliti tubuhku.

Jujur saja, aku bahkan tak sadar apa-apa setelah menenggak segelas soju yang diberikan Chanyeol. Aku benar-benar tak tahan dengan alkohol.

"Sudahlah Byun, lebih baik kau jelaskan permasalahanmu itu pada Adara," sahut Chanyeol malas, kemudian memeluk erat boneka Rilakkuma miliknya yang entah sejak kapan sudah ada didekapannya. Matanya masih terlihat sayu, entah berapa botol soju yang telah ia habiskan.

"Adara—"

"A-aniya," potongku cepat pada kalimat Baekhyun. "Itu bukan salah Chanyeol. Aku tadi tak sengaja meminum soju karena tersedak bulgogi, dan oppa tidak perlu menjelaskan permasalahan oppa. Aku mengerti. Kalau begitu aku pulang saja," ucapku takut-takut tanpa menatap wajah Baekhyun, lantas berdiri dengan tergesa.

Tep!

"Aku belum selesai berbicara, dan biasakan menatap lawan bicaramu, juga siapa yang membolehkanmu pulang sekarang?"

"Yak! Byun Baekhyun! Apa-apaan sikapmu yang sok posesif itu, seperti sudah berpacaran saja dengannya. Mengesalkan sekali!" sungut Chanyeol, melemparkan boneka Rilakkumanya pada Baekhyun.

Ah benar. Bahkan seingatku Baekhyun sama sekali tak pernah mengatakan aku menyukaimu dan sebagainya, apalagi mengajakku berpacaran.

Kenapa aku baru sadar...

Aku menatap pada Baekhyun untuk melihat reaksinya. Ia seolah tak peduli dengan apa yang diutarakan Chanyeol. Tiba-tiba saja ia berdiri.

"Kita pulang," tandasnya, yang memancing dengusan keras dari hidung Chanyeol.

"Biarkan Adara pulang sendiri dengan jemputannya. Aku tak yakin kau tidak melakukan kecerobohan lagi." Chanyeol tersenyum miring.

Dalam hati aku membenarkan, lantas melepaskan cengkraman Baekhyun pada pergelangan tanganku.

"Chanyeollie benar, ak—"

"CHANYEOLLIE?! WOAHH DAEBAK!" Baekhyun tiba-tiba memekik, membuatku juga Chanyeol terlonjak kaget. "JINJJAYEO? KAU MEMANGGILNYA CHANYEOLLIE, DISAAT KAU BAHKAN SAMA SEKALI TAK PERNAH MEMANGGILKU BAEKHYUNNIE?" serunya tak percaya. Bahkan aku mematung di tempat, masih terkejut dengan pekikan Baekhyun.

Memangnya ada apa dengan Chanyeollie? Aku rasa itu biasa saja. Kenapa Baekhyun menjadi kekanakan?

Tiba-tiba Chanyeol terkekeh keras. "Kau bahkan cemburu buta hanya karena dia memanggilku dengan sebutan imut." Chanyeol semakin tertawa.

"Diam kau!" sergah Baekhyun cepat lantas menarik tanganku menuju pintu keluar apartemen Chanyeol.

"Aku pulang sendiri saja," tahanku ketika berdiri tepat di depan pintu.

"Jadi kau menganggapku akan melakukan kecerobohan lagi? Kau tak percaya padaku?" tanyanya ketus.

"Bukan begitu—"

"Sudah kubilang tadi Baekhyun, kita harus berjaga. Lagipula kau juga masih dalam keadaan bermasalah. Bagaimana bisa Suho hyung membiarkan kau berkeliaran seperti ini. Dasar bodoh. Lebih baik kau urusi saja Taeyeon noonamu itu."

Astaga Chanyeol, dia memperburuk suasana saja.

Cengkraman tangan Baekhyun di pergelangan tanganku tiba-tiba mengerat.

Saranghae Masternim!❌Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang