33

2K 184 20
                                    

"Bang, gimana ceritanya udah di baca?".

Ong seongwoo tiba-tiba teriak, buat semua penghuni kafe langsung nengok ke arah dia, buat Seongwoo malu sendiri.

"Bagus Seongwoo, tapi ada beberapa bagian yang aneh".

Laki-laki tadi langsung duduk di depan Seongwoo, menyeruput kopi hitam punya Seongwoo dan langsung mendapat tatapan membunuh dari yang punya.

"Maaf Seongwoo, kopi tetangga emang nikmat", kekehnya.

Seongwoo mendengus.

"Kebiasaan bang Edward", Seongwoo mendecak.

"Bagian mana yang aneh bang?".

Edward menunjuk bagian-bagian yang di rasanya aneh.

"Hampir semuanya aneh karna lu ngambil topik yang berat. Terutama bagiannya Daniel, Jaesuk, Chaeyeon, Jaehee dan Minhyun. Kasusnya terlalu rumit, mungkin kalau di film kan malah buat penonton malas karna harus mikir berat biar bisa faham alurnya".

"Yah terus gua harus gimana dong bang?!", Seongwoo ngacakin rambutnya frustasi. Harus nya dia nerima aja naskah Yoojung dan Somi, mengingat imajinasi mereka sangat liar.

"Hapus beberapa bagian, dan buat simple jalan ceritanya. Beberapa film yang gua peranin cuman ngangkat alur yang ringan".

Seongwoo ngangguk faham. Lagian entah ini naskah drama atau sinopsis dan dia bingung sendiri ini hanya di selesaikan dalam 1 malam.

"Tapi.. apa cukup bang? Gua cuman dikasih waktu 1 minggu untuk siapin naskah + filmnya, astaga".

Edward menggerutu sebal.

"Salah lu juga selalu nunda kerjaan. Menganggap ringan pekerjaan. Sudah tau membuat film itu hal yang susah, masih aja digampangkan. Apa pemain lain setuju sama cerita lu ini?".

Seongwoo menggeleng. Emang dia belum diskusikan hal ini sama teman-teman nya. Dia cuman ngasih salinan apa yang dia ketik dan berharap mereka semua setuju. Tapi sepertinya bukan hal yang mudah mengigat Minhyun adalah seorang budak cinta yang pencemburu.

"Woi Guanlin, Ong, ngelamun aja", saut Daniel.

Dia baru selesai kuliah dan demi Seongwoo beserta uangnya Daniel rela meluangkan waktunya yang berharga

Edward hanya tertawa waktu lagi dan lagi temen-temen adeknya mengira dia itu Guanlin.

"Bang ngrokok ga?", Tawar ong yang seketika membuat mata Daniel melotot.

"Gila lu, anak dibawah umur kaya Guanlin suruh ngrokok. Gua laporin emaknya tau rasa lu. Jangan Guanlin, Ong memang sesat, jahanam!".

Setelah Daniel datang disusul si bantet Jihoon, Seonho, Dongho, Jonghyun, Minkyung, dan pasangan bucin Minhyun-Chaeyeon.

"Kurang siapa nih?", Tanya Jihoon.

"Maaf gua telat, tadi abis nganterin Shuhua pulang hehe".

Guanlin dengan cengiran khas nya beserta baju SMA datang dengan muka ga berdosa. Buat Edward gerem setengah mampus sama adeknya.

"Pacaran mulu lu dek. Gimana mau sukses hah? Sukses dulu baru pacaran", ceramah Edward.

"Ya dari pada abang, kerja mulu ga nikah-nikah", sembur Guanlin.

Perdebatan kecil mereka memancing perhatian hampir setengah pengunjung kafe.

"Loh kok Guanlin nya ada dua?", Sahut Jihoon yang mulai paham situasinya.

"Kenalin ini abang gua, namanya Edward Lai".

Daniel pasang wajah cengo secengo-cengonya.

"Halo, gua Edward Lai, abangnya Guanlin. Salam kenal semua".

Apartment + Hwang Minhyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang