Bau khas rumah sakit dengan selang di mana mana.
Bukan itu bukan Minhyun.
Minhyun ada dikamar lain, lagi berbaring sambil nunggu kesadaran nya balik. Mukanya diperban, dan dia pingsan.
Luka nya ga terlalu banyak, cuman bekas cambukan diperut dan punggung. Dan mukanya yang babak belur itu bekas tonjokan. Kalau pingsan? Gatau deh, katanya cuman shock aja.
Minhyun udah pingsan selama kurang lebih 6 jam.
Chaeyeon heran sendiri, apa Minhyun ga bosen berkelana kedunia mimpi nya? Paling juga mimpi dapat lightstick nya miper. Kalau emang Minhyun pengen, Chaeyeon janji belikan sekerdus.
Tangan Chaeyeon masih genggam tangan Minhyun erat. Kedua kalinya dia lihat korban penyiksaan.
Dulu ibunya.
Sekarang Minhyun.
Apa emang dia ini pembawa sial? Kaya yang dikatain ibu tirinya?
"Bangun lo, jangan mati dulu. Entar kalau lo mati, gua tinggal dimana? Sama bang Jisung? Bisa ketaun bokap".
"Hwang Minhyun lo kan kuat, jangan pergi dulu elah".
Hiks.
"Cuman di cambuk sama tonjok dikit lo sampai tidur 6 jam gini ah dasar lemah,hiks".
Dua tetes cairan bening udah meluncur bebas lepas lewatin pipi Chaeyeon.
Chaeyeon berhenti nangis waktu nerima pesan di ponselnya. Nomernya asing.
Kali aja seonho? Guanlin? Apa suruhan gua yang lain? -Chaeyeon
Chaeyeon buka pesan yang masuk. Keningnya berkerut waktu lihat pesan itu.
Hotel edelweiss no 204, jam 4 sore.
Ini buat gua apa salah kirim? Salah kirim kali ya?
Chaeyeon bangkit dari kursinya. Jarinya digigit, kebiasaan nya kalau lagi banyak fikiran. Tangannya ngetik beberapa nomer yang sudah dihafalnya betul.
"Kak, ada apa?".
"Guanlin apa lo udah sembuh?".
"Iya udah kak, ada apa? Kenapa nada suara lo geter? Ada masalah?".
"Ada yang sms gua".
"Lalu?".
"Gua gatau nomor siapa, dia nyuruh gua ke hotel".
"Salah kirim aja kali?"
Chaeyeon ngehela nafasnya.
"Awalnya gua juga berfikir gitu. Guan, gua udah cerita ke lo soal Minhyun orang yang ngasih gua tumpangan apartment?".
"Udah".
"Semalam ada orang asing ke apart, gua waktu itu abis pulang dari bar. Ga sengaja papasan sama orang itu".
"Lalu gua ke apart abis di telpon Minhyun, gua nemuin dia udah ga sadar diri. Dia dicambuk, di tonjok. Darah ada dimana mana. Gua yakin bukan darah Minhyun, karna gua lihat dia yang pegang pisau".
"Lo ga kenapa napa kan?".
Nada suara Guanlin mulai kelihatan panik.
"Kaga, sans ae elah. Menurut lo, gua harus ke hotel itu atau kaga?".
"Ga usah", tekan Guanlin.
"Tapi..."
Chaeyeon nampak menimang-nimang sebentar.
"Gua akan tetap kesana".
Lalu Chaeyeon mutusin panggilan dengan sepihak saat suara Minhyun mengintrupsinya.
"Chae", suara Minhyun lirih.
"Udah sadar lo?".
"Dia balik Chae".
"Siapa?".
"Orang itu balik".
Minhyun narik tangan Chaeyeon kuat, buat gadis itu jatuh dipelukan Minhyun.
"Jangan tinggalin gua"...
Tembus 10 likes 10 komen aku lanjutin deh hehe soalnya bingung mau dilanjutin apa unpub aja ia huHu bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment + Hwang Minhyun ✔️
Fanfiction[COMPLETE] "Gua kenal di jalan waktu itu hampir ketabrak, irit bicara, dingin, tapi perhatian".