Happy Reading!!!
Aku tertawa bahagia saat melihat Satryaku dengan seriusnya berkomentar mengenai film yang kami tonton tadi. Ya layaknya anak remaja, kami melakukan nonton di bioskop hari ini. Dia sangat kesal sekali dengan sosok laki-laki yang menjadi peran utamanya, jadi dari tadi dia mendumel sendiri. Dan aku suka caranya berkomentar seperti itu.
Walaupun awalnya dia malas buat nonton itu, tapi karnaku akhirnya mau. Yang ku pikir dia tidak akan memperhatikan tapi ternyata aku salah. Diam-diam dia mala memperhatikannya. Yah inilah priaku yang selalu memperhatikan segala hal.
"Untung aku ga kayak gitu ya yang." Aku memasang wajah masam.
"Kalau aku kayak gitu gimana yang?" Aku semakin jengkel, bukan karna pertanyaannya tapi karna panggilannya.
"Habis kamu kalau kamu kayak gitu, udahh ahh kamu buat aku kesal lagi tau."
"Hehe maaf sayang, lagian aku ga akan kayak gitu. Orang cinta aku udah mentok di kamu doang, udah habis sama kamu diambil semua sama kamu, gimana aku mau selingkuh. Orang sama kamu aja aku udah bahagia banget kok mana mau aku cari-cari yang lain." Lagi dan lagi aku tersenyum dan dia berhasil membuat moodku berubah.
"Iya iya deh percaya. Nah aku mau mengajukan permintaan, akukan punya kartu permohonan."
"Oke, kamu mau minta apa? Belanja sepuas kamu ya ayo, habisin aja uang aku gapapa. Aku kerjakan juga buat kamu." Aku mendengus kesal pada Satrya.
"Kamu tau aku bukan orang yang seperti itu, aku bukan seperti cewek-cewek yang lainnya yang hobby habisin uang pacar untuk belanja."
"Hehe iya juga ya kamukan berbeda. Aku kira manatau kamu tiba-tiba mau sayang. Oke kalau bukan itu apa?"
"Aku mau kita weekend nanti liburan ke Bandung." Satrya memasang wajah yang sulit aku artikan.
"Sayang, kamu taukan kerjaan aku itu banyak banget."
"Pekerjaan itu ga akan habis-habisnya. Udah selesai dikerjain entar bakalan datang lagi, terus aja kayak gitu. Kamu sendiri yang bilang kangen, mau habisin waktu sama aku, aku baru aja minta jalan ke Bandung, Bandung loh yang beberapa jam dari Jakarta bukan luar negeri kamu udah ga mau. Lagian kalau gitu buat apa kamu kasih aku permohonan bebas apa aja setelah aku minta akhirnya kamu ga mau. Kamu ngeselin ahh." Aku membuang tatapan mataku ke arah lain, jadi kesel karna Satrya mulai ngeselin kayak gini.
"Oke, oke sayang. Kita akan pergi ke Bandung weekend ini. Tapi kita nginap ya, aku ga mau kamu kecapekan nanti. Karna aku yakin satu harian nanti kamu udah punya rencana mau kemana. Iyakan?"
Aku menoleh ke arah Satrya dan tersenyum manis kepadanya. Uuuu dia memang benar priaku.
"Nah kamu udah tau, jadi kita jadi pergikan?"
"Iya sayang, kita bakalan pergi."
"Yeeee, makasih sayang."
Aku langsung memeluk Satrya karna senangnya, dan pengunjung restoran menatap ke arah kami. Pelayan datang membawakan makanan kami. Akhirnya dengan terpaksa aku melepaskan pelukan kami. Satrya tersenyum melihat tingkahku. Aku melihat mbak-mbak pelayannya tersenyum malu-malu ke arah Satrya, dasar pelayan ganjen lihat cowo bening sikit aja langsung deh.
"Saya tau mbak, pacar saya ganteng banget tapi ngelihatnya gausah gitu banget mbak sampe ileran, lihat tuh ilernya keluar lap dulu dong."
Pelayan tadi salah tingkah langsung memegang bibirnya dia malu karna ga ada iler disana. Yap memang tidak ada iler disana aku hanya mengerjainnya. Setelah itu dia langsung pergi meninggalkan kami karna malu. Dan dalam seketika Satrya tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Aku pun tersenyum melihatnya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
ChickLitMengandung konten 21+ Terdapat kata-kata kasar dan Vulgar yang ga cukup umur mohon undur diri Yang belum bisa berdamai dengan masa lalu boleh baca cerita ini dan temuakan rahasia-rahasia besar yang tak terungkap.