10+6

1.3K 159 13
                                    

Chaeyoung berlari kecil dengan beberapa erlenmeyer di pelukannya. Ia masuk ke kelasnya dan semua orang sudah sibuk berkelompok.

"Chaeyoung!" Panggil Pak Seungmin.

"Kenapa pak?" Tanya Chaeyoung sambil menghampiri Pak Seungmin yang duduk di bangku guru.

"Kamu letakan erlenmeyer ditiap meja! Letakan dua dimasing-masing meja! Jangan lupa pakai jas labnya!" Perintah Pak Seungmin yang diangguki oleh Chaeyoung.

Saat Chaeyoung berkeliling sambil meletakan erlenmeyer matanya terus mencari teman sebangkunya.

"Dahyun kemana deh?" Batinnya.

Sampai pelajaran hendak dimulai Dahyun masih tak menunjukan batang hidungnya. Sehingga Chaeyoung memberanikan diri menanyakan pada Pak Seungmin.

"Maaf Pak, permisi... Daritadi Dahyun belum kembali dari laboratorium?" Tanya Chaeyoung.

"Hah... Paling temanmu itu bolos! Untungnya sudah ada tabung reaksi di kelas kalian! Jadi kalau Dahyun bolos tidak menghambat pelajaran! Sebaiknya kamu kembali ke mejamu karena kita akan segera mulai!" Jelas Pak Seungmin sambil menunjukan tabung reaksi di genggamannya.

Chaeyoung dengan berat hati kembali duduk di tempatnya. Dahyun itu bukan tipe pelajar yang suka bolos pikirnya.

•Mine•

"Baik saya akhiri pelajaran kali ini! Selamat siang!"

Setelah guru pelajaran terakhirnya meninggalkan kelasnya, Wonwoo tetap duduk menunggu seseorang dengan termos kecil ditangannya datang ke kelasnya.
Dahyun.

"Tumben agak lama." Batin Wonwoo sambil melihat jam di layar ponselnya.

Wonwoo menatap jendela transparan itu sambil mencari sosok gadisnya namun nihil, ia hanya melihat anak sekelasnya berlalu lalang.

"Won! Kok kamu belum pulang?"

Yeonwoo sudah duduk di samping Wonwoo yang notabene tempat duduk Hoshi yang paling awal meninggalkan kelas.

"Kamu nungguin aku ya?" Tanya Yeonwoo lagi dengan nada manjanya.

Wonwoo memutar matanya malas. Ia memilih meninggalkan kelas dan menjemput Dahyun.

"Ih Wonu!" Teriak Yeonwoo sambil mengikuti Wonwoo.

"Kok kamu diem aja sih? Ga biasanya... Kamu marah sama aku?"

Wonwoo menghiraukan ocehan Yeonwoo yang tidak ada hentinya. Ia hanya ingin pulang bersama Dahyun agar perempuan ini pergi sejauh mungkin.

"Wonu! Kamu bisu?!" Bentak Yeonwoo mulai tidak sabar.

"Diem." Balas Wonwoo datar.

"Kamu gabisa gitu dong! Jahat tau! Huh..."

Wonwoo mendengus kesal mendengar ocehan Yeonwoo yang memuakan. Matanya terus mencari keberadaan Dahyun di kelas itu, tapi yang ia lihat hanya sahabat gadisnya sedang menggendong tas keluar ruangan.

"Chaeyoung!" Panggil Wonwoo. Chaeyoung menoleh ketika namanya dipanggil.

"Loh Kak Wonu? Kenapa?"

Wonwoo menghampiri Chaeyoung yang masih berdiri di tempatnya. "Dahyun kemana?"

"Hm, dia tadi disuruh Pak Seungmin ngambil tabung reaksi di lab tapi belom balik sampe sekarang... Kayaknya sih dia bolos, tapi ga mungkin sih..." Chaeyoung nampak berpikir.

"Ew! Cewek apaan tuh?!" Ujar Yeonwoo yang langsung dapat death glare dari Wonwoo dan Chaeyoung.

"Apa?" Tanyanya tidak terima ditatap seperti itu.

"Makasih." Kata Wonwoo setelah itu berlalu dan diikuti Yeonwoo.

Chaeyoung menatap kepergian mereka dengan muka bingung. "Cewek apaan tuh?!"

•Mine•

"Ga akan bisa Hyun... Udahlah tunggu aja..." Ujar Vernon yang lelah melihat Dahyun berusaha mengorek-ngorek kenop dengan sumpit besi.

"Sampe kapan?! Ini udah jam pulang sekolah Vernon!" Tegas Dahyun yang membuat Vernon terkekeh.

Ia kira Dahyun gadis yang imut dan manja, ternyata terkunci dua jam bersama Dahyun membuatnya tahu banyak tentang gadis itu.

"Coba lo dobrak lagi deh Vern..." Pinta Dahyun sambil menatap Verno sendu.

Vernon menghela nafasnya lalu tersenyum. "Kan tadi udah dicoba, emang cuma bisa dibuka dari luar..." Jelasnya.

Dahyun menggembungkan pipinya kesal. "Aaaaakhh!" Teriak Dahyun sambil memukul-mukul pintu itu.

"Hahahahaha!" Tawa Vernon pecah saat Dahyun melakukan tindak anarkis itu. Dahyun sangat unik. Betapa beruntungnya Wonwoo pikir Vernon.

"Yak! Kok malah ketawa?!" Omel Dahyun pada Vernon yang hanya menggeleng sambil tersenyum.

Clek! 

"Wah pintunya kebuka! Loh Wonu?!" Teriak Dahyun.

Wonwoo tersenyum tipis melihat ekspresi Dahyun yang kaget disana.

"Udah kebuka?!" Timpal Vernon yang tiba-tiba muncul dari belakang Dahyun.

Raut wajah Wonwoo langsung berganti dengan tatapan datar yang dingin. 

"Lu hutang penjelasan Dahyun." Kata Wonwoo datar.

Dahyun menenggak ludahnya. "Ehm, jadi gini... Tadi gue disuruh ngambil sesuatu di sini... Terus pas gue mau balik ke kelas pintunya gabisa dibuka! Terus ada Vernon dan kata dia pintunya cuma bisa dibuka dari luar! Jadi kita ke kurung disini gitu!" Cerita Dahyun.

Wonwoo menatap Dahyun dengan tatapan menghakimi yang membuat Dahyun menggigit bibirnya.

"Serius?"

"Serius! Tanya nih Vernon! Iyakan Vern?" Kata Dahyun sambil menyiku lengan Vernon.

Vernon sedari tadi diam sambil menatap perempuan di belakang Wonwoo yang selalu menatap Vernon rendah. Ya, Yeonwoo terus tersenyum dan tatapannya mengartikan ia mengharapkan seusatu yang jahat dari dirinya.


"Apasih Hyun, kenapa ga jujur?" Ujar Vernon.

Vernon langsung merangkul Dahyun. Membawa gadis itu ke rengkuhan lengannya.

"Hah?! Apa?!" Dahyun kaget dengan aksi tiba-tiba Vernon.

"Bilang aja kita habis berduaan... Jangan suka bohong gitulah..." Tambah Vernon santai sambil mencolek dagu Dahyun.

Tatapan Wonwoo semakin dingin menusuk kedua manik mata Dahyun yang membuat hatinya ikut teriris.

"Cih. Murahan." Ujar Wonwoo yang sukses membuat air melapisi mata Dahyun.

Wonwoo pergi meninggalkan Dahyun dengan Vernon, sedangkan Yeonwoo membuntuti Wonwoo sambil terus tersenyum menang.

"Apa-apaan sih!" Dahyun langsung mendorong Vernon penuh amarah.

"Kenapa?" Tanya Vernon polos.

Dahyun menahan tangisnya sambil mengepalkan tangannya lalu ia langsung menendang tulang kering Vernon.

"Aaakh! Lu gila?!"

"Lu yang gila!" Bentak Dahyun lalu berlari meninggalkan Vernon.

•Mine•



MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang