2

3K 370 32
                                    



"Ya, gua mau".

Minhyun kaget.

Chaeyeon lebih kaget.

Apa yang dikeluarin dari mulutnya spontan. Sangat spontan. Jadi asisten ranjang Hwang Minhyun berarti sama aja dia jual diri?

Tapi om cabul nya ganteng sih

Hehehehehe.

Minhyun membeo. Chaeyeon melongo. Kompak.

"Lo seriusan mau?".

"Jangan mancing macan tidur".

Minhyun berjalan mendekat kearah Chaeyeon. Chaeyeon udah bersiap dengan tangan mengepal sambil meninju-ninju udara.

Minhyun berjalan semakin mendekat kearahnya. Merasa kondisi sudah tidak aman, Chaeyeon memilih turun dari kursi nya dan berjalan mundur selangkah menjauhi Minhyun.

"Ya gua serius om Minhyun", lanjut Chaeyeon dengan suara bergetar.

Merasa diberi lampu hijau, Minhyun semakin berjalan mendekat kearah Chaeyeon. Lagi pula badannya juga sudah penat, sangat menyenangkan kalau punya asisten ranjang.

"Minhyun", ralat minhyun.

Usianya kaga beda jauh dari Chaeyeon, tapi dari tadi gadis didepannya memanggil dengan embel-embel 'om' terus menerus.

Badan Chaeyeon udah ga bisa mundur lagi, udah kehalang dinding yang membatasi kamar dengan dapur. Minhyun tersenyum, puas.

"Jangan nyesel sama pilihan lo".

Minhyun memenjarakan badan Chaeyeon dengan kedua tangan nya yang besar. Sedangkan Chaeyeon masih sibuk mengamati ciptaan Tuhan yang kelewat indah.

Minhyun mulai mendekati bibir Chaeyeon. Mengusap bibir merah Chaeyeon dengan ibu jarinya. Kalau sedang mabuk, pasti sudah habis Chaeyeon diterkam nya.

"Masih tetap mau disini atau keluar dari apartment gua?", Ulang Minhyun.

"Gua mohon kasih waktu gua ngumpulin uang untuk bayar sewa kosan. Kalau sudah kekumpul gua janji bakal keluar dari sini", mohon Chaeyeon.

Minhyun mendecih, sebal.

Siapa dia harus nampung cewe yang kaga jelas asal-usul nya. Bisa- bisa semua barang yang ada dirumahnya dimaling. Lagi pula, jelas bukan cewe baik-baik berkeliaran jam 9 malam dan bahkan sekarang rela jadi 'asisten ranjangnya'.

"Mau lo apa?".

"Bagi gua tumpangan tempat tinggal dan makan. Gua bakal jadi pembantu lo tanpa digaji".

"Apa jaminan kalo lo bukan pencuri?".

"Gua mohon percaya sama gua".

"Kalo gua kaga percaya begimana?".

"Hwang Minhyun gua mohon".

"Kenapa lo minta tolong ke gua? Kenapa kaga keorang lain? Kenapa gua harus nolongin lo?".

"Karna gua tau lo orang yang baik".


Saat Chaeyeon dan Minhyun sibuk beradu argumen, lampu tiba-tiba mati dan disertai suara petir yang kelewat keras.

Jder

Minhyun menutup telinganya. Kakinya gemetaran dan tubuhnya menjadi lemas. Minhyun ambruk sambil terus menutup matanya dan menutup kuping nya erat.

Minhyun memegangi kaki Chaeyeon.

"Hwang Minhyun?".

"Gua mohon tetap disini. Ya, lo boleh tinggal disini. Gua mohon tungguin GUA".

Apartment + Hwang Minhyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang