WARNING 18+
Chaeyeon megangin kepala nya yang agak pening, padahal ga kebentur apa-apa. Matanya masih merem sambil ngusap-ngusap kepalannya. Ngumpulin tenaga buat bangun.
"Eungh", lenguh nya tertahan saat lihat sekitaran yang terasa asing.
Lah gua dimana.
Mata nya sibuk cari kunci jawaban dimana sekarang dia berada. Otak nya bekerja lebih lambat. Bahkan lebih lambat dari siput.
Chaeyeon udah pasang wajah sepongo-pongo nya manusia pongo.
Sambil ngerutin dahinya, Chaeyeon mulai memaksa otak nya buat berfikir. Saking berusaha dengan kerasnya bisa dipastikan dari celah-celah kuping nya udah ada asap yang mengepul.
Persis Squidward Tentacles
Kalau dizoom dengan perbesaran yang sangat ekstra pasti sekarang keliatan otak Chaeyeon udah ada petir nya.
Cklek
Pintu kebuka. Bohong kalau sekarang Chaeyeon ga ketakutan. Rasanya kaya cenat-cenut deg-deg an. Padahal tadi dia orang paling pemberani. Yah sekitar beberapa jam yang lalu dia jadi pemberani.
Tapi sekarang keberaniannya udah dilelang di Shopee dengan harga serendah-rendah nya:(
Jadi sekarang dia ciut seciut-ciutnya squishy kalau diremes.
Matanya membelalak beberapa detik. Detik doang sih, kaget ya ga kaget-kaget banget waktu lihat siapa yang datang.
"Loh Kang Daniel?".
Kang Daniel, cowok yang ditemuinya di bar beberapa hari yang lalu. Cowok yang err agak seksi? Ah bukan agak, melainkan sangat seksi dengan poni nya yang acak-acakan.
Jangan lupakan aura kasih, eh auranya yang menaikan gairah.
Khas seorang Hot Daddy.
"Ada apa? Kenapa gua bisa ada di sini?".
Chaeyeon yakin seyakin yakin nya orang yakin, Daniel bukan orang yang kere. Bahkan dari penampilannya dia sanggup beli Apartment di daerah kota. Tapi kok sekarang dia dibawa ketempat yang mirip dengan lingkungan pelacur?
Daniel berjalan mendekat, nampilin smirk nya yang khas dan bau alkohol yang kelewat menyengat di hidung mungil Chaeyeon.
"Long time no see sayang?".
Chaeyeon mengernyit, bingung. Setaunya pertemuan pertama dan terahir hanya terjadi di bar beberapa hari yang lalu.
Lalu kenapa Daniel menyapanya seakan-akan mereka pernah dekat?.
"Kamu bener-bener lupain aku sayang?", Tangan Daniel terulur buat elusin pipi nya Chaeyeon yang membuat gadis itu meremang.
"Siapa lo? ".
Daniel tertawa, membuat matanya nampak segaris. Menurut kebanyakan orang senyum nya Daniel sangat menggemaskan. Tapi menurut Chaeyeon saat ini, senyum nya benar-benar mengerikan, seakan-akan bisa mengulitimu.
"Aku? Kang Daniel", saut nya singkat.
Shit.
Bukan itu jawaban yang diharapkan Jung Chaeyeon.
Daniel maju selangkah. Membuat wajah Chaeyeon terantuk perut Daniel yang keras. Tangan Daniel mengelus rambut Chaeyeon, lalu mengendus nya, membuat Chaeyeon bergidik kengerian.
"10 tahun yang lalu. Anak dari pembantu yang diusir keluarga Yoon".
Mata Chaeyeon membulat.
"Dan setelah nya ibuku mati karena ayahmu".
Daniel langsung menindih badan ringkih Chaeyeon. Menyengkram kuat pergelangan tangan Chaeyeon ketika gadis itu berulang kali berontak.
"Ya, ibuku hamil anak ayahmu. Tapi laki-laki brengsek itu gamau bertanggung jawab. Malah ngusir ibuku dan menelantarkan kami".
Tangan kekar Daniel mengusap area sensitif milik Chaeyeon membuat gadis itu mengerang tertahan.
"Kau tau? Ibuku stress lalu bunuh diri bersama dengan janin nya", Daniel berhenti sejenak. Terkekeh lalu kembali menatap tajam Chaeyeon.
"Ahirnya aku menemuimu sayang", ujar Daniel sambil meraba seluruh permukaan tubuh Chaeyeon.
Chaeyeon menangis sambil berdoa pada Tuhan untuk mengampuni segala kelakuan bejat nya.
"Apa pendapat ayahmu kalau lihat anak semata wayang nya ini berahir sebagai budak seks ku?".
Daniel mulai mencumbu Chaeyeon. Mengecup kedua matanya dan berahir di bibir nya. Menekan-nekan bibir Chaeyeon sambil mengigit kasar bibir budak nya.
Tangan Daniel meraih dasi dan mengikat kedua tangan Chaeyeon pada pinggiran ranjang.
Ciuman Daniel mulai turun menjelajahi leher putih Chaeyeon.
Bohong kalau Chaeyeon ga nikmatin.
"Bangsat lepasin gua anjing" , umpat Chaeyeon.
Kakinya menendang area sensitif milik Daniel membuat cowok itu mengerang kesakitan.
Dan plak
Satu cambukan melayang di tubuh Chaeyeon, membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Gausah sok suci diem aja lo budak", nista Daniel.
Chaeyeon berulang kali meronta, dan berulang kali pula mendapat cambukan Daniel.
Dan ahirnya Chaeyeon cuman bisa pasrah. Berharap Tuhan dengerin doa nya sekali lagi.
TBC
VOMMENT NYA TEMANNNN
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment + Hwang Minhyun ✔️
Fanfiction[COMPLETE] "Gua kenal di jalan waktu itu hampir ketabrak, irit bicara, dingin, tapi perhatian".