17. Kebohongan

1.3K 50 3
                                    

Vote dulu ya guys sebelum baca

Happy Reading!!!

-L-


Hari ini mood Sandra sangat baik sekali, ia sudah kembali seperti biasa bahkan senyum terus merekah di bibirnya, keadaan hatinya sungguh sangat baik sekarang. Bahkan ia juga meminta Satrya untuk menjemput dirinya dan hal itu dengan senang hati disanggupi oleh Satrya.

Dirinya juag dengan senang hati memeluk Satrya di depan keluarganya saat dijemput, sampai membuat Satrya malu dan heran setengah mati, keluarganya juga bingung dengan sikap aneh Sandra yang menurutnya terlalu mendadak tetapi tetap Aska tidak suka dengan apa yang terjadi di depannya.

"Kak, kami masih disini loh."

Bunda Sandra menegur Sandra yang memeluk Satrya ketika pria itu datang dan berdiri dihadapannya. Sandra langsung salah tingkah dan melepaskan Satrya. Pria itu menghampiri kedua orangtua Sandra dan memberi salam.

"Om, Tante kita berangkat dulu ya."

"Hati-hati ya nak Satrya." Ayah Sandra yang memberi petuah.

Setelah itu Sandra langsung menggandeng tangan Satrya untuk berjalan ke mobilnya. Selama perjalanan Sandra juga tidak henti-hentinya tersenyum dan menggandeng tangan Satrya sehingga membuat Satrya kewalahan karena ia sambil menyetir mobil. Tetapi ia tidak bisa menolak karena ia tahu mood Sandra sudah kembali seperti biasa.

Tiba di kantor Sandra juga tidak henti-hentinya melepaskan gandengannya pada Satrya, bahkan karyawan mereka sudah menatap mereka penasaran kenapa seorang Sandra yang tidak pernah mengumbar kemesraan pada orang lain walaupun boss mereka memang kekasihnya tetapi ia tidak pernah lakukan hal itu.

Kini mereka melihat keajaiban aneh yang dilakukan Sandra dan membuat Satrya juga mengernyit aneh dengan sikap Sandra sekaligus senang karena Sandra sangat manis menurutnya saat ini. Sandra juga sampai ikut ke ruangan Satrya dan menuntunnya untuk duduk di sofa ruanga milik Satrya dan menggenggam tangan Satrya.

"Kamu kenapa?" Sandra tetap tersenyum dengan perkataan Satrya.

"Aku ngaku kalau aku salah aku minta maaf."

"Minta maaf untuk apa sayang?"

"Aku sudah bersikap aneh sama kamu beberapa hari ini dan marah-marah ga jelas sama kamu." Satrya tersenyum dan mengelus kepala Sandra dengan sayang.

"Iya sayang, aku ngerti kok. Lagian aku ga mau ambil pusing untuk itu. Aku hanya mau kamu terbuka sama aku udah itu aja kok."

"Aku hanya lagi mumet aja lagi banyak pikiran juga lagi jenuh juga semua deh jadinya pikiran dan hati aku lagi kacau banget deh."

"Apa ada kaitannya soal Aska juga?"

"Iya itu juga salah satunya sih. Tapi sekarang udah enggak lagi kok, pokoknya aku minta maaf ya." Satrya membawa Sandra ke dalam pelukannya.

"Iya sayang, pokoknya kalau kamu butuh bantuan aku kasih tau, aku pasti siap nolong kamu." Sandra mengangukkan kepalanya dalam dada Satrya.

"Aku rindu banget sama kamu kayak gini. Kemarin kamu nolak aku."

"Maaf."

"Iya sayang, tapi sekarang udah enggak kok kamu sekarang lagi dalam pelukan aku. I love you Sandranya Satrya."

"I know."

Satrya terkekeh dengan jawaban Sandra, ia kembali menemukan Sandranya karena Sandra emang jarang menjawab ucapan cintanya tapi ia tahu bahwa wanita yang berada di dalam pelukannya ini juga sangat mencintainya.

"Akhirnya Sandraku kembali lagi."

"Emang aku hilang apa." Sandra memukul dada Satrya yang berada dalam dekapannya.

"Aku bakalan ngerti kamu sebisa mungkin, aku harus lebih sabar lagi menghadapi kamu."

"Harus karena aku bakalan moodyan kayaknya." Satrya tersenyum dan mencium kening Sandra dengan sayang.

"Kamu ga mau balik kerja?"

"Kamu ngusir aku?" Kan bener Sandra sudah kembali seperti biasanya, ia akan lebih cerewet, sewot dan sensitif dan Satrya senang bisa merasakan ini kembali.

"Semalam ada yang bilang gini 'Udah Sat aku lagi sibuk bisa ga kamu ga ganggu aku hari ini' Hahaha" Satrya meniru omongan Sandra dengan wajah jahilnya dan membuat wajah Sandra masam karena malu.

"Kamu mah gitu ngeledekin aku."

"Hahaha habisnya kamu lucu semalam ngusir aku sekarang nempel banget sama aku."

"Salah aja aku, yaudah aku ga nempel-nempel lagi sama kamu kalau gitu."

"Jangan gitu dong sayang." Satrya kembali membawa Sandra ke dalam pelukannya.

"Nanti kalau aku rindu kamu gimana, ga ada yang bisa gantiin kamu."

"Emang , Cuma satu orang kayak aku di dunia ini."

"Makanya nempel terus biar aku aman." Sandra memukul dada Satrya.

"Itu mah mau kamu aja."

"Kamu bisa ga kerjanya disini aja." Lagi dan lagi Sandra memukul dada Satrya.

"Jangan songong deh mentang-mentang kamu boss nya jadi kamunya suka-suka ga gitu juga." Satrya menatap Sandra dengan sendu.

"Habisnya aku rindu kamu." Sandra mencium pipi Satrya dan membuat pria itu terkejut.

"Udahh aku mau kerja dulu. Dahh sayang.."

Sandra meninggalkan Satrya yang masih terkejut, setelah Sandra keluar dari ruangannya barulah pria itu sadar dan tersenyum ia memegang pipi yang dicium oleh Sandra dan ia tersenyum mengingat hal itu akhirnya Sandranya kembali seperti semula yang diinginkannya.

*****

Sandra dan Satrya sedang makan sate di pinggir jalan, iyalah kalau ditengah jalan habis sudah mereka. Tidak perlu mewah asalkan mereka bisa bersama itu prinsip bagi mereka, Satrya lebih suka kesederhanaan daripada kemewahan dan bersyukurnya bahwa Sandra tidak mempersalahkan hal itu.

"Yang besok jalan yuk."

"Sat jangan mulai dehh." Yap Sandra emang tidak suka kalau Satrya sudah memanggilnya 'yang' sangat alay menurutnya.

"Besok jalan yuk, kita udah lama kayaknya ga jalan."

"Kayaknya aku gabisa deh."

"Kenapa?" Satrya menatap Sandra penuh tanya.

"Besok aku mau pergi sama temen aku."

"Natasha?"

"Ehhh, iyaa Natasha." Jawab Sandra dengan gugup.

"Ohh gitu akhir-akhir ini kamu jadi sering pergi sama Natasha ya."

"Iya nih Natasha minta temeni buat beli kebutuhan rumah barunya."

"Yaudah deh kalau gitu." Jawab Satrya pasrah.


Siap-siap menuju Part yang akan mengejutkan dan membingungkan ya guys karena kebenaran yang sesungguhnya akan segera terungkap. kira-kira apa ya? ada yang tau ga?

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang