Dahyun menerjapkan matanya berkali-kali. Ia melihat langit-langit putih yang sedikit berbeda.
Dahyun berusaha menegakan badannya. Ia memandangi ruangan yang terlihat jauh lebih mewah dari ruangan yang ia tempati sebelumnya.
Di tangan kirinya masih terpasang infus. Sedangkan tangan kanannya yang terasa berat terdapat seseorang yang tidur diatasnya.
Rambutnya terlihat acak-acakan, bajunya juga terlihat sangat berantakan.
Deg!
Dahyun baru merasa janggal sekarang. Seingatnya Vernon memiliki rambut yang lebih terang warnanya. Ini jelas bukan Vernon, yang terakhir kali tidur di tangan kanannya.
"Ngh..."
Tanpa pria itu menampakan wajahnya, Dahyun sudah mengetahui siapa dia.
Dia yang sangat Dahyun rindukan. Dahyun ingin memanggil namanya tetapi lidahnya terasa kelu. Dahyun mengangkat tangannya berusaha lepas dari dekapan orang itu. Hal itu justru membuat orang mengadahkan kepalanya.
"Dahyun? Udah bangun?"
Dahyun tidak bisa mengontrol emosinya. Cairan bening dari sudut matanya mengalir deras. Dahyun tidak mampu menatap orang di depannya. Yang bukan lain, Jeon Wonwoo.
Wonwoo pun merasakan hal yang sama. Entah apa yang membuatnya seperti ini, ia meraih perempuan kecil itu ke dalam pelukannya. Yang pasti satu kata yang harus ia ucapkan.
"Maaf."
Dahyun menenggelamkan wajahnya pada bahu Wonwoo. Persetan dengan egonya. Ia merindukan lelaki ini.
"Won, jangan pergi. Jangan berubah lagi." Kata Dahyun di sela isakannya.
"Ga akan, gua janji." Jawab Wonwoo sambil mengeratkan pelukannya.
Sebuah pelukan yang panjang dan menghangatkan. Ini bahkan lebih menenangkan, keduanya tidak ingin ini berakhir cepat.
Dahyun merasakan bajunya basah, "Won, lo nangis?" Tanyanya sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan hangat itu.
"Jangan, jangan dilepas."
"Kenapa?"
"Gua jelek kalo nangis."
Dahyun terkekeh, masih saja lelaki ini menghancurkan momen. Tapi, Dahyun senang dan bersyukur.
•Mine•
"Chaeng, tau ga Wonwoo sama Dahyun udah baikan?" Tanya Hoshi pada perempuan yang sedang menyantap bakso itu.
"Oh ya? Bagus dong! Soalnya kalo Kak Wonu masih ga tau diri mau gue smackdown aja!" Sahut Chaeyoung terkekeh.
Hoshi ikut terkekeh ditambah merinding, seram juga cewek ini.
"Lu ga mau jenguk Dahyun?" Tanya lelaki itu yang mendapat respon helaan berat.
Chaeyoung masih sakit hati, ia merasa gagal menjadi sosok teman untuk Dahyun. Hoshi tahu betul yang Chaeyoung pikirkan ia ikut menghela nafas.
"Berat ya? Gua tau kok! Kita jenguk Dahyun kalau lu siap aj-"
"Ayo!"
"Ha?"
"Gue... Kangen banget sama Dahyun, dia yang biasanya duduk di samping gue..." Ujar Chaeyoung sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
FanfictionCinta bisa menjadi menyeramkan jika itu menjadi sebuah obsesi KDHxJWW was : #1 dahyun 170719