10+1

1.6K 164 0
                                    

Dahyun sedang merapihkan meja kotor bekas pelanggan yang menumpahkan minumannya. Bukan masalah besar, hal itu sudah biasa ia lakukan. Hari ini tempat kerjanya lebih ramai dari biasanya.

"Hyun, lu mending ngurus pesenan yang dateng deh... Gue aja yang bersihin itu..." Pinta perempuan dengan tag bertulisan Pinky di dada kirinya.

"Loh? Kenapa? Tanggung ini bentar lagi bersih..." Kata Dahyun disela kegiatannya.

"Gue... Takut... Hehehe..." Ujar Pinky tertawa gugup.

Dahyun menoleh ke arah Pinky yang tersenyum manis. "Takut atau males?" Ejek Dahyun sambil menaikan alisnya.

"Dua-duanya sih hehehe..."

"Dasar! Yaudah nih! Yang bersih ya!" Kata Dahyun memberikan serbet dan cairan pembersih kaca.

Pinky tersenyum senang dan mengacungkan jempolnya lalu mulai sibuk membersihkan meja.

Dahyun mengambil nafas dalam lalu membuangnya. Ia mengenakan celemek warna merah marun lalu menguncir rambutnya.

"Semangat! Semangat!" Seru Dahyun sambil melihat refleksinya di cermin.

Dia melangkah menuju meja pelanggan yang baru duduk di mejanya. Ia terkejut melihat salah satu pelanggan yang duduk disana, begitu juga pelanggan itu. Dahyun berusaha profesional, ia tersenyum ramah pada pelanggan itu yang malah menatapnya datar.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Dahyun ramah.

"Iya, ini aku pesen pancake sama smoothienya satu!" Kata perempuan cantik itu diakhiri dengan senyum.

Dahyun mencatat pesanannya dengan cepat. "Ada tambahan?"

"Ehm, Yeonwoo pesen apa tuh?" Sambung perempuan itu.

Yang dipanggil hanya menatap Dahyun remeh lalu membuka buku menu. "Aku matcha milk shake aja!" Kata Yeonwoo tersenyum manis pada Dahyun. Dahyun membalas senyuman palsu itu lalu mencatat lagi.

"Ada tambahan lagi?"

Kedua perempuan itu menggelengkan kepalanya. "Baik, ditunggu pesanannya." Kata Dahyun sambil menempelkan kertas pesanan dimeja mereka.

Dahyun membuang nafasnya, ia selesai memberikan pesanan pada Wooseok yang membuat makanan di dapur. Dahyun memegangi kepalanya dan sesekali menengok keluar ruangan lewat kaca kecil di balik pintu.

"Kenapa dia bisa disini?"

Tidak, Dahyun tidak malu karena berkerja sampingan seperti ini. Hanya saja ia berpikir kenapa dunia bisa sesempit ini?

"Eh Dahyun! Kok malah ngomong sendiri? Ini makanannya udah jadi!" Panggil Wooseok.

Dahyun terbangun dari lamunannya, ia dengan sigap mengambil nampan penuh itu lalu berjalan menuju meja.

Yeonwoo melihat Dahyun membawa pesanan tersenyum miring. "Dasar cupu." Batinnya.

Ia menarik kakinya keluar, seolah membenarkan kaitan sepatu heelsnya. Dahyun yang pandangannya terbatas karena terhalang nampan makanan itu tersandung dan langsung kehilangan keseimbangan pun jatuh.

Pecahan gelas dan teriakan orang dimana-mana. Baju Dahyun kotor karena makanan dan minuman yang jatuh, namun bukan itu bagian terburuknya. Bagian terburuknya adalah pecahan kaca yang masuk ke telapak tangan Dahyun.

"Dia sengaja!" Pekik Pinky menunjuk Yeonwoo.

Yeonwoo mengerutkan keningnya sambil menggigit bibirnya lalu dengan cepat turun dari tempat duduknya membantu Dahyun.

"Maaf... Aku ga tau, aku ga liat... Hiks..." Isak Yeonwoo sejajar dengan Dahyun.

Dahyun menatap Yeonwoo tidak percaya. Apa yang ia lakukan sekarang?!

"Ada apa ini?" Tanya wanita cantik yang berjalan tergopoh.

"Apa-apaan ini?! Pelayanan kali ini benar-benar tidak bisa diterima! Bagaimana bisa ada pelayan ceroboh dan gak punya manner bicara kayak mereka!" Kata perempuan yang datang bersama Yeonwoo sambil menatap Dahyun dan Pinky bergantian.

"Maaf atas ketidaknyamanannya." Kata Wanita itu sambil menunduk.

"Cuma maaf?! Tempat ini berantakan asal anda tau! Pelayannya juga payah!"

"Nancy, udah..." Kata Yeonwoo lemah.

Wanita cantik itu menununduk lalu mulai mengambil pecahan kaca. Dahyun yang melihat itu tidak terima. Ia menghentikan atasannya itu yang membuatnya menatap Dahyun bingung. Dahyun membersihkan pecahan kaca itu tanpa memedulikan darah yang terus mengalir dari tangannya.

"Maafkan pelayanan kami yang kacau. Saya meminta maaf atas kecerobohan saya. Uang anda akan kembali seratus persen." Kata Dahyun bangkit dari posisinya.

"Bagus kalau gitu!"

•Mine•

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang