0+1

3.2K 237 4
                                    

"Ngapain lu?"

Dahyun menoleh dan mendapati abangnya tengah berdiri di depan pintu kamarnya.

"Lagi dandan lah! Ngapain lagi!?"

"Ngapain dandan? Pacaran ya? Masih kec-"

"Ssssttt udah deh bang! Abang juga seringkan bawa cewek ke kamar? Tapi, Dahyun diem aja!" Perkataan Dahyun langsung terlontarkan membuat abangnya kaget.

Ternyata adiknya sudah besar.

"Ya ya, pokoknya jangan pulang malem!" Kata abangnya sambil pergi meninggalkan Dahyun yang sedang memoles sedikit liptint pada bibirnya.

Chaeyoung belum lama mengunduh aplikasi semacam blind date. Sehingga, Dahyun ingin mencoba kehidupan percintaan barunya dengan aplikasi itu. Yang lama? Siapa peduli. Biarkan statusnya itu terkubur dalam ingatan semua orang.

Dahyun sudah selesai dan ia langsung pergi meninggalkan apartemennya dan bergegas ke restoran china.

Dahyun
Aku udah sampai.

Taehyung
Aku juga udah. Pakai baju biru.

Dahyun mencari keberadaan cowok berbaju biru di restoran itu. Ia melihat cowok yang sangat tampan melambaikan tangan ke arahnya.

"Anu... Ini Kim Taehyung?" Tanya Dahyun gugup.

"Iya! Dahyun kan? Salam kenal!" Taehyung mengulurkan tangannya. Dahyun dengan senang hati membalas uluran tangan tersebut.

"Aku ga nyangka, kamu ganteng banget!" Kata Dahyun menatap Taehyung dengan mata berbinar.

"Banyak kok yang bilang gitu... Dahyun juga manis!" Kata Taehyung tertawa kecil.

"Aish! Bisa aja!" Kata Dahyun tertawa sambil memukul tangan Taehyung pelan.

"Sudah berapa kali ikut blind date?" Tanya Taehyung.

"Ini kali pertama, mohon bantuannya ya..." Jawab Dahyun sambil tersenyum.

"Lucu banget, sih!" Kata Taehyung mengusap pucuk kepala Dahyun.

BUGH!

Taehyung tersungkur ke bawah. Seorang cowok memukulinya tanpa ampun. Dahyun kaget dengan serangan mendadak tersebut. Ia lebih kaget ketika mengetahui bahwa Wonwoo yang menyerang Taehyung. Taehyung tidak mau kalah juga memukul Wonwoo sebagai perlidungannya.

Pelanggan mulai mengerumuni Taehyung dan Wonwoo. Banyak yang mencoba melerai tetapi, tidak ada yang bisa menghentikan Wonwoo.

"Wonu! Udah!" Teriak Dahyun.

Tetapi Wonwoo tetap memukuli Taehyung dengan brutal.

Grep!

Dahyun memeluk Wonwoo dari belakang sambil menangis.

"Berhenti! Hiks... Jangan pukul dia lagi!" Isak Dahyun yang membuat Wonwoo berhenti dari kegiatannya.

Wonwoo bangkit lalu menarik Dahyun jauh dari keramaian. Wonwoo menggenggam tangan Dahyun dengan kuat.

"Aduh! Lu kenapa sih?!" Kata Dahyun berusaha melepas tangan Wonu.

Sampai di parkiran mobil Wonwoo melepas genggamannya lalu mengunci Dahyun ke tembok.

Dahyun bisa melihat tatapan membunuh dari Wonwoo. Dahyun menundukan pandangannya karena takut. Wonwoo menangkup wajah Dahyun kasar.

"Aw! Sak-"

Tanpa aba-aba Wonwoo melumat bibir Dahyun. Ia sudah tidak bisa berpikir jernih, Dahyun membuatnya gila.

Wonwoo merasakan pipinya basah langsung melepaskan lumatannya itu. Ia melihat Dahyun menangis.

"Kenapa lu begini?!" Teriak Dahyun dalam isak tangisnya.

"Ini semua salah lu! Lu selingkuh!" Bentak Wonwoo.

"Siapa yang selingkuh hah!? Lu bisa seenaknya mesra-mesra sama Yeonwoo! Apa artinya gue buat lu?!" Balas Dahyun membentak.

"Siapa yang mesra?!"

"Lu bego!" Teriak Dahyun sambil mendorong Wonwoo.

Dahyun berjalan menjauhi Wonwoo sambil menangis.

Grep!

Wonwoo memeluk Dahyun dari belakang. Dahyun bisa merasakan tengkuknya tersapu nafas Wonwoo. Sebuah sensasi aneh menjalar keseluruh tubuh Dahyun.

"Maaf."

Dahyun merasa tersihir dengan suara berat Wonwoo yang mengucapkan kata yang sangat ingin didengarnya. Tapi sekarang Dahyun merasa dirinya sangat jahat.

Bukankah ia juga salah?

Dahyun memutar badannya lalu melihat Wonwoo dengan banyak bercak darah di wajahnya. Ia mengusap pipi Wonwoo, membersihkan noda merah di sana.

"Gue juga minta maaf."

•Mine•

Multimedia : Jeon Wonwoo

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang