Happy Reading!!!
Hari ini aku dan Satrya baru saja selesai melakukan pemotretan prewedding. Saat ini kita berada di Lombok. Ini pemotretan kita yang terakhir. Minggu lalu kita baru selesai melakukan pemotretan dengan dua busana, dan ini busana terakhir.
Ini semua sesuai dengan permintaanku. Huh rasanya capek sekali untuk mempersiapkan pernikahan. Kalau kata orang saat pernikahan pasti akan ada masalah karna perbedaan pendapat, tapi tidak dengan kami.
Bunda dan Mama Satrya ikut membantuku mempersiapkan semuanya. Dan kami tidak ada masalah sejauh ini. Apa yang keluarga pikirkan sesuai dengan apa yang ku pikirkan. Mala semakin di tambahi jika ada kekurangan.
Masalah lamaran kemarin berjalan dengan lancar, Ayah dan Bunda menerima dengan baik, dan aku melihat kebahagiaan di senyum dan mata mereka. Aku ikut bahagia melihat mereka juga bahagia seperti itu.
Saat lamaran itu Arka tidak ikut, dia tau akan ada acara itu sehingga dia pergi bersama teman-temannya ke Malang katanya mau daki gunung, padahal aku tau alasan sebenernya dia ingin menghindar.
Sebenarnya ada kekecewaan di hati Ayah, tapi Ayah tidak ingin menunjukkan hal itu kepada kami terutama di depanku. Walaupun aku tau, tapi aku tidak ingin membahasnya. Aku akan segera cari tau ada apa sama Arka hingga dia bersikap seperti ini.
Tapi gara-gara masalah ini lagi-lagi aku berbohong sama Satrya. Saat dia bertanya apakah alasan Arka tidak datang di acara lamaran itu karna hubunganku dengan Arka belum baik, maka aku menjawab tidak. Karna kalau ku jawab iya Satrya pasti bertanya ada masalah apa aku dan Arka, maafin aku Satrya aku janji akan kasih tau semuanya saat aku tau ada apa sama Arka.
"Kamu istirahat dulu gih nanti malam kita jalan-jalan di Lombok sebelum besok balik ke Jakarta."
"Hmmm." Aku sedang istirahat di kursi malas. Jujur aku sudah mager untuk ngapain-ngapain lagi. Aku sangat capek, kakiku pegal-pegal, badanku serasanya mau remuk.
"Kamu kenapa, capek ya?" Aku menganggukkan kepalaku, aku merasakan kepalaku dipijit, aku membuka mataku dan melihat Satrya berdiri di belakangku.
"Sayang sini deh." Aku menepuk kursi yang berada di sebelahku, Satrya pun duduk disebelahku, dan aku langsung meletakkan kepalaku di dadanya. Satrya memelukku dari samping sambil memijit kepalaku.
"Maaf udah buat kamu capek, seharusnya kita bisa santai tapi karna pekerjaanku, semua harus serba cepat."
"It's okay sayang, ini semua untuk kita kok jadi gapapa. Udah kamu pijetin aku dulu, aku mau tidur."
Aku terus merasakan kepalaku dipijet hingga aku tertidur.*****
Setelah kami makan malam, aku dan Bagas berkeliling kota Lombok, mencoba jajan-jajanan Lombok, membeli oleh-oleh khas Lombok, berjalan-jalan di pinggir pantai, setelah merasa cukup kami kembali ke villa.
Kami di Lombok menyewa villa, karna kami membawa tim kesini jadi alangkah lebih baik kami menyewa Villa daripada hotel. Dan disinilah aku sekarang, sedang tidur berada di pangkuan Satrya. Sedangkan Satrya memainkan rambutku sambil kami menonton tv di ruang tamu villa ini.
"Kamu akhir-akhir ini jadi manja banget sama aku ya." Satrya menjawil hidungku.
"Iya, aku juga gatau kenapa, maunya dekat kamu terus. Apa karna ngurus pernikahan kita jadi kayak gitu ya?"
"Ada hubungannya emang ya? Aku belum pernah dengar sebelumnya."
"Iya aku juga belum sebenernya."
Iya Satrya benar entah kenapa akhir-akhir ini aku selalu manja padanya, aku akan merengek menangis jikalau aku tidak bertemu dengannya sehari saja. Aku juga selalu ingin di dalam pelukan Satrya dan tidak ingin lepas, padahal nanti setelah menikah waktu bersama kami akan selalu banyak. Entahlah aku juga bingung sama diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
ChickLitMengandung konten 21+ Terdapat kata-kata kasar dan Vulgar yang ga cukup umur mohon undur diri Yang belum bisa berdamai dengan masa lalu boleh baca cerita ini dan temuakan rahasia-rahasia besar yang tak terungkap.