20+2

1.3K 155 19
                                    

Jam istirahat memang menjadi sangat menyenangkan ketika dihabiskan bersama teman. Saat ini Vernon tengah bermain gitar diiringi suara nyanyian dan tawa.

"Umar bakri dong!" Teriak para cowok.

"Jangan ah! Say you wont let go aja Ver!" Sangkal para cewek.

Vernon tertawa, akhirnya memainkan lagu yang direquest perempuan di kelasnya. Ia baru memainkan intro tetapi teman-temannya sudah berteriak histeris.

I met you in the dark, you lit me up
You made me feel as though I was enough
We danced the night away, we drank too much
I held your hair back when
You were throwing up




"Udah ya guys! Vernonnya dicariin kakel!" Interupsi Seungkwan merebut gitar Vernon.

"ANYING! LAGI ENAK-ENAK NYANYI JUGA!"

"ELAH! NGAPAIN SI INI KOMODO KIDAL!"

"AU! GANGGU LO KUYANG!"

Dan masih banyak ujaran kebencian untuk Seungkwan. Kasihan.

"YA NANTI DULU JULEHA! ORANG KAK WONWOO YANG NYURUH!" Balas Seungkwan berteriak.

Setelah kalimat itu diluncurkan, penghuni kelas diam. Mereka menatap Vernon, menyuruh lelaki itu agar segera keluar.

Vernon terkesiap, sepowerful itukah seorang Jeon Wonwoo?

Ia berjalan menghampiri lelaki yang tengah berdiri di depan jendela kelasnya.

"Yo Kak! Ada apa?" Tanya Vernon basa-basi.

Padahal masih kesal harus berurusan dengan orang yang membuatnya babak belur beberapa waktu yang lalu.

"Gua mau minta maaf." Sahut Wonwoo.

"Formal banget, santai elah kak! Udah gua lupain!" Bohong Vernon, tetapi ada rasa senang yang aneh sehingga membuatnya tersenyum secara otomatis.

"Dan gua juga tau lo ngelakuin semua hal itu dibawah kendali." Sambung Wonwoo yang membuat Vernon terkejut.

"Lo bebas, gua bakalan mastiin cewek itu tutup mulut. Jadi, jangan ganggu apa yang udah jadi milik gua. Hal itu harus gua jaga."

Tiba-tiba seorang gadis memeluk lengan Vernon, "Kamu ngapain disini-

loh Kak Wonwoo?"






"Halo Eunseo." Sapa Wonwoo.

Vernon tersenyum tipis setelah itu beralih merangkul Eunseo.

"Terimakasih kak, gua juga punya sesuatu yang harus gua jaga. Gua paham betul kalau hal itu dirampas." Ujar Vernon tulus sambil menatap Eunseo yang kebingungan.

Wonwoo tersenyum simpul, "Good. Gua duluan."

"Iya~" Sahut mereka bersamaan.

"Kalian ngomongin apa si?" Tanya Eunseo menatap Wonwoo dan Vernon bergantian.

"Bahas utang." Jawab Vernon asal.

"Ih kamu mah!" Omel Eunseo sambil mencubit pinggang Vernon.

"Aduduh!"

•Mine•

Seperti biasa, sepulang sekolah Wonwoo selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Dahyun. Sudah menjadi kebiasaannya belakangan ini semenjak Dahyun dirawat.

Ia sudah dekat menuju ruang inap Dahyun. Tiba-tiba langkahnya terhenti melihat seorang lelaki keluar dari ruangan itu.

Siapa dia? batin Wonwoo

Wonwoo tetap berjalan layaknya orang normal selama lelaki itu melintas di sampingnya. Lelaki itu agak pucat, bajunya sedikit lusuh. Benar-benar nampak janggal.

Setelah lelaki itu berbelok, Wonwoo buru-buru masuk ke ruangan Dahyun.

BRAK!

Wonwoo tidak sengaja membanting pintu, membuat gadis yang sedang menonton televisi itu menoleh.

"Kenapa Nu? Dikejar anjing?" Tanya Dahyun melihat Wonwoo dengan nafas memburu.

Wonwoo menggeleng kecil sambil menghampiri Dahyun. Lelaki itu memilih duduk di sofa yang ada di samping tempat tidur.

Wonwoo ingin menanyakan tentang lelaki yang barusan keluar.

"Tadi-"

Dahyun menoleh lalu mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa?"

"Ga jadi."

"Idih ga jelas!" Ejek Dahyun lalu kembali menonton kartun.

Tidak, Wonwoo tidak ingin kembali menjadi lelaki tempramen lagi. Mungkin saja dia adalah kurir pengantar makanan? Karena saat ini Dahyun tengah makan seblak yang masih hangat.

Tunggu,

Dahyun makan seblak!?


"LO KAN MASIH SAKIT BEGO!?" Panik Wonwoo.

"HAHAHAHA! BARU NYADAR DIA!"

•Mine•

Kangen banget ama pasangan aneh ini wkwk

-Hyo

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang