Pemulihan Asbi

298 33 1
                                    

Don't forget vommentnya ya guys.

Happy reading 😄





Keesokkan harinya...

Pasca insiden semalam Asbi kini tengah istirahat di rumah sakit sekaligus pemulihan lagipula luka tusuk diperut Asbi tidak terlalu dalam. Sepulang sekolah Geng Blueblood langsung menjenguk Asbi ketua geng mereka. Asbi sebenarnya tidak ingin memberitahukan masalah ini pada keluarganya. tapi, Nay yang kelewat khawatir memberitau Ikhsan kakak Asbi tadi malam, untung saja kedua orang tua Asbi sedang di luar kota kalau tidak? Sudah pasti akan repot dan panjang masalahnya pikir Asbi.

"Halo pak tetua... Gimana udah baikan?" sapa Gema jail

"Ini mah biasa, gue juga baek-baek aja" sahut Asbi santai

"Tapi, ada yang merasa bersalah Bi" ucap Angga menunjuk Nay dibelakangnya

"Dan ini juga" tambah Al menunjuk Icha dibelakangnya

"Seharusnya gue bersyukur udah bisa nyelematin 2 cewek sekaligus dari si tante jablay itu" ucap Asbi setengah tertawa

"Hebat" puji Gema bertepuk tangan heboh

"Dasar bodoh! Ini rumah sakit bego. Pasien butuh ketenangan" umpat Asbi menjitak kepala Gema

"Oh loe ceritanya pasien ya?" ucap Gema pura-pura tidak tau

"Pe'a" umpat Al kesal menjitak kepala Gema

"BiBi loe beneran udah baikan kan?" tanya Nay takut

"Unyul... Loe jangan ngerasa bersalah gitu. Gue gak papa kok kan gue ini emang pangeran" sahut Asbi jail

"Ya tetap aja gue ngerasa bersalah Bi. Lukisan itu keinginan gue dan malah berakibat fatal ke loe" keluh Icha cemberut

"Kalian tuh makanya hati-hati kalau mau beli barang jangan sampai kayak Gema atau kayak Icha ya.. Ntar siapa lagi jadi korban? Dan kasian Nay juga tuh ngeliat masa lalu jadi sering pingsan" nasehat Asbi

"Tapi, gue gak beli lukisan itu Bi.. Itu memang ada di rumah gue" protes Icha

"Kok bisa?" tanya Al heran

"Eumm, gak tau" sahut Icha berbohong sedikit takut memandang Nay

"Loe kenapa ngeliatin gue gitu Cha?" tanya Nay

"Seolah loe punya salah sama Nay" tebak Angga

"Gak papa kok. Guys, thanks ya kalian semua udah bantuin gue.. Terutama buat Nay dan Asbi gue gak tau tanpa kalian apa jadinya" ucap Icha tersenyum

"Sama-sama kita ini sahabat selamanya kan?" sahut mereka ber-5 kompak

"Tapi, beneran deh ya gue penasaran sama AROIA DAN SAKHA itu? Siapa sih mereka?" tanya Asbi heran

"Mungkin di internet ada kali yah" tebak Gema

"Maybe.. Coba searching deh" sahut Nay

Gema mengeluarkan laptop miliknya dan mulai mencari namun tidak menemukan sama sekali.

"Gak ada bahlul" keluh Gema kesal

"Jangan ngatain gue dodol" ketus Nay kesal

"Lalu siapa sebenarnya pelindung kita? Ya, Tuhan pasti ngelindungi kita tapi kenapa semua seolah tau Blueblood dan bilang Blueblood itu warisan. Padahal kita baru aja sahabatan pas SMP kelas 7 dan mencetuskan nama geng pas kelas 8 kan?" tanya Al berpikir

"Nah itu dia yang gue penasaran. Aneh aja" sahut Asbi berpikir

"Siapa sih AROIA itu bikin penasaran aja deh? Lalu siapa SAKHA yang Sandra alias Mawar sebutin kemarin? Semuanya bikin kepala gue mau pecah ini diluar nalar gue" keluh Angga pusing

"Emang loe doang? Gue juga kali" keluh Gema

"Hei... Gue bahkan gak bisa tidur nyenyak gara-gara kejadian ini" tegur Nay kesal

"Apalagi gue" keluh Icha cemberut

"Heh udah-udah. Gue lagi sakit juga masih aja ribut. Gue mau makan nih laper. Suapin gue dong" lerai Asbi

"Iye gue suapin" sahut Gema kesal dan mengambil semangkuk bubur diatas nakas

"Ogah gue disuapin sama loe Gem. Gue mau 2 cewek ini nyuapin gue" ucap Asbi jail

"Yeee" teriak Nay dan Icha memukul bahu Asbi pelan

"Auuww... Auuww" ringis Asbi pura-pura

"Asbi" panggil Nay dan Icha khawatir

"Bi, loe kenapa?" tanya Angga panik

"Gue panggilin dokter deh" ucap Al panik

"Jangan.. Gue gak papa kok" tahan Asbi

"Serius Bi?" tanya Nay khawatir

"Iya unyul" sahut Asbi tertawa geli

"Gue ngerasa bersalah jadi gue bakalan ada sampai loe sembuh... Loe bilang aja sama gue apa yang loe butuhin Bi" ucap Icha akan menyuapi Asbi

"Kalian ber-5 tetap ada disisi gue itu cukup" sahut Asbi tersenyum

"So sweet apa gombal nih? Masa iya 5 orang sekaligus" goda Al tertawa

"Kampret!!!! Jadi orang jangan maruk" umpat Gema menepuk bahu Asbi

"Gila sakit bego!" umpat Asbi marah

Mereka saling bercanda ria satu sama lain, mereka hanya tak menyangka tiba-tiba mendapat keistimewaan seperti itu dan mereka masih penasaran siapa sebenarnya AROIA dan SAKHA itu siapa pelindung mereka dan siapa musuh mereka? Pikir geng Blueblood yang masih kebingungan dengan keistimewaan mereka itu.

"Cie Asbi disuapin Icha" goda Nay

"Jadian gih kalian berdua. Daripada Icha sama Athaya mending sama Asbi sih" goda Al semakin menjadi

"Nah si Angga sama Nay kenapa gak suruh jadian juga coba? Mereka juga deket sama kayak gue dan Icha. Tapi, Nay punya pacar Rakha mending jadian sama Angga. Cocok kok" protes Asbi

"Ya loe berdua lah kenapa jadi kita berdua" sahut Nay dan Angga kompak

"Cie kompak biasanya jodoh" goda Gema jail

Nay dan Angga saling pandang satu sama lain

"Emang bener kita jodoh?" tanya Nay dan Angga kompak lagi

"Nah tuh kan?" goda Asbi tertawa

"Putusin Rakha... Putusin Rakha" ucap Gema heboh

"Gema loe apaan sih?" tegur Nay kesal

"Kan jodoh di tangan Tuhan. Saat ini mungkin takdirnya sahabatan dulu.. Iya kan Nay?" ucap Angga merangkul Nay

Nay mengangguk pasti

"Yang penting apapun yang terjadi kita ber-6 gak boleh pisah ataupun bubar hanya karna 1 satu masalah. Hadepin ber-6 dan saling cerita satu sama lain ok?" ucap Asbi tersenyum

"Ok kapten" sahut ke-5 kompaknya

Ke-5 nya langsung memeluk Asbi bersamaan yang kini tengah bersandar di ranjang rumah sakit, namun tanpa ke-6 nya sadari ada seseorang yang mengawasi gerak-gerik mereka dan selalu mengintai mereka ber-6 untuk menghancurkan Blueblood.




-Kami akan menghadapi bersama apapun masalahnya- Blueblood

-Sahabat itu anugerah dari Tuhan, karna sahabat yang menemani kita dalam kesepian dan sahabat yang selalu ada disaat kita butuh kekuatan - Angga Blueblood

-Mencari sahabat yang tulus itu sulit, tapi aku tak sengaja menemukan mereka ber-5 dan akan bertahan seberat apapun masalahnya, karna sahabat adalah segalanya - Al Blueblood

Corious Soul <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang